Putri Jakarta Elektrik PLN Kampiun Proliga 2015
A
A
A
YOGYAKARTA - Jakarta Elektrik PLN putri sukses merebut trofi Pertamina Proliga 2015. Sempat kecolongan di set pertama saat ditantang Jakarta PGN Popsivo di GOR Amongrogo Yogyakarta, Minggu (19/4/2015), Yolla Yuliana dkk mampu membalikkan keadaan, dan menutup laga dengan skor 3-1 (23-25, 25-16, 27-25, dan 25-16).
Aprilia S Manganan menjadi kunci keberhasilan anak asuh Tien Mei merebut point demi point. Asisten Pelatih Jakarta Elektrik PLN Risco Herlambang menegaskan Aprilia tampil bagus dan menjadi motor kemenangan tim. "Kunci sukses Elektrik ada di Aprilia. Saat dia main bagus, sumbangan poin ada di situ," ujarnya.
Pertandingan antara Jakarta Elektrik PLN dan Jakarta PGN Popsivo berlangsung sangat ketat. Sejak set pertama, kedua tim saling kejar poin. Namun, ketegangan menjadikan Jakarta Elektrik PLN harus kehilangan set pertama dengan skor 23-25.
"Tegang di set pertama. Beruntung di set kedua pemain bisa bermain lepas," tandas Pemain Jakarta Elektrik PLN Yolla Yulia.
Pelatih Jakarta PGN Popsivo M Anshori menyebutkan, sejak set pertama sudah mengkhawatirkan stamina anak asuhnya. Kekawatiran muncul karena kejar mengejar skor terjadi sejak point pertama set pertama. "Pemain kami didominasi pemain senior, sehingga faktor stamina menjadi sangat terpengaruh," tandasnya.
Dari empat set yang dilewati di grandfinal kali ini, Anshori menyebut set ketiga menjadi set penentu. Diyakininya, set yang berakhir 27-25 untuk Jakarta Elektrik PLN tersebut jika hasilnya berbeda, maka hasil akhir juga akan berbeda.
Permainan di set ketiga berlangsung sangat ketat hingga kedua tim mampu meraih point sama-sama 23. Namun Jakarta Elektrik PLN berhasil memaksimalkan permainan dengan merebut empat point terakhir sehingga menutup set ketiga.
"Kami punya lima pemain spike. Namun yang bisa maksimal hanya tiga. Kalau sudah habis ya kita juga tidak bisa berbuat lain. Efeknya permainan menjadi tidak berkembang," tandas pemain Jakarta PGN Popsivo Rita Kurniati.
Secara teknis, blok yang dilakukan pemain PGN Popsivo menurut Rita juga lebih buruk dibandingkan dengan pemain Jakarta Elektrik. Keunggulan tersebut mampu dimaksimalkan oleh para pemain Jakarta Elektrik PLN.
Aprilia S Manganan menjadi kunci keberhasilan anak asuh Tien Mei merebut point demi point. Asisten Pelatih Jakarta Elektrik PLN Risco Herlambang menegaskan Aprilia tampil bagus dan menjadi motor kemenangan tim. "Kunci sukses Elektrik ada di Aprilia. Saat dia main bagus, sumbangan poin ada di situ," ujarnya.
Pertandingan antara Jakarta Elektrik PLN dan Jakarta PGN Popsivo berlangsung sangat ketat. Sejak set pertama, kedua tim saling kejar poin. Namun, ketegangan menjadikan Jakarta Elektrik PLN harus kehilangan set pertama dengan skor 23-25.
"Tegang di set pertama. Beruntung di set kedua pemain bisa bermain lepas," tandas Pemain Jakarta Elektrik PLN Yolla Yulia.
Pelatih Jakarta PGN Popsivo M Anshori menyebutkan, sejak set pertama sudah mengkhawatirkan stamina anak asuhnya. Kekawatiran muncul karena kejar mengejar skor terjadi sejak point pertama set pertama. "Pemain kami didominasi pemain senior, sehingga faktor stamina menjadi sangat terpengaruh," tandasnya.
Dari empat set yang dilewati di grandfinal kali ini, Anshori menyebut set ketiga menjadi set penentu. Diyakininya, set yang berakhir 27-25 untuk Jakarta Elektrik PLN tersebut jika hasilnya berbeda, maka hasil akhir juga akan berbeda.
Permainan di set ketiga berlangsung sangat ketat hingga kedua tim mampu meraih point sama-sama 23. Namun Jakarta Elektrik PLN berhasil memaksimalkan permainan dengan merebut empat point terakhir sehingga menutup set ketiga.
"Kami punya lima pemain spike. Namun yang bisa maksimal hanya tiga. Kalau sudah habis ya kita juga tidak bisa berbuat lain. Efeknya permainan menjadi tidak berkembang," tandas pemain Jakarta PGN Popsivo Rita Kurniati.
Secara teknis, blok yang dilakukan pemain PGN Popsivo menurut Rita juga lebih buruk dibandingkan dengan pemain Jakarta Elektrik. Keunggulan tersebut mampu dimaksimalkan oleh para pemain Jakarta Elektrik PLN.
(sha)