Tawa PSG, Duka Bastia

Senin, 13 April 2015 - 11:22 WIB
Tawa PSG, Duka Bastia
Tawa PSG, Duka Bastia
A A A
SAINT-DENIS - Kemenangan Paris Saint- Germain (PSG) pada final Coupe de la Ligue di Stade de France Saint-Denis, dini hari kemarin, menyisakan kekecewaan mendalam bagi Bastia.

Pelatih Ghislain Printant memberikan komentar pedas terkait kekalahan 0-4 Bastia. Dia menyatakan kemenangan PSG sudah diatur pengelola kompetisi (LFP), khususnya oleh sang presiden, Frederic Thiriez.

Printant menyebutkan, sebagai klub yang berasal dari Pulau Corsica, Bastia tidak diinginkan menjuarai Coupe de France dengan mengalahkan klub elite asal Ibu Kota Negeri Mode itu. Menurut Printant, situasi politik yang panas membuat Bastia diskenariokan tidak akan bisa mengalahkan PSG. Pasalnya, seperti halnya Barcelona atau Athletic Bilbao di Spanyol, Bastia adalah klub sepak bola yang menjadi representasi pendukung gerakan pemisahan diri Pulau Corsica dari Prancis.

Bukti yang diajukan sang nakhoda adalah kartu merah yang diterima Sebastien Squillaci saat laga baru berlangsung 20 menit. Sejak Squillaci diusir akibat melanggar Ezequiel Lavezzi, Bastia menjadi tidak lagi mampu melakukan perlawanan, khususnya di wilayah pertahanan. Dampaknya, Zlatan Ibrahimovic dan Edinson Cavani masing-masing mencetak dua gol untuk membawa Les Parisiens meraih Coupe de la Ligue kelimanya.

“Saya terkejut ketika mereka (LFP) datang dan memberi tahu saya soal adanya kenyataan tersebut (isu separatisme). Itu (kartu merah) adalah sajian indah bagi penonton ketika sebuah tim yang mencoba memenangkan pertandingan kehilangan rasa hormat yang besar. Itu benar-benar menyakitkan,” sindir Printant, dilansir Soccerway . “PSG menang 4-0. Selamat. Saya pikir dia (presiden LFP) akan senang dan akan merayakannya dengan segelas minuman. Ini murni skandal. Saya tidak akan menjabat tangannya ketika dia tidak ingin repot-repot turun menghampiri kami,” sambung pelatih yang sebelumnya menukangi tim junior Bastia itu.

Berbeda dengan Bastia, sukses meraih Coupe de la Ligue membuat para punggawa PSG tertawa bahagia. Pasalnya, ini gelar kedua setelah pada awal musim sukses mendapatkan Trophee des Champions (Piala Super Prancis) dengan mengandaskan En Avant de Guingamp. “Saya sangat bahagia. Ini gelar kedua musim ini setelah Trophee des Champions. Saya sangat gembira Ibrahimovic dan Cavani masingmasing mencetak dua gol. Setelah ini, kami masih memiliki dua peluang meraih dua gelar domestik dan satu gelar Liga Champions,” tutur Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi, di situs Les Parisiens.

Seperti yang diungkapkan Khelaifi, PSG musim ini berpeluang meraih semua gelar yang disediakan. Selain Coupe de la Ligue., PSG masih akan tampil di final Coupe de France kontra Auxerre. Lalu, Ligue 1. Di liga, tim besutan Laurent Blanc itu bersaing ketat dengan Olympique Lyon. Saat ini PSG masih berada di posisi teratas dengan koleksi 62 poin dari 31 pertandingan. Selain dua kesempatan meraih gelar domestik, PSG juga terus berusaha menjadi yang terbaik di Liga Champions. Mereka akan bertemu Barcelona pada perempat final Liga Champions.

“Kami bahagia karena ini final dan kami menang. Kami ingin menikmati kemenangan ini. Namun, kami tidak punya waktu karena Barcelona sudah menanti,” tutur Blanc.

Decky irawan jasri
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8593 seconds (0.1#10.140)