Pemimpin Baru

Rabu, 15 April 2015 - 09:33 WIB
Pemimpin Baru
Pemimpin Baru
A A A
LIVERPOOL - Meski Raheem Sterling dan Joe Allen menjadi penentu kemenangan Liverpool atas Newcastle United di Anfield, dini hari kemarin, peran Philippe Coutinho tidak boleh dilupakan.

Manuver, trik, dan umpan-umpan pemain asal Brasil itulah yang sejatinya memudahkan para pemain The Reds mengobrak-abrik barisan pertahanan The Magpies. Sejumlah pengamat sepak bola Inggris menilai peran mantan pemain Inter Milan itu setara dengan Luis Suarez musim lalu. Bahkan, dia dianggap sebagai pemain yang akan menggantikan Steven Gerrard sebagai pemimpin tim.

“Peran sebagai false ninedijalankan Coutinho dengan baik. Awalnya, dia diharapkan menjadi pemain yang aktif di sayap. Namun, kenyataannya melebihi harapan. Dia mampu bergerak sangat baik di celah di antara pemain lawan. Di masa depan, saya rasa Coutinho adalah Liverpool,” ujar mantan pemain The Reds Jamie Carragher, kepada Sky Sports. Selain Coutinho, sorot kamera juga diarahkan ke Sterling. Baginya, satu gol yang dicetak ke gawang Tim Krul membuktikan kadar profesionalisme yang dimiliki.

Pasalnya, saat ini dia sedang dikritik lantaran menolak perpanjangan kontrak plus gaji senilai 100.000 pounds yang disodorkan manajemen. Kontroversi Sterling bahkan berlanjut dengan gambar dirinya yang sedang mengisap shisha. Terlepas dari beberapa kontroversi itu, Brendan Rodgers tetap memuji penampilan gemilang Sterling. Menurut sang nakhoda, gol yang dicetak pemain tim nasional Inggris tersebut membangkitkan semangat rekan-rekannya sehingga mampu bermain lebih lepas.

Total, dari 45 penampilan di semua kompetisi musim ini, Sterling telah mengemas 11 gol. “Itu sentuhan indah dari Sterling. Itu umpan yang bagus dari Henderson. Itu gol luar biasa. Kami membutuhkan gol tersebut karena kami tidak memulai laga dengan baik. Setelah gol pertama, saya pikir kami lebih mengontrol permainan,” ujar Rodgers, di situs resmi klub. Selain memuji Sterling, Rodgers juga mengaku puas dengan penampilan tim secara keseluruhan.

Pelatih asal Irlandia Utara tersebut mengungkapkan pola ofensif yang diterapkan The Redsmembuat Newcastle kesulitan mengembangkan permainan. “Kami menunjukkan kinerja yang baik. Permainan menyerang kami sangat berbahaya. Selain menekan, kami juga bekerja keras di lini tengah.

Kami mendominasi penguasaan bola, menciptakan peluang, dan berpeluang mencetak lebih banyak gol,” sebut Rodgers. Kemenangan atas Newcastle membuat peluang Liverpool lolos ke Liga Champions kembali terbuka. Jadi, guna mewujudkan misi tampil di Liga Champions musim depan, Rodgers menegaskan Liverpool akan berupaya memaksimalkan enam laga tersisa.

Dia juga berharap tim-tim lain tersandung. “Saya dan para pemain sangat termotivasi untuk melakukan yang terbaik. Kami telah menunjukkan dapat meraih hasil baik dan konsisten. Para pemain yang cedera juga telah kembali. Ada beberapa tim di atas kami. Jika kami terus menang dan mereka tergelincir, tentu akan perubahan di klasemen,” papar Rodgers.

Jika asa Liverpool ke Liga Champions kembali terbuka, situasi berbeda dialami Newcastle. Kekalahan 0-2 menambah suram keadaan The Magpies. Mereka belum pernah menang pada lima laga terakhir. “Kami menunjukkan respons. Kami memang tidak mendapatkan hasil yang baik. Namun, kami cukup berusaha keras. Ada banyak hal positif yang bisa kami petik dari pertandingan ini,” ungkap John Carver.

Alimansyah
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0816 seconds (0.1#10.140)