Belum Beri Kemenangan, Bendol Minta Maaf
A
A
A
PALEMBANG - Pelatih Sriwijaya FC (SFC) Benny 'Bendol' Dollo meminta maaf belum bisa memberi kemenangan untuk Laskar Wong Kito. Bendol dan staf pelatih, menilai pemain SFC kehilangan gairah justru saat kompetisi QNB League 2015 sudah berjalan.
Laskar Wong Kito menuai hasil imbang kedua di depan publik sendiri setelah ditahan Semen Padang 2-2 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Selasa (7/4/2015). SFC tertinggal lebih dulu lewat aksi Muhammad Nur Iskandar pada menit ke-19. Lalu dibalas Raphael Maitimo pada menit ke-35. (Baca juga:
Ferdinand Sinaga Selamatkan Muka Laskar Wong Kito)
Semen Padang kembali unggul setelah Hendra Bayauw sukses menembus gawang Dian Agus pada menit ke-43. SFC menyamakan kedudukan menit ke-76 melalui pemain terbaik ISL 2014, Ferdinand Sinaga. Pada laga pembuka kontra Pelita Bandung Raya, Sabtu (4/4/2015), SFC ditahan 1-1.
Asisten Pelatih SFC Hendri Susilo menyatakan anak asuhnya bermain di kandang seolah-olah tanpa mental bertanding. Ferdinand Sinaga dkk, terlihat bermain tanpa gairah. "Ada pesan dari Om Benny (pelatih kepala SFC), minta maaf belum bisa memberikan kemenangan. Saya tidak tahu apa penyebabnya, pemain kami tidak ada gairah," kata Hendri dalam jumpa pers.
Hendri menuturkan, semua upaya telah dilakukan jajaran pelatih untuk mempersiapkan tim menjelang kompetisi. Alhasil, semuanya seperti percuma dari sektor lini perlini terlihat hambar. "Itu menjadi pertanyaan kami semua jajaran pelatih. Kenapa sudah masuk kompetisi resmi semua pemain jadi kendur," keluhnya.
Kendati demikian, Hendri menuturkan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi agar menemukan penyebab pemainnya seperti terlihat kalah mental berlaga di depan publik sendiri. "Kompetisi masih panjang, kesempatan kami masih terbuka lebar," pungkasnya.
Terpisah Pelatih Semen Padang Nil Maizar mengaku senang dengan hasil imbang yang dipetik timnya, karena target mendapat poin dikandang SFC, berhasil dicapainya. "Saya puas dengan hasil ini, semua pemain terlihat maksimal. Hingga target curi poin di sini mampu kita wujudkan," ujar Nil.
Disinggung insiden Nil menarik seluruh anak asuhnya merapat ke bench dinilai suatu pelanggaran pada menit ke-60. Lantaran Nil terlihat tidak sepakat keputusan wasit melihat salah satu tangan pemain belakang menyentuh bola.
"Tiba-tiba penalti, saya tidak mempersoalkannya. Hanya saja mau bertanya saja kepada semua pemain apakah itu benar. Karena menurut saya tangan itu ada di dada tidak aktif. Artinya itu bukan sebuah pelanggaran,"ungkapnya.
Secara keseluruhan jalanya pertandingan tersebut, Nil tidak mempermasalahkan sistem peraturan wasit Thoriq M Al Katiri. Ia hanya melakukan respons untuk melihat secara dalam keputusan sang pengadil lapangan hijau tersebut. "Tidak ada protes, semuanya baik dan pertandingan nanti tidak perlu dipersoalkan. Hanya protes-protes kecil saja menurut saya wajar," pungkasnya.
Laskar Wong Kito menuai hasil imbang kedua di depan publik sendiri setelah ditahan Semen Padang 2-2 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Selasa (7/4/2015). SFC tertinggal lebih dulu lewat aksi Muhammad Nur Iskandar pada menit ke-19. Lalu dibalas Raphael Maitimo pada menit ke-35. (Baca juga:
Ferdinand Sinaga Selamatkan Muka Laskar Wong Kito)
Semen Padang kembali unggul setelah Hendra Bayauw sukses menembus gawang Dian Agus pada menit ke-43. SFC menyamakan kedudukan menit ke-76 melalui pemain terbaik ISL 2014, Ferdinand Sinaga. Pada laga pembuka kontra Pelita Bandung Raya, Sabtu (4/4/2015), SFC ditahan 1-1.
Asisten Pelatih SFC Hendri Susilo menyatakan anak asuhnya bermain di kandang seolah-olah tanpa mental bertanding. Ferdinand Sinaga dkk, terlihat bermain tanpa gairah. "Ada pesan dari Om Benny (pelatih kepala SFC), minta maaf belum bisa memberikan kemenangan. Saya tidak tahu apa penyebabnya, pemain kami tidak ada gairah," kata Hendri dalam jumpa pers.
Hendri menuturkan, semua upaya telah dilakukan jajaran pelatih untuk mempersiapkan tim menjelang kompetisi. Alhasil, semuanya seperti percuma dari sektor lini perlini terlihat hambar. "Itu menjadi pertanyaan kami semua jajaran pelatih. Kenapa sudah masuk kompetisi resmi semua pemain jadi kendur," keluhnya.
Kendati demikian, Hendri menuturkan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi agar menemukan penyebab pemainnya seperti terlihat kalah mental berlaga di depan publik sendiri. "Kompetisi masih panjang, kesempatan kami masih terbuka lebar," pungkasnya.
Terpisah Pelatih Semen Padang Nil Maizar mengaku senang dengan hasil imbang yang dipetik timnya, karena target mendapat poin dikandang SFC, berhasil dicapainya. "Saya puas dengan hasil ini, semua pemain terlihat maksimal. Hingga target curi poin di sini mampu kita wujudkan," ujar Nil.
Disinggung insiden Nil menarik seluruh anak asuhnya merapat ke bench dinilai suatu pelanggaran pada menit ke-60. Lantaran Nil terlihat tidak sepakat keputusan wasit melihat salah satu tangan pemain belakang menyentuh bola.
"Tiba-tiba penalti, saya tidak mempersoalkannya. Hanya saja mau bertanya saja kepada semua pemain apakah itu benar. Karena menurut saya tangan itu ada di dada tidak aktif. Artinya itu bukan sebuah pelanggaran,"ungkapnya.
Secara keseluruhan jalanya pertandingan tersebut, Nil tidak mempermasalahkan sistem peraturan wasit Thoriq M Al Katiri. Ia hanya melakukan respons untuk melihat secara dalam keputusan sang pengadil lapangan hijau tersebut. "Tidak ada protes, semuanya baik dan pertandingan nanti tidak perlu dipersoalkan. Hanya protes-protes kecil saja menurut saya wajar," pungkasnya.
(sha)