Bonek Pesimistis Persebaya Penuhi Tenggat Islah Kemenpora
A
A
A
JAKARTA - Kelompok suporter Persebaya Surabaya, Bonek 1927, pesimistis tim kebanggaan warga Kota Pahlawan bisa memenuhi tenggat waktu 10 April 2015 yang diberikan pemerintah. Pada batas waktu tersebut, manajemen Persebaya diminta menyerahkan dokumen islah terkait dualisme kepemilikan di internal tim.
Hal itu diungkap kordinator Bonek 1927 di Jakarta, Andie Pecie kepada Sindonews, Rabu (8/4/2015) malam. Menurut dia, pihak manajemen lawas, PT Persebaya Indonesia tidak akan bersedia islah dengan manajemen yang sekarang, PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB). "Tidak mungkin ada dokumen (rekonsiliasi -red) karena arek-arek Bonek juga tidak mau islah," kata Andie.
Andie dan rekan-rekannya lebih memilih jalur hukum ketimbang islah. Dia menjelaskan, Bonek 1927 berencana menggelar aksi pada sidang gugatan kepemilikan resmi Persebaya di Pengadilan Negeri Surabaya, 12 Mei mendatang. "Kami akan menggelar aksi pada sidang itu, karena kami yakin MMIB bukan pemilik Persebaya," lanjut Andie. (Baca juga: Pemerintah Tetap 'Haramkan' Persebaya dan Arema Berlaga)
Sebelumnya, pria bertopi itu mengaku gembira dengan keputusan Badan Olah raga Profesional Indonesia (BOPI) yang tidak mengeluarkan rekomendasi bermain bagi Persebaya Surabaya menyusul dualisme kepemilikan. Saat itu BOPI mencekal Persebaya Surabaya dan Arema Cronus untuk ikut dalam kompetisi Indonesia Super League yang belakangan berubah nama menjadi QNB League. (Baca juga: Ngadu Soal Dualisme Persebaya, Bonek Temui BOPI)
Hal itu diungkap kordinator Bonek 1927 di Jakarta, Andie Pecie kepada Sindonews, Rabu (8/4/2015) malam. Menurut dia, pihak manajemen lawas, PT Persebaya Indonesia tidak akan bersedia islah dengan manajemen yang sekarang, PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB). "Tidak mungkin ada dokumen (rekonsiliasi -red) karena arek-arek Bonek juga tidak mau islah," kata Andie.
Andie dan rekan-rekannya lebih memilih jalur hukum ketimbang islah. Dia menjelaskan, Bonek 1927 berencana menggelar aksi pada sidang gugatan kepemilikan resmi Persebaya di Pengadilan Negeri Surabaya, 12 Mei mendatang. "Kami akan menggelar aksi pada sidang itu, karena kami yakin MMIB bukan pemilik Persebaya," lanjut Andie. (Baca juga: Pemerintah Tetap 'Haramkan' Persebaya dan Arema Berlaga)
Sebelumnya, pria bertopi itu mengaku gembira dengan keputusan Badan Olah raga Profesional Indonesia (BOPI) yang tidak mengeluarkan rekomendasi bermain bagi Persebaya Surabaya menyusul dualisme kepemilikan. Saat itu BOPI mencekal Persebaya Surabaya dan Arema Cronus untuk ikut dalam kompetisi Indonesia Super League yang belakangan berubah nama menjadi QNB League. (Baca juga: Ngadu Soal Dualisme Persebaya, Bonek Temui BOPI)
(sha)