Maldini Gagal Bersinar di PSM Makassar
A
A
A
MAKASSAR - Dua pemain muda, Maldini Pali dan Rasyid Bakri, harus bekerja keras untuk menjadi pemain inti PSM Makassar di kompetisi QNB League 2015. Aksi mereka belum mampu menggoda hati pelatih Hans Peter Schaller yang lebih mengutamakan pemain senior.
Padahal, kedua pemain ini merupakan mantan pemain Tim Nasional, Maldini memperkuat Timnas U-19 dan Rasyid di Timnas U-23. "Kalau mereka kurang mendapat jam terbang pasti sulit dipanggil kembali ke Timnas,"kata pengamat sepak bola Indonesia Andi Darussalam Tabussalla.
Di dua pertandingan terakhir PSM di QNB League, Maldini hanya bermain kurang dari 10 menit, yakni saat membela PSM menumbangkan Persiba Balikpapan 4-0. Namun saat ditahan 3-3 oleh Sriwijaya FC, winger muda ini sama sekali tidak dimainkan. Sementara untuk Rasyid pemain ini hanya menjadi penghangat bangku cadangan, lantaran harus bersaing dengan tiga seniornya yakni Ardan Aras, Ponaryo Astaman dan Syamsul Haeruddin.
Ketiga pemain tersebut selalu menjadi pilihan utama tim kepelatihan, seperti Ponaryo dan Syamsul yang selalu menjadi starter di dua pertandingan. Bahkan untuk pengganti tim berjuluk Ayam Jantan dari Timur ini lebih memilih Ardan aras.
Pria yang akrab disapa ADS ini mengatakan, seharusnya tim kepelatihan memberikan jam terbang dan kepercayaan kepada pemain yang masih berpotensi masuk di Timnas. "Kan kualitasnya juga sudah terbukti," jelasnya.
Bukan hanya itu, mantan Direktur PT. Liga ini mengatakan, tim PSM harusnya lebih mengoptimalkan pemain mudanya, untuk regenerasi selanjutnya. "Kasih saja kepercayaan, tinggal pengalamannya yang harus diasah," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Klub PSM Makassar Sumirlan mengatakan, memang pihaknya harus berdiskusi dengan tim kepelatihan. Apalagi, potensi di dalam tim ini cukup bagus. "Nanti akan dibicarakan dengan tim kepelatihan," tukasnya.
Padahal, kedua pemain ini merupakan mantan pemain Tim Nasional, Maldini memperkuat Timnas U-19 dan Rasyid di Timnas U-23. "Kalau mereka kurang mendapat jam terbang pasti sulit dipanggil kembali ke Timnas,"kata pengamat sepak bola Indonesia Andi Darussalam Tabussalla.
Di dua pertandingan terakhir PSM di QNB League, Maldini hanya bermain kurang dari 10 menit, yakni saat membela PSM menumbangkan Persiba Balikpapan 4-0. Namun saat ditahan 3-3 oleh Sriwijaya FC, winger muda ini sama sekali tidak dimainkan. Sementara untuk Rasyid pemain ini hanya menjadi penghangat bangku cadangan, lantaran harus bersaing dengan tiga seniornya yakni Ardan Aras, Ponaryo Astaman dan Syamsul Haeruddin.
Ketiga pemain tersebut selalu menjadi pilihan utama tim kepelatihan, seperti Ponaryo dan Syamsul yang selalu menjadi starter di dua pertandingan. Bahkan untuk pengganti tim berjuluk Ayam Jantan dari Timur ini lebih memilih Ardan aras.
Pria yang akrab disapa ADS ini mengatakan, seharusnya tim kepelatihan memberikan jam terbang dan kepercayaan kepada pemain yang masih berpotensi masuk di Timnas. "Kan kualitasnya juga sudah terbukti," jelasnya.
Bukan hanya itu, mantan Direktur PT. Liga ini mengatakan, tim PSM harusnya lebih mengoptimalkan pemain mudanya, untuk regenerasi selanjutnya. "Kasih saja kepercayaan, tinggal pengalamannya yang harus diasah," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Klub PSM Makassar Sumirlan mengatakan, memang pihaknya harus berdiskusi dengan tim kepelatihan. Apalagi, potensi di dalam tim ini cukup bagus. "Nanti akan dibicarakan dengan tim kepelatihan," tukasnya.
(aww)