Jangan Salahkan Toure!
A
A
A
MANCHESTER - Bos Manchester City (Man City) Manuel Pellegrini kecewa terhadap performa Yaya Toure musim ini. Namun, pelatih asal Cile itu tak berniat menggusur sang gelandang dalam tim, termasuk saat menjamu West Ham United dalam lanjutan Liga Primer, malam ini.
Musim lalu, prestasi The Citizens meraih trofi Liga Primer tak bisa dilepaskan dari sosok Toure. Dia menjadi inspirator tim dari lini tengah. Namun, musim ini penampilannya jauh berbeda. Alhasil, performa tim pun ikut kedodoran dan kini tercecer di peringkat 4, tertinggal 12 angka dari Chelsea yang ada di puncak klasemen.
Ya, Toure memang melewati awal musim ini dengan ujian berat. Dimulai dengan kekecewaannya kepada klub lantaran tak mengucapkan selamat ulang tahun ke-31 saat dirinya merayakannya pada 13 Mei tahun lalu. Selain itu, ada juga tragedi meninggalnya sang kakak, Ibrahim Toure, setelah berjuang melawan kanker pada 19 Juni 2014 yang dipercaya mengganggu penampilannya. Semua itu ditambah dengan faktor keletihan dirinya setelah berhasil membawa Pantai Gading menjuarai Piala Afrika 2015 pada Januari lalu. Meski begitu, Pellegrini menegaskan tetap akan memainkan pemain bertinggi 188 cm itu sebagai starter.
“Toure tak perlu istirahat. Untuk banyak alasan, dia bukan Toure yang sama seperti musim lalu. Tapi, dia masih jadi pemain penting buat kami,” ujar Pellegrini, dikutip Sportinglife . “Saya pikir Toure tak senang dengan performanya tahun ini. Saya pun tak senang dengan penampilannya. Tapi, kami harus mendukungnya dan dia akan kembali ke performa normal,” ungkap Pellegrini.
Performa Toure juga menuai kritik saat The Citizens mengalami dua kekalahan beruntun, yakni 1-2 di markas Crystal Palace dan 2-4 di kandang Manchester United, pekan lalu. Namun, menurut Pellegrini, tak adil menyalahkan Toure atas merosotnya prestasi Man City. Arsitek berusia 61 tahun itu memberi contoh saat Man City hanya meraih empat kemenangan dari 12 laga di Liga Primer sejak perayaan Tahun Baru. Kala itu, absennya Toure yang bermain di Piala Afrika dituding sebagai biang menurunnya performa The Citizens .
“Sangat mudah ketika Anda tak mendapatkan hasil bagus Anda menunjuk satu pemain. Sangat mudah buat saya menyalahkan Toure. Tapi, dia tak layak diperlakukan seperti itu. Benar, dia tak bermain bagus di beberapa laga, Tapi, di beberapa laga lain dia bermain sangat baik dan dia akan terus bermain,” katanya. Terlepas dari masalah Toure, Pellegrini meminta seluruh komponen tim bersatu untuk mendapat hasil terbaik musim ini.
Spekulasi masa depan dirinya yang akan digantikan Juergen Klopp di akhir musim nanti pun enggan dikomentari. Dia hanya ingin fokus menatap enam laga sisa Liga Primer. Apalagi, Pellegrini dipusingkan dengan badai cedera yang menimpa armadanya. Kapten Vincent Kompany dikhawatirkan bakal absen sampai akhir musim karena cedera otot, sedangkan Gael Clichy (pangkal paha), Stevan Jovetic (otot), Wilfried Bony (engkel), dan James Milner (lutut) juga tak bisa dimainkan.
“Yang paling penting dari semua adalah semua fans , pemain, dan staf, bersatu untuk tim. Kami satu klub. Tekanan kepada saya selalu sama, memenangkan setiap laga untuk tim ini. Musim lalu, tekanan lebih besar ketika kami berjuang meraih titel. Kini, tekanannya adalah menormalkan kembali performa kami,” paparnya. Beban Pellegrini berpotensi semakin berat jika tak mampu membawa anak asuhannya ke tren kemenangan kontra West Ham, malam nanti. Terlebih Pelatih West Ham Sam Allardyce berniat memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan asuhannya.
“Saya terkejut Man City kalah di empat laga away beruntun. Saya menonton aksi mereka melawan Crystal Palace. Itu kejutan besar di sepak bola. Saya berharap kami bisa menguji kepanikan mereka,” tutur Allardyce.
Abdul haris
Musim lalu, prestasi The Citizens meraih trofi Liga Primer tak bisa dilepaskan dari sosok Toure. Dia menjadi inspirator tim dari lini tengah. Namun, musim ini penampilannya jauh berbeda. Alhasil, performa tim pun ikut kedodoran dan kini tercecer di peringkat 4, tertinggal 12 angka dari Chelsea yang ada di puncak klasemen.
Ya, Toure memang melewati awal musim ini dengan ujian berat. Dimulai dengan kekecewaannya kepada klub lantaran tak mengucapkan selamat ulang tahun ke-31 saat dirinya merayakannya pada 13 Mei tahun lalu. Selain itu, ada juga tragedi meninggalnya sang kakak, Ibrahim Toure, setelah berjuang melawan kanker pada 19 Juni 2014 yang dipercaya mengganggu penampilannya. Semua itu ditambah dengan faktor keletihan dirinya setelah berhasil membawa Pantai Gading menjuarai Piala Afrika 2015 pada Januari lalu. Meski begitu, Pellegrini menegaskan tetap akan memainkan pemain bertinggi 188 cm itu sebagai starter.
“Toure tak perlu istirahat. Untuk banyak alasan, dia bukan Toure yang sama seperti musim lalu. Tapi, dia masih jadi pemain penting buat kami,” ujar Pellegrini, dikutip Sportinglife . “Saya pikir Toure tak senang dengan performanya tahun ini. Saya pun tak senang dengan penampilannya. Tapi, kami harus mendukungnya dan dia akan kembali ke performa normal,” ungkap Pellegrini.
Performa Toure juga menuai kritik saat The Citizens mengalami dua kekalahan beruntun, yakni 1-2 di markas Crystal Palace dan 2-4 di kandang Manchester United, pekan lalu. Namun, menurut Pellegrini, tak adil menyalahkan Toure atas merosotnya prestasi Man City. Arsitek berusia 61 tahun itu memberi contoh saat Man City hanya meraih empat kemenangan dari 12 laga di Liga Primer sejak perayaan Tahun Baru. Kala itu, absennya Toure yang bermain di Piala Afrika dituding sebagai biang menurunnya performa The Citizens .
“Sangat mudah ketika Anda tak mendapatkan hasil bagus Anda menunjuk satu pemain. Sangat mudah buat saya menyalahkan Toure. Tapi, dia tak layak diperlakukan seperti itu. Benar, dia tak bermain bagus di beberapa laga, Tapi, di beberapa laga lain dia bermain sangat baik dan dia akan terus bermain,” katanya. Terlepas dari masalah Toure, Pellegrini meminta seluruh komponen tim bersatu untuk mendapat hasil terbaik musim ini.
Spekulasi masa depan dirinya yang akan digantikan Juergen Klopp di akhir musim nanti pun enggan dikomentari. Dia hanya ingin fokus menatap enam laga sisa Liga Primer. Apalagi, Pellegrini dipusingkan dengan badai cedera yang menimpa armadanya. Kapten Vincent Kompany dikhawatirkan bakal absen sampai akhir musim karena cedera otot, sedangkan Gael Clichy (pangkal paha), Stevan Jovetic (otot), Wilfried Bony (engkel), dan James Milner (lutut) juga tak bisa dimainkan.
“Yang paling penting dari semua adalah semua fans , pemain, dan staf, bersatu untuk tim. Kami satu klub. Tekanan kepada saya selalu sama, memenangkan setiap laga untuk tim ini. Musim lalu, tekanan lebih besar ketika kami berjuang meraih titel. Kini, tekanannya adalah menormalkan kembali performa kami,” paparnya. Beban Pellegrini berpotensi semakin berat jika tak mampu membawa anak asuhannya ke tren kemenangan kontra West Ham, malam nanti. Terlebih Pelatih West Ham Sam Allardyce berniat memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan asuhannya.
“Saya terkejut Man City kalah di empat laga away beruntun. Saya menonton aksi mereka melawan Crystal Palace. Itu kejutan besar di sepak bola. Saya berharap kami bisa menguji kepanikan mereka,” tutur Allardyce.
Abdul haris
(ars)