Tiada Kompetisi Laskar Mataram Kurangi Tensi
A
A
A
YOGYAKARTA - Skuat PSIM Yogyakarta tetap menjalani latihan ringan pada Rabu (29/4) pagi setelah sempat diliburkan pelatih pasca pembatalan laga perdana Divisi Utama 2015 pada Senin (27/4) lalu. Namun di tengah ketidakpastian bergulirnya kompetisi, Pelatih Seto Nurdiyantara mengurangi porsi latihan anak asuhnya.
"Kita tetap berlatih sambil menunggu keputusan dari manajemen. Hanya porsinya menurun kalau di kondisi biasa seminggu ada sembilan kali pertemuan, kalau saat ini paling hanya lima atau enam kali pertemuan,"tandasnya usai memimpin latihan di lapangan futsal Wisma PSIM.
Pengurangan porsi latihan tersebut untuk menjaga tetap stabilnya mental para pemain. Tidak jelasnya kompetisi secara teknis akan mengganggu mental pemain terutama dari sisi kejenuhan menunggu ketidakpastian.
Sementara itu untuk kebijakan meliburkan pemain untuk jangka panjang diakui pemegang lisensi B AFC tersebut sangat tergantung manajemen. Hingga kemarin belum ada kebijakan apa pun dari manajemen yang diterima pelatih untuk keberadaan para pemain. Dengan kondisi tersebut Seto mengaku sudah meminta waktu untuk bisa bertemu dengan jajaran manajemen untuk membicarakan langkah ke depan para pemain.
Namun demikian, upaya tersebut masih belum mendapatkan jawaban dari Agung Damar Kusumandaru dan jajarannya. Upaya pendekatan ke Pemkab Bantul mengenai penggunaan Stadion Sultan Agung sebagai homebase musim ini untuk PSIM menjadi fokus kegiatan yang dilakukan manajemen.
"Manajemen masih fokus ke persoalan stadion, saya sudah meminta waktu untuk bertemu tapi belum ada jawaban," tambah pelatih yang dua musim terakhir dipercaya menukangi PSIM Yogyakarta tersebut.
Pertemuan manajemen PSIM Bantul dengan jajaran Pemkab Bantul dijadwalkan berlangsung Kamis (30/4) siang. Agung Damar berharap pertemuan tersebut dapat menjadi ajang negosiasi, mengingat adanya surat dari Dinas PU Bantul yang menyebutkan penggunaan Stadion Sultan Agung untuk homebase PSIM ditolak karena tidak adanya izin kompetisi dari kepolisian.
Mengenai kebijakan pemain di tengah ketidakpastian kompetisi, Agung Damar menyebutkan, langkah yang akan diambil diprediksikan baru bisa diambil setelah adanya rapat Komite Eksekutif alias Exco PSSI yang akan digelar 2 Mei mendatang. "Sesuai surat dari PT Liga keberlangsungan kompetisi tergantung dari keputusan Exco yang baru akan menggelar rapat 2 Mei besok," tandas Agung Damar.
Lelaki yang juga dipercaya menjadi Ketua Umum PSIM tersebut mengatakan, jika dalam sebulan ke depan kompetisi tidak bergulir, maka anak asuh Seto Nurdiyantara kemungkinan besar akan diliburkan. Hal tersebut untuk mengurangi cost yang harus ditanggung tim sementara kompetisi tidak bergulir.
"Kita tetap berlatih sambil menunggu keputusan dari manajemen. Hanya porsinya menurun kalau di kondisi biasa seminggu ada sembilan kali pertemuan, kalau saat ini paling hanya lima atau enam kali pertemuan,"tandasnya usai memimpin latihan di lapangan futsal Wisma PSIM.
Pengurangan porsi latihan tersebut untuk menjaga tetap stabilnya mental para pemain. Tidak jelasnya kompetisi secara teknis akan mengganggu mental pemain terutama dari sisi kejenuhan menunggu ketidakpastian.
Sementara itu untuk kebijakan meliburkan pemain untuk jangka panjang diakui pemegang lisensi B AFC tersebut sangat tergantung manajemen. Hingga kemarin belum ada kebijakan apa pun dari manajemen yang diterima pelatih untuk keberadaan para pemain. Dengan kondisi tersebut Seto mengaku sudah meminta waktu untuk bisa bertemu dengan jajaran manajemen untuk membicarakan langkah ke depan para pemain.
Namun demikian, upaya tersebut masih belum mendapatkan jawaban dari Agung Damar Kusumandaru dan jajarannya. Upaya pendekatan ke Pemkab Bantul mengenai penggunaan Stadion Sultan Agung sebagai homebase musim ini untuk PSIM menjadi fokus kegiatan yang dilakukan manajemen.
"Manajemen masih fokus ke persoalan stadion, saya sudah meminta waktu untuk bertemu tapi belum ada jawaban," tambah pelatih yang dua musim terakhir dipercaya menukangi PSIM Yogyakarta tersebut.
Pertemuan manajemen PSIM Bantul dengan jajaran Pemkab Bantul dijadwalkan berlangsung Kamis (30/4) siang. Agung Damar berharap pertemuan tersebut dapat menjadi ajang negosiasi, mengingat adanya surat dari Dinas PU Bantul yang menyebutkan penggunaan Stadion Sultan Agung untuk homebase PSIM ditolak karena tidak adanya izin kompetisi dari kepolisian.
Mengenai kebijakan pemain di tengah ketidakpastian kompetisi, Agung Damar menyebutkan, langkah yang akan diambil diprediksikan baru bisa diambil setelah adanya rapat Komite Eksekutif alias Exco PSSI yang akan digelar 2 Mei mendatang. "Sesuai surat dari PT Liga keberlangsungan kompetisi tergantung dari keputusan Exco yang baru akan menggelar rapat 2 Mei besok," tandas Agung Damar.
Lelaki yang juga dipercaya menjadi Ketua Umum PSIM tersebut mengatakan, jika dalam sebulan ke depan kompetisi tidak bergulir, maka anak asuh Seto Nurdiyantara kemungkinan besar akan diliburkan. Hal tersebut untuk mengurangi cost yang harus ditanggung tim sementara kompetisi tidak bergulir.
(aww)