Wilder Lawan Berikutnya Klitschko, Bukan Tyson
A
A
A
NEW YORK - Pertarungan Wladimir Klitschko melawan Bryant Jennings di Madison Square Garden, Sabtu (25/4/2015) waktu setempat, belum berlangsung. Namun pemegang empat sabuk juara dunia kelas berat WBA, WBO, IBF dan IBO ternyata sudah menyiapkan lawan berikutnya. Jika dia berhasil mengalahkan petinju tak terkalahkan asal Amerika Serikat, adik kandung Vitali Klitschko akan menantang Deontay Wilder ketimbang Tyson Fury.
Ketertarikan Klitschko menantang pemegang sabuk juara kelas berat WBC, karena dia melihat pertarungan itu memiliki nilai jual yang tinggi ketimbang ia berduel dengan Tyson. Kendati demikian, dia harus mendapatkan izin dari Organisasi Tinju Dunia bila petinju berusia 39 tahun itu benar-benar kesengsem untuk menggelar pertarungan unifikasi melawan pemegang rekor 32 KO dari 33 pertarungan terakhirnya.
"Saya lebih suka bertarung dengan Wilder, dan itu akan menyenangkan untuk memiliki sabuk lain," ungkap Klitschko dikutip Boxingnews24, Sabtu (25/4/2015).
Klitschko menambahkan "Saya pikir itu cara yang logis untuk berpikir untuk melawan Wilder. Semua orang pasti menginginkan sabuk yang dimiliki oleh saya, tapi saya berada di kursi pengemudi sekarang. Dia (Wilder) baru saja memenangkan gelar pada Januari lalu dan ia perlu mempertahankannya. Tapi saya berharap pertarungan ini lebih baik terjadi sekarang daripada nanti. Saya tahu, Wilder pasti meminta pendapat beberapa orang yang berada di belakangannya dan kami akan melihat apa yang terjadi," tambahnya.
Pernyataan yang dilontarkan Kiltschko bertolak belakang dengan apa yang sempat dikatakan manajernya, Bernd Bonte. Dia berkata bahwa kliennya bakal menghadapi Tyson Fury lebih dulu usai melawan Jennings.
"Dalam dunia yang sempurna, jika semuanya berjalan sesuai rencana pada 25 April, kami senang bisa melawan Tyson Fury baru kemudian Deontay Wilder. Ini juga bisa sebaliknya, tapi itu yang kita dengar dari Al Haymon (manajer Wilder) bahwa mereka sedang mencari lawan baru pada akhir tahun ini atau mungkin tahun depan melawan Wladimir," sahut Bonte.
Ketertarikan Klitschko menantang pemegang sabuk juara kelas berat WBC, karena dia melihat pertarungan itu memiliki nilai jual yang tinggi ketimbang ia berduel dengan Tyson. Kendati demikian, dia harus mendapatkan izin dari Organisasi Tinju Dunia bila petinju berusia 39 tahun itu benar-benar kesengsem untuk menggelar pertarungan unifikasi melawan pemegang rekor 32 KO dari 33 pertarungan terakhirnya.
"Saya lebih suka bertarung dengan Wilder, dan itu akan menyenangkan untuk memiliki sabuk lain," ungkap Klitschko dikutip Boxingnews24, Sabtu (25/4/2015).
Klitschko menambahkan "Saya pikir itu cara yang logis untuk berpikir untuk melawan Wilder. Semua orang pasti menginginkan sabuk yang dimiliki oleh saya, tapi saya berada di kursi pengemudi sekarang. Dia (Wilder) baru saja memenangkan gelar pada Januari lalu dan ia perlu mempertahankannya. Tapi saya berharap pertarungan ini lebih baik terjadi sekarang daripada nanti. Saya tahu, Wilder pasti meminta pendapat beberapa orang yang berada di belakangannya dan kami akan melihat apa yang terjadi," tambahnya.
Pernyataan yang dilontarkan Kiltschko bertolak belakang dengan apa yang sempat dikatakan manajernya, Bernd Bonte. Dia berkata bahwa kliennya bakal menghadapi Tyson Fury lebih dulu usai melawan Jennings.
"Dalam dunia yang sempurna, jika semuanya berjalan sesuai rencana pada 25 April, kami senang bisa melawan Tyson Fury baru kemudian Deontay Wilder. Ini juga bisa sebaliknya, tapi itu yang kita dengar dari Al Haymon (manajer Wilder) bahwa mereka sedang mencari lawan baru pada akhir tahun ini atau mungkin tahun depan melawan Wladimir," sahut Bonte.
(sha)