Asal Bos Senang
A
A
A
LONDON - Jose Mourinho tidak peduli dengan kritik yang menyebut Chelsea membosankan. Menurutnya, The Blues memang bermain untuk menyenangkan Roman Abramovich.
Chelsea akhir-akhir ini disindir beberapa pelatih dan fans tim Liga Primer. The Blues dianggap tim yang membosankan dan tidak pernah bermain indah. Meski sedikit kesal, cemoohan itu direspons santai oleh Mourinho.
Seakan tidak terpengaruh laga tandang kontra Leicester City di King Power Stadium, dini hari nanti, Mourinho memilih balik menyindir para pengkritiknya. Arsitek asal Portugal itu menyatakan tidak peduli sekalipun pasukannya tampil monoton. Asalkan timnya tetap terlihat indah dan sang big boss senang, bagi mantan pelatih Real Madrid itu sudah cukup. Mourinho mengaku tidak mempersoalkan apakah Chelsea tampil menghibur atau tidak. Sebab, yang penting bisa meraih kemenangan.
“Itu tidak benar. Jika kami dianggap bermain membosankan dan penilaian itu berdasarkan jumlah gol yang dihasilkan, terdapat 18 tim Liga Primer lainnya yang lebih membosankan dibandingkan kami,” ujar Mourinho, dilansir Daily Mail. Sindiran kepada Mourinho mencuat lantaran minimnya produktivitas Chelsea. Klub London Barat tersebut biasanya mencetak satu gol per pertandingan.
Selama tiga partai Liga Primer terakhir, Cesc Fabregas dkk hanya dua kali menjebol gawang lawan, yakni menang 1-0 kontra Queens Park Rangers (QPR) dan Manchester United (MU) serta imbang 0-0 melawan Arsenal. Sebagai pemimpin klasemen sementara, Chelsea hanya sanggup mengumpulkan 65 gol dari 33 laga. Rata-rata mereka menghasilkan 1,9 gol per laga. Jumlah itu lebih rendah dibanding Manchester City (Man City) yang telah mendulang 70 gol.
Mourinho menyebut pihak yang mengatakan Chelsea mengorbankan keindahan sepak bola demi angka penuh hanyalah kaum munafik. Pria berusia 52 tahun tersebut menilai celoteh tersebut diutarakan atas dasar iri. Mereka tidak terima jika The Blues tinggal sedikit lagi memenangkan Liga Primer. “Membosankan itu adalah Anda tidak pernah mendapatkan gelar Liga Primer selama lebih dari 10 tahun. Membosankan itu adalah jika Anda hanya ingin menang saat di kandang dan memarkir pemain,” kata Mourinho.
Argumentasi Mourinho ada benarnya. Ada 18 tim yang produktivitasnya lebih sedikit dari Chelsea. Arsenal (peringkat 3) baru menghasilkan 63 gol. MU meraup 59 gol dan Liverpool mencetak 47 gol. Faktanya, Chelsea merupakan tim tersubur kedua setelah Man City. Meski gaya bermainnya dicap tidak indah, kenyataannya Chelsea sebentar lagi jadi juara. Mereka hanya perlu maksimal enam angka lagi untuk merajai Inggris. Chelsea saat ini mencatat 77 angka dari 33 pertandingan.
Mereka memimpin 10 angka dari Man City dan Arsenal. Man City maksimal meraih 79 angka lantaran sudah merumput 34 kali. Sementara Arsenal, walau juga baru tampil 33 kali, mereka paling tinggi merebut 82 angka. Kans The Citizens mempertahankan gelar akan tertutup jika Chelsea bisa mengalahkan Leicester. Chelsea bisa berpesta jika menang lagi kontra Crystal Palace, akhir pekan nanti.
“Mungkin konsep sepak bola di masa depan akan berubah. Nanti sepak bola harus indah dengan hamparan rumput yang cantik tanpa gol. Tentu saja dengan lapangan yang bagus. Tim yang paling banyak menguasai bola akan menang. Sebab, orang-orang hanya bicara agar tim sepak bola harus bermain indah,” pungkas Mourinho.
M mirza
Chelsea akhir-akhir ini disindir beberapa pelatih dan fans tim Liga Primer. The Blues dianggap tim yang membosankan dan tidak pernah bermain indah. Meski sedikit kesal, cemoohan itu direspons santai oleh Mourinho.
Seakan tidak terpengaruh laga tandang kontra Leicester City di King Power Stadium, dini hari nanti, Mourinho memilih balik menyindir para pengkritiknya. Arsitek asal Portugal itu menyatakan tidak peduli sekalipun pasukannya tampil monoton. Asalkan timnya tetap terlihat indah dan sang big boss senang, bagi mantan pelatih Real Madrid itu sudah cukup. Mourinho mengaku tidak mempersoalkan apakah Chelsea tampil menghibur atau tidak. Sebab, yang penting bisa meraih kemenangan.
“Itu tidak benar. Jika kami dianggap bermain membosankan dan penilaian itu berdasarkan jumlah gol yang dihasilkan, terdapat 18 tim Liga Primer lainnya yang lebih membosankan dibandingkan kami,” ujar Mourinho, dilansir Daily Mail. Sindiran kepada Mourinho mencuat lantaran minimnya produktivitas Chelsea. Klub London Barat tersebut biasanya mencetak satu gol per pertandingan.
Selama tiga partai Liga Primer terakhir, Cesc Fabregas dkk hanya dua kali menjebol gawang lawan, yakni menang 1-0 kontra Queens Park Rangers (QPR) dan Manchester United (MU) serta imbang 0-0 melawan Arsenal. Sebagai pemimpin klasemen sementara, Chelsea hanya sanggup mengumpulkan 65 gol dari 33 laga. Rata-rata mereka menghasilkan 1,9 gol per laga. Jumlah itu lebih rendah dibanding Manchester City (Man City) yang telah mendulang 70 gol.
Mourinho menyebut pihak yang mengatakan Chelsea mengorbankan keindahan sepak bola demi angka penuh hanyalah kaum munafik. Pria berusia 52 tahun tersebut menilai celoteh tersebut diutarakan atas dasar iri. Mereka tidak terima jika The Blues tinggal sedikit lagi memenangkan Liga Primer. “Membosankan itu adalah Anda tidak pernah mendapatkan gelar Liga Primer selama lebih dari 10 tahun. Membosankan itu adalah jika Anda hanya ingin menang saat di kandang dan memarkir pemain,” kata Mourinho.
Argumentasi Mourinho ada benarnya. Ada 18 tim yang produktivitasnya lebih sedikit dari Chelsea. Arsenal (peringkat 3) baru menghasilkan 63 gol. MU meraup 59 gol dan Liverpool mencetak 47 gol. Faktanya, Chelsea merupakan tim tersubur kedua setelah Man City. Meski gaya bermainnya dicap tidak indah, kenyataannya Chelsea sebentar lagi jadi juara. Mereka hanya perlu maksimal enam angka lagi untuk merajai Inggris. Chelsea saat ini mencatat 77 angka dari 33 pertandingan.
Mereka memimpin 10 angka dari Man City dan Arsenal. Man City maksimal meraih 79 angka lantaran sudah merumput 34 kali. Sementara Arsenal, walau juga baru tampil 33 kali, mereka paling tinggi merebut 82 angka. Kans The Citizens mempertahankan gelar akan tertutup jika Chelsea bisa mengalahkan Leicester. Chelsea bisa berpesta jika menang lagi kontra Crystal Palace, akhir pekan nanti.
“Mungkin konsep sepak bola di masa depan akan berubah. Nanti sepak bola harus indah dengan hamparan rumput yang cantik tanpa gol. Tentu saja dengan lapangan yang bagus. Tim yang paling banyak menguasai bola akan menang. Sebab, orang-orang hanya bicara agar tim sepak bola harus bermain indah,” pungkas Mourinho.
M mirza
(ars)