Dua Persebaya di Surabaya Bisa Akhiri Dualisme

Rabu, 29 April 2015 - 15:37 WIB
Dua Persebaya di Surabaya...
Dua Persebaya di Surabaya Bisa Akhiri Dualisme
A A A
SURABAYA - Tantangan dari CEO Persebaya versi PT Mitra Muda Inti Berlian (PT MMIB) Gede Widiade agar Persebaya 1927 di bawah bendera PT. Persebaya Indonesia berkompetisi telah dilontarkan. Solusi menjadikan Persebaya menjadi dua, kata Gede, lebih memungkinkan daripada menggabungkan menjadi satu seperti keinginan Menpora Imam Nahrawi.

"Persebaya beda dengan Arema yang PT-nya satu tapi diperebutkan dua orang. Tidak perlu mediasi kalau PT-nya sendiri- sendiri,"ujar Gede.

Dalam pandangan Gede, seandainya dipaksakan PT. Persebaya Indonesia dan PT. MMIB bergabung menjadi satu bakal lebih rumit. "Kalau merger berarti harus beli saham. Entah itu saya beli saham mereka, atau mereka beli saham saya. Tapi ngapain? Wong saya sudah punya saham di PT lain. Saya punya tanggung jawab hukum di PT. MMIB," jelas Gede.

Bukan hanya itu, tunggakan gaji yang menjerat tim Persebaya 1927 juga akan menjadi persoalan. "Merger harus dilakukan secara benar dan diikuti dengan finansial. Yang berkoar-koar itu masih punya utang ke pemain. Jangan ngomong soal persebaya tapi nggak ngomong soal finansial," tandasnya.

Apalagi, komposisi pemegang saham di PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) telah berubah. Perusahaan yang menjadi badan hukum Persebaya tersebut, telah dikuasai sepenuhnya oleh Gede Widiade. Proses akuisisi Persebaya sudah dilakukan, dua bulan lalu.

Gede menggunakan salah satu perusahaannya, yakni PT. PermataSejahtera Nusantara (PSN) untuk menguasai saham mayoritas di PT. MMIB. "Saham 90 persen PT MMIB dibeli PT. PSN. Sedangkan atas nama Gede Widiade sebanyak 10 persen,"ujar Gede.

Sedangkan sisanya, yakni 49 persen tercatat atas nama dua orang, yakni Diar Kusuma Putra dan Ali Affandi. Sebelumnya, saham mayoritas di PT MMIB dikuasai oleh Surya Citra Televisi. Jumlahnya 51 persen. "Saya nego sudah sejak empat bulan lalu,"beber Gede.

Sementara Komisaris PT. Persebaya Indonesia Saleh Ismail Mukadar mengaku sudah dihubungi tim dari Kemenpora. "Dari orang Menpora memang sudah ada yang menghubungi saya. Tapi baru omong-omong biasa saja,''ucap Saleh yang enggan mengungkapkan isi pembicaraan.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5604 seconds (0.1#10.140)