Maksimal 15 Poin

Senin, 06 April 2015 - 10:42 WIB
Maksimal 15 Poin
Maksimal 15 Poin
A A A
TURIN - Secara teori, hanya keajaiban yang bisa menghentikan langkah Juventus mempertahankan gelar scudetto yang mereka kuasai dalam empat musim terakhir. Juventus tinggal membutuhkan lima kemenangan atau 15 poin lagi untuk mengunci gelar juara.

Kemenangan 2-0 atas Empoli di Juventus Stadium membuat pasukan Massimiliano Allegri hampir mustahil dikejar pesaing terdekat mereka, AS Roma. Tambahan tiga poin membuat La Vecchia Signora unggul 14 poin atas Roma yang beberapa jam sebelumnya menggasak Napoli 1-0 di Stadio Olimpico melalui gol Miralem Pjanic pada menit ke-25.

Sukses Juventus ditentukan lewat gol Carlos Tevez yang meneruskan assist Arturo Vidal pada menit ke-43. Striker timnas Argentina tersebut kini berada di puncak daftar pencetak gol terbanyak dengan 17 gol. Tevez unggul satu gol atas striker AC Milan Jeremy Menez. Gol kedua Juventus dicetak gelandang serang Roberto Pereyra di masa injury time .

“Tidak mudah meraih empat kemenangan berturutturut tanpa kebobolan. Banyak pemain yang baru kembali dari timnas. Jadi, mereka benar-benar pantas mendapatkan pujian,” ucap Allegri, dilansir football-italia .

Setelah menyerah 0-1 dari Genoa pada 30 Oktober 2014, Juventus belum terkalahkan di Seri A. Mereka mencatat 14 kemenangan dan enam imbang. Juventus bahkan mampu merengkuh empat hasil positif tanpa kebobolan. Sebelum menghajar Empoli 2-0, mereka melumat Genoa (1-0), Palermo (1-0), dan Sassuolo (1- 0).

Dengan tersisa sembilan laga lagi, Roma yang mengantongi 56 poin hanya bisa mengumpulkan maksimal 83 poin di akhir musim. Sementara Juventus sekarang mendulang 70 poin. Artinya, mereka tinggal meraih lima kemenangan lagi atau 15 poin untuk mengubur mimpi sang rival mengudeta mereka di takhta juara. Jika melihat performa mereka musim ini, ambisi tersebut bukan hal mustahil.

Selain itu, beberapa lawan yang akan dihadapi juga pernah dikalahkan. Sebut saja juru kunci Seri A Parma (11/4), tim yang pernah dicukur 7-0 di Juventus Stadium. Kemudian Lazio (19/4), dilumat 3-0 di pertemuan pertama. Berikutnya adalah Torino, (26/4) yang dikalahkan 2-1 pada leg pertama.

Perjalanan dilanjutkan ke Fiorentina (30/4) dan Sampdoria (3/5). Menghadapi dua lawan terakhir, Juventus dipaksa bermain imbang 0-0 melawan Fiorentina dan 1-1 versus Sampdoria. Mengacu statistik itu, Juventus setidaknya bisa meraup 11 poin. Nah, kekurangan angka tersebut bisa dilunasi saat menjamu Cagliari (10/5).

Alhasil, Juventus mungkin saja sudah jadi juara seusai meladeni Sampdoria atau paling lambat kala bersua Cagliari. Hal yang bisa menghambat Juventus hanyalah kelelahan lantaran masih aktif di Coppa Italia dan Liga Champions. “Kami tidak boleh terbuai. Rintangan masih menghadang. Tapi, jika terus menjaga konsentrasi, kemenangan pasti bisa diraih,” tandas Allegri.

Sementara itu, nasib berbeda dialami Inter Milan. Tim berjuluk I Nerazzurri itu harus rela jatah libur Paskah dibatalkan. Itu semua akibat ditahan Parma 1-1 di Giuseppe Meazza. Bagi Pelatih Roberto Mancini, ini hasil yang tidak bisa ditoleransi mengingat Parma merupakan juru kunci.

Imbas hasil ini juga membuat Inter melewati lima pertandingan di Seri A tanpa kemenangan, yakni tiga imbang dan dua kalah. Secara keseluruhan, Inter gagal menang di tujuh laga terakhir secara beruntun di semua kompetisi.

Mancini yang kecewa dengan performa Inter akhirnya menghukum Juan dkk dengan tetap berlatih pada Minggu (5/4) pagi waktu setempat. Padahal, semula hari itu diliburkan untuk merayakan Paskah.

M mirza
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7468 seconds (0.1#10.140)