Laga Krusial Aston Villa di Liga Primer
A
A
A
BIRMINGHAM - Tim Sherwood mengakui pertemuan Aston Villa dengan Queens Park Rangers (QPR) di Villa Park Birmingham, dini hari nanti, krusial.
Laga itu akan menentukan apakah The Villans masih punya peluang bertahan di Liga Primer atau justru terjun bebas ke Championship Division. Villa kini berada di ujung tanduk setelah dihajar Manchester United (MU) 1-3 di Old Trafford, pekan lalu. Akibat hasil itu, mereka gagal mendapat angka dari dua partai terakhir. Sebelumnya, mereka dipermalukan Swansea City 0-1.
Klub asal Birmingham itu kini terjerumus ke peringkat 17. Hal inilah yang membuat laga kandang di Villa Park sangat penting. Villa dipastikan masuk zona degradasi bila gagal meraih kemenangan. QPR yang duduk di peringkat 19 cuma terpaut tiga angka dengan Villa. Namun, QPR lebih unggul produktivitas ketimbang Villa.
Bila QPR menang, tim besutan Chris Ramsey itu akan naik ke peringkat 17 dan Villa bakal anjlok ke peringkat 18 sekalipun sama-sama mengoleksi 28 angka. “Ini laga yang sangat penting bagi kami. Apalagi setelah apa yang menimpa kami (kalah dari MU). Kami harus bisa memimpin enam angka dari QPR setelah pertemuan itu,” ucap Sherwood, dilansir Soccerway.
Sial bagi Sherwood, bukan tugas mudah mengalahkan QPR. Kendala terbesar Villa adalah krisis pemain. Scott Sinclair dan Ashley Westwood jadi pasien terbaru tim medis dan dipastikan absen melawan QPR. Alan Hutton belum bisa merumput akibat cedera engkel. Aly Cissokho dan Kieran Richardson juga masih diragukan tampil.
“Saya harap mereka tidak mengalami masalah lebih serius. Saya tidak ingin terlalu banyak berharap. Semoga mereka dapat pulih dengan cepat dan lancar. Yang pasti, kami akan kehilangan Hutton,” tutur Sherwood.
Selain itu, QPR pasti tidak akan membuang kesempatan untuk segera keluar dari zona degradasi. Apalagi, semangat juang mereka sedang tinggi berkat kemenangan 4-1 atas West Bromwich Albion (WBA), hasil yang menyudahi catatan lima kekalahan beruntun di Liga Primer.
Tidak boleh dilupakan adalah keberadaan Ramsey. Ramsey merupakan mantan asisten Sherwood ketika masih menangani Tottenham Hotspur pada musim lalu. Tentu, dia cukup paham dengan pola pikir Sherwood.
M mirza
Laga itu akan menentukan apakah The Villans masih punya peluang bertahan di Liga Primer atau justru terjun bebas ke Championship Division. Villa kini berada di ujung tanduk setelah dihajar Manchester United (MU) 1-3 di Old Trafford, pekan lalu. Akibat hasil itu, mereka gagal mendapat angka dari dua partai terakhir. Sebelumnya, mereka dipermalukan Swansea City 0-1.
Klub asal Birmingham itu kini terjerumus ke peringkat 17. Hal inilah yang membuat laga kandang di Villa Park sangat penting. Villa dipastikan masuk zona degradasi bila gagal meraih kemenangan. QPR yang duduk di peringkat 19 cuma terpaut tiga angka dengan Villa. Namun, QPR lebih unggul produktivitas ketimbang Villa.
Bila QPR menang, tim besutan Chris Ramsey itu akan naik ke peringkat 17 dan Villa bakal anjlok ke peringkat 18 sekalipun sama-sama mengoleksi 28 angka. “Ini laga yang sangat penting bagi kami. Apalagi setelah apa yang menimpa kami (kalah dari MU). Kami harus bisa memimpin enam angka dari QPR setelah pertemuan itu,” ucap Sherwood, dilansir Soccerway.
Sial bagi Sherwood, bukan tugas mudah mengalahkan QPR. Kendala terbesar Villa adalah krisis pemain. Scott Sinclair dan Ashley Westwood jadi pasien terbaru tim medis dan dipastikan absen melawan QPR. Alan Hutton belum bisa merumput akibat cedera engkel. Aly Cissokho dan Kieran Richardson juga masih diragukan tampil.
“Saya harap mereka tidak mengalami masalah lebih serius. Saya tidak ingin terlalu banyak berharap. Semoga mereka dapat pulih dengan cepat dan lancar. Yang pasti, kami akan kehilangan Hutton,” tutur Sherwood.
Selain itu, QPR pasti tidak akan membuang kesempatan untuk segera keluar dari zona degradasi. Apalagi, semangat juang mereka sedang tinggi berkat kemenangan 4-1 atas West Bromwich Albion (WBA), hasil yang menyudahi catatan lima kekalahan beruntun di Liga Primer.
Tidak boleh dilupakan adalah keberadaan Ramsey. Ramsey merupakan mantan asisten Sherwood ketika masih menangani Tottenham Hotspur pada musim lalu. Tentu, dia cukup paham dengan pola pikir Sherwood.
M mirza
(ftr)