Berkat Dukungan Istri
A
A
A
TURIN - Arturo Vidal mengakhiri masa pacekliknya dengan mempersembahkan gol kemenangan Juventus atas AS Monaco pada leg pertama perempat final Liga Champions di Juventus Stadium dini hari kemarin.
Gol semata wayang yang dicetak Vidal lahir lewat eksekusi penalti pada menit ke-57. Hukuman tersebut diberikan wasit setelah bek Monaco Ricardo Carvalho menjatuhkan Alvaro Morata. Bagi Vidal, satu gol yang dilesakkannya ke gawang Danijel Subasic terasa begitu spesial. Maklum, itu merupakan gol pertamanya bagi Juve sejak terakhir kali membobol gawang Napoli, Januari lalu.
Eksekusi penalti tersebut sekaligus mengakhiri paceklik golnya di delapan laga beruntun di Liga Champions atau gol pertamanya sejak November 2013. Total, dari 32 penampilannya di semua kompetisi musim ini, Vidal telah mengemas tujuh gol. Meski tampil sebagai pahlawan timnya, Vidal ternyata tidak memiliki rencana untuk mengeksekusi penalti tersebut.
Pemain berusia 27 tahun itu mengungkapkan, secara spontan, dia meminta bola kepada Carlos Tevez hingga akhirnya mencetak gol. Secara khusus, dia berterima kasih kepada istri tercinta Maria Teresa Matus yang telah membuatnya tampil lebih percaya diri dan dapat mengerahkan kemampuan terbaiknya.
“Saya merasa percaya diri. Jadi, saya meminta Carlitos (sapaan Tevez) memberikan bola dan kemudian mencetak gol. Kebetulan kami tidak memiliki pilihan pertama untuk tendangan penalti. Siapa pun yang paling siap akan menjadi eksekutornya. Saya ingin tugas itu dan Carlitos menyetujuinya,” ungkap Vidal, dilansir Football Italia.
Pemain kelahiran Santiago, Cile, tersebut merasa senang gol yang dicetaknya dapat membantu Juve mengalahkan Monaco yang dinilainya sebagai lawan yang tidak bisa dianggap sebelah mata. “Sesuatu yang normal ketika kami sedikit dilanda kecemasan dalam leg pertama perempat final karena lawan kami tim kuat. Monaco telah menyingkirkan Arsenal. Kami sedikit khawatir meninggalkan celah di lini belakang, tapi yang terpenting kami menang,” ucapnya.
Performa gemilang Vidal mendapatkan pujian dari Pelatih Massimiliano Allegri. Menurutnya, kontribusi dan gol-gol dari pemain bernomor 23 itu sangat dibutuhkan Juve yang tengah berambisi meraih treble winners Seri A, Coppa Italia, dan Liga Champions musim ini. Selain itu, Allegri juga puas dengan penampilan timnya secara keseluruhan. Juru taktik berusia 47 tahun tersebut mengatakan, ketenangan yang ditunjukkan para pemainnya membuat Monaco kesulitan untuk mengembangkan permainan.
Meski senang dengan kemenangan ini Allegri meminta pasukannya tidak terlalu larut dalam euforia. Dia menegaskan leg kedua yang bakal berlangsung di Stade Louis II, Kamis (23/4), Juve harus tetap berjuang keras bila ingin lolos ke semifinal. “Monaco merupakan tim hebat yang memiliki pemain-pemain bagus dan sangat terorganisasi.
Tetapi dengan bermain sabar, kami tidak memberikan mereka banyak kesempatan terutama pada babak kedua. Ini memang hasil yang baik. Kami harus bermain lebih baik pada leg kedua karena hanya menang 1-0. Kami harus mencetak lebih banyak gol bila ingin ke semifinal,” papar dia.
Di kubu lawan, kekalahan 0-1 dari Juve membuat langkah Monaco melaju ke semifinal Liga Champions sedikit berat. Kendati kalah, Pelatih Mario Jardim justru tidak khawatir. Dia menilai, Monaco telah bermain sangat baik. Dia bahkan optimistis Les Rouges et Blancs mampu membalikkan keadaan pada leg kedua sekaligus meraih tiket ke semifinal.
”Tentu saja kami pantas mendapatkan hasil yang lebih baik. Kami mendominasi 20 menit di babak pertama dan 20 menit pertama di babak kedua. Tetapi, segalanya akan berbeda di Monaco. Kami akan menunjukkan penampilan berbeda di kandang sendiri agar kami dapat melaju ke semifinal,” pungkasnya.
Alimansyah
Gol semata wayang yang dicetak Vidal lahir lewat eksekusi penalti pada menit ke-57. Hukuman tersebut diberikan wasit setelah bek Monaco Ricardo Carvalho menjatuhkan Alvaro Morata. Bagi Vidal, satu gol yang dilesakkannya ke gawang Danijel Subasic terasa begitu spesial. Maklum, itu merupakan gol pertamanya bagi Juve sejak terakhir kali membobol gawang Napoli, Januari lalu.
Eksekusi penalti tersebut sekaligus mengakhiri paceklik golnya di delapan laga beruntun di Liga Champions atau gol pertamanya sejak November 2013. Total, dari 32 penampilannya di semua kompetisi musim ini, Vidal telah mengemas tujuh gol. Meski tampil sebagai pahlawan timnya, Vidal ternyata tidak memiliki rencana untuk mengeksekusi penalti tersebut.
Pemain berusia 27 tahun itu mengungkapkan, secara spontan, dia meminta bola kepada Carlos Tevez hingga akhirnya mencetak gol. Secara khusus, dia berterima kasih kepada istri tercinta Maria Teresa Matus yang telah membuatnya tampil lebih percaya diri dan dapat mengerahkan kemampuan terbaiknya.
“Saya merasa percaya diri. Jadi, saya meminta Carlitos (sapaan Tevez) memberikan bola dan kemudian mencetak gol. Kebetulan kami tidak memiliki pilihan pertama untuk tendangan penalti. Siapa pun yang paling siap akan menjadi eksekutornya. Saya ingin tugas itu dan Carlitos menyetujuinya,” ungkap Vidal, dilansir Football Italia.
Pemain kelahiran Santiago, Cile, tersebut merasa senang gol yang dicetaknya dapat membantu Juve mengalahkan Monaco yang dinilainya sebagai lawan yang tidak bisa dianggap sebelah mata. “Sesuatu yang normal ketika kami sedikit dilanda kecemasan dalam leg pertama perempat final karena lawan kami tim kuat. Monaco telah menyingkirkan Arsenal. Kami sedikit khawatir meninggalkan celah di lini belakang, tapi yang terpenting kami menang,” ucapnya.
Performa gemilang Vidal mendapatkan pujian dari Pelatih Massimiliano Allegri. Menurutnya, kontribusi dan gol-gol dari pemain bernomor 23 itu sangat dibutuhkan Juve yang tengah berambisi meraih treble winners Seri A, Coppa Italia, dan Liga Champions musim ini. Selain itu, Allegri juga puas dengan penampilan timnya secara keseluruhan. Juru taktik berusia 47 tahun tersebut mengatakan, ketenangan yang ditunjukkan para pemainnya membuat Monaco kesulitan untuk mengembangkan permainan.
Meski senang dengan kemenangan ini Allegri meminta pasukannya tidak terlalu larut dalam euforia. Dia menegaskan leg kedua yang bakal berlangsung di Stade Louis II, Kamis (23/4), Juve harus tetap berjuang keras bila ingin lolos ke semifinal. “Monaco merupakan tim hebat yang memiliki pemain-pemain bagus dan sangat terorganisasi.
Tetapi dengan bermain sabar, kami tidak memberikan mereka banyak kesempatan terutama pada babak kedua. Ini memang hasil yang baik. Kami harus bermain lebih baik pada leg kedua karena hanya menang 1-0. Kami harus mencetak lebih banyak gol bila ingin ke semifinal,” papar dia.
Di kubu lawan, kekalahan 0-1 dari Juve membuat langkah Monaco melaju ke semifinal Liga Champions sedikit berat. Kendati kalah, Pelatih Mario Jardim justru tidak khawatir. Dia menilai, Monaco telah bermain sangat baik. Dia bahkan optimistis Les Rouges et Blancs mampu membalikkan keadaan pada leg kedua sekaligus meraih tiket ke semifinal.
”Tentu saja kami pantas mendapatkan hasil yang lebih baik. Kami mendominasi 20 menit di babak pertama dan 20 menit pertama di babak kedua. Tetapi, segalanya akan berbeda di Monaco. Kami akan menunjukkan penampilan berbeda di kandang sendiri agar kami dapat melaju ke semifinal,” pungkasnya.
Alimansyah
(bbg)