Tolak Rekonsiliasi, Persebaya Tantang Persebaya 1927 Kompetisi
A
A
A
SURABAYA - Perseteruan dualisme Persebaya tampaknya ditakdirkan tidak berujung dengan perdamaian. Bagaimana tidak. Kubu Persebaya PT. Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) tegas menolak rekonsilasi dengan kubu Persebaya di bawah bendera PT. PersebayaIndonesia (PI).
CEO Persebaya PT. MMIB, Gede Widiade justru menantang Komisaris PT. Persebaya Indonesia, Saleh Ismail Mukadar agar mengikutkan timnya berkompetisi. "Silakan ada dua Persebaya di Surabaya. Milan ada dua klub, yakni AC Milan dan Inter Milan, Manchester ada dua klub. Jadi silakan kalau ada dua Persebaya,''ujarnya.
Saat ini, PT. Persebaya Indonesia memang belum terbentuk tim. Terakhir, bermain di kompetisi Indonesian Premier League (IPL) dengan tim yang dikenal dengan nama Persebaya 1927. Sedangkan Persebaya PT. MMIB berlaga di ajang QNB League (Indonesia Super League) sebelum dihentikan Kemenpora.
Jika Persebaya 1927 memang berniat ingin membina sepak bola, lanjut Gede, bisamemulai kompetisi dari bawah, seperti Piala Nusantara (Divisi I) atau mengakuisisi klub Divisi Utama. "Jangan bikin ribut saja. Persebaya yang saya ambil ini juga berdarah-darah di Divisi Utama,"sindirnya.
Bukan hanya mengakhir konflik, menurut Gede banyak keuntungan jika Surabayamemiliki dua klub Persebaya. Di antaranya, membuka lapangan kerja dan menambah pendapatan Pemkot Surabaya, "Masyarakat juga banyak pilihan tontonan sepak bola. Nggak usah berebut pepesan kosong, seperti sekarang," harapnya.
Pria yang juga menjabat Ketua PSSI Surabaya ini juga heran dengan pihak PTPersebaya Indonesia, yang terus mempersoalkan masalah dualisme klub Persebaya. "Yang diributkan itu apa? Mereka inginnya ribut terus tapi nggak mau membesarkan Persebaya. Persebaya masih eksis, ayo didukung. Jangan malah meributkan yang sudah jalan,"kecamnya.
CEO Persebaya PT. MMIB, Gede Widiade justru menantang Komisaris PT. Persebaya Indonesia, Saleh Ismail Mukadar agar mengikutkan timnya berkompetisi. "Silakan ada dua Persebaya di Surabaya. Milan ada dua klub, yakni AC Milan dan Inter Milan, Manchester ada dua klub. Jadi silakan kalau ada dua Persebaya,''ujarnya.
Saat ini, PT. Persebaya Indonesia memang belum terbentuk tim. Terakhir, bermain di kompetisi Indonesian Premier League (IPL) dengan tim yang dikenal dengan nama Persebaya 1927. Sedangkan Persebaya PT. MMIB berlaga di ajang QNB League (Indonesia Super League) sebelum dihentikan Kemenpora.
Jika Persebaya 1927 memang berniat ingin membina sepak bola, lanjut Gede, bisamemulai kompetisi dari bawah, seperti Piala Nusantara (Divisi I) atau mengakuisisi klub Divisi Utama. "Jangan bikin ribut saja. Persebaya yang saya ambil ini juga berdarah-darah di Divisi Utama,"sindirnya.
Bukan hanya mengakhir konflik, menurut Gede banyak keuntungan jika Surabayamemiliki dua klub Persebaya. Di antaranya, membuka lapangan kerja dan menambah pendapatan Pemkot Surabaya, "Masyarakat juga banyak pilihan tontonan sepak bola. Nggak usah berebut pepesan kosong, seperti sekarang," harapnya.
Pria yang juga menjabat Ketua PSSI Surabaya ini juga heran dengan pihak PTPersebaya Indonesia, yang terus mempersoalkan masalah dualisme klub Persebaya. "Yang diributkan itu apa? Mereka inginnya ribut terus tapi nggak mau membesarkan Persebaya. Persebaya masih eksis, ayo didukung. Jangan malah meributkan yang sudah jalan,"kecamnya.
(aww)