Liga Champions Mulai Membosankan?
A
A
A
SKOTLANDIA dianggap memiliki kompetisi paling membosankan karena dominasi Glasgow Celtic dan Glasgow Rangers pada persaingan juara.
Begitu pula Spanyol yang cenderung menghasilkan Real Madrid dan Barcelona sebagai pemenang atau Jerman yang dikuasai Bayern Muenchen. Kini, Liga Champions berpeluang mendapat cap sama menyusul kehadiran tiga klub di semifinal. Keberadaan Madrid, Barcelona, dan Bayern Muenchen di babak 4 besar pada kampanye kali ini merupakan ketiga kali pada enam edisi terakhir mengulang persaingan 2011/2012 dan 2012/2013. Sebanyak dua dari trio tersebut juga tampil pada tiga musim lainnya.
Barcelona dan Bayern masuk semifinal 2009/2010, Madrid dan Barcelona di 2010/2011, serta Madrid dan Bayern pada 2013/2014. Seringnya tiga klub tersebut menembus semifinal membuat mereka menjadi nama yang paling kerap melaju hingga putaran tersebut. Madrid melakukannya 31 kali, diikuti Barcelona (30) dan Bayern (25). Kesuksesan Juventus menyingkirkan AS Monaco untuk melengkapi daftar turut memperkuat kesan menjemukannya Liga Champions.
Meski terakhir kali menembus 4 besar pada 2002 /2003, La Vecchia Signorasudah melangkah 22 kali ke semifinal ajang ini. Keempatnya kini menunggu hasil kocokan undian yang digelar hari ini. Dominasi Madrid, Barcelona, dan Bayern dipastikan berlanjut dalam beberapa tahun ke depan. Sebagai kekuatan besar di negara masing-masing, ketiganya didukung modal untuk terus meningkatkan kualitas skuad sehingga bisa menyingkirkan perlawanan para rival dari seluruh Benua Biru.
Regulernya nama-nama langganan masuk fase penutup memang membuat Liga Champions terkesan membosankan. Ironis karena anggapan kontras muncul jika hal sebaliknya yang terjadi. Kasus 2003/2004 merupakan contoh terbaik. Kesuksesan Monaco, Porto, Deportivo La Coruna, dan Chelsea menembus 4 besar membuat kompetisi kali itu dinilai kurang prestisius. Maklum, nama-nama yang hadir bukan tim yang memiliki daya jual tinggi.
Harley ikhsan
Begitu pula Spanyol yang cenderung menghasilkan Real Madrid dan Barcelona sebagai pemenang atau Jerman yang dikuasai Bayern Muenchen. Kini, Liga Champions berpeluang mendapat cap sama menyusul kehadiran tiga klub di semifinal. Keberadaan Madrid, Barcelona, dan Bayern Muenchen di babak 4 besar pada kampanye kali ini merupakan ketiga kali pada enam edisi terakhir mengulang persaingan 2011/2012 dan 2012/2013. Sebanyak dua dari trio tersebut juga tampil pada tiga musim lainnya.
Barcelona dan Bayern masuk semifinal 2009/2010, Madrid dan Barcelona di 2010/2011, serta Madrid dan Bayern pada 2013/2014. Seringnya tiga klub tersebut menembus semifinal membuat mereka menjadi nama yang paling kerap melaju hingga putaran tersebut. Madrid melakukannya 31 kali, diikuti Barcelona (30) dan Bayern (25). Kesuksesan Juventus menyingkirkan AS Monaco untuk melengkapi daftar turut memperkuat kesan menjemukannya Liga Champions.
Meski terakhir kali menembus 4 besar pada 2002 /2003, La Vecchia Signorasudah melangkah 22 kali ke semifinal ajang ini. Keempatnya kini menunggu hasil kocokan undian yang digelar hari ini. Dominasi Madrid, Barcelona, dan Bayern dipastikan berlanjut dalam beberapa tahun ke depan. Sebagai kekuatan besar di negara masing-masing, ketiganya didukung modal untuk terus meningkatkan kualitas skuad sehingga bisa menyingkirkan perlawanan para rival dari seluruh Benua Biru.
Regulernya nama-nama langganan masuk fase penutup memang membuat Liga Champions terkesan membosankan. Ironis karena anggapan kontras muncul jika hal sebaliknya yang terjadi. Kasus 2003/2004 merupakan contoh terbaik. Kesuksesan Monaco, Porto, Deportivo La Coruna, dan Chelsea menembus 4 besar membuat kompetisi kali itu dinilai kurang prestisius. Maklum, nama-nama yang hadir bukan tim yang memiliki daya jual tinggi.
Harley ikhsan
(ars)