Siasati Kompetisi, Persiba Uji Tim QNB League
A
A
A
BANTUL - Manajemen Persiba Bantul dilanda kegamangan untuk mengambil kebijakan di tengah-tengah ketidakjelasan kompetisi Divisi Utama 2015. Hasil pembicaraan internal yang dilakukan, kini Skuat Sultan Agung memilih menunggu hasil rapat Exco PSSI yang akan digelar Sabtu (2/5) mendatang.
Manajer Persiba Bantul Endro Sulastomo mengatakan, salah satu yang menyebabkan adanya kebingungan di tim adalah adanya dua informasi yang berbeda. Perkembangan informasi Menpora Imam Nahrawi membuka pintu agar kompetisi bisa bergulir. Sementara Senin (27/4) ada surat dari PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi yang menyebutkan kompetisi untuk sementara dihentikan.
"Bagaimana dihentikan, bergulir saja belum kok diberhentikan kan kompetisi belum berjalan. Ini saya sudah meminta seluruh jajaran manajemen untuk mencari informasi yang sebenarnya seperti apa. Sambil menunggu rapat Exco yang akan digelar 2 Mei mendatang seperti dalam surat dari PT Liga," ungkap Endro.
Sebagai peserta kompetisi Persiba menurutnya, sangat membutuhkan kepastian rencana kompetisi dari pihak terkait. Jika dalam waktu dekat kompetisi tidak bisa bergulir, skuat Prodjotamansari sudah dipastikan Endro akan diliburkan. Hal itu untuk menekan biaya yang harus ditanggung tim yang terus membengkak sementara kompetisi tidak jelas kapan mulai bergulir.
Untuk menunggu kepastian rencana kompetisi dari Exco, Kamis (30/4) sore Persiba akan menggelar uji coba melawan tim QNB League. Latih tanding tersebut akan digelar di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Siasat mencari pemasukan dari gelaran uji coba menurut Endro masih belum bisa dimaksimalkan di Bantul. Hal tersebut sangat berbeda dengan dua klub saudara Persiba di DIY PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta.
"Kalau PSS dan PSIM sekali main ujicoba di kandang pemasukan bisa untuk nutup gaji pemain. Kita (Persiba) masih jauh, antusiasnya masih minim, sekali laga kandang paling pemasukan dari tiket hanya Rp40-an juta," tandasnya.
Uji coba yang digelar menurut Endro berfungsi untuk menjaga iklim siap bertanding Wahyu Tanto dan kawan-kawan. Upaya tersebut dibutuhkan mengingat tidak adanya kejelasan dari kompetisi memberi tekanan tersendiri bagi mental pemain. Pemain yang sudah disiapkan sejak Februari lalu mengalami naik turun tensi kompetisinya dengan proses rencana perguliran kompetisi.
Manajer Persiba Bantul Endro Sulastomo mengatakan, salah satu yang menyebabkan adanya kebingungan di tim adalah adanya dua informasi yang berbeda. Perkembangan informasi Menpora Imam Nahrawi membuka pintu agar kompetisi bisa bergulir. Sementara Senin (27/4) ada surat dari PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi yang menyebutkan kompetisi untuk sementara dihentikan.
"Bagaimana dihentikan, bergulir saja belum kok diberhentikan kan kompetisi belum berjalan. Ini saya sudah meminta seluruh jajaran manajemen untuk mencari informasi yang sebenarnya seperti apa. Sambil menunggu rapat Exco yang akan digelar 2 Mei mendatang seperti dalam surat dari PT Liga," ungkap Endro.
Sebagai peserta kompetisi Persiba menurutnya, sangat membutuhkan kepastian rencana kompetisi dari pihak terkait. Jika dalam waktu dekat kompetisi tidak bisa bergulir, skuat Prodjotamansari sudah dipastikan Endro akan diliburkan. Hal itu untuk menekan biaya yang harus ditanggung tim yang terus membengkak sementara kompetisi tidak jelas kapan mulai bergulir.
Untuk menunggu kepastian rencana kompetisi dari Exco, Kamis (30/4) sore Persiba akan menggelar uji coba melawan tim QNB League. Latih tanding tersebut akan digelar di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Siasat mencari pemasukan dari gelaran uji coba menurut Endro masih belum bisa dimaksimalkan di Bantul. Hal tersebut sangat berbeda dengan dua klub saudara Persiba di DIY PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta.
"Kalau PSS dan PSIM sekali main ujicoba di kandang pemasukan bisa untuk nutup gaji pemain. Kita (Persiba) masih jauh, antusiasnya masih minim, sekali laga kandang paling pemasukan dari tiket hanya Rp40-an juta," tandasnya.
Uji coba yang digelar menurut Endro berfungsi untuk menjaga iklim siap bertanding Wahyu Tanto dan kawan-kawan. Upaya tersebut dibutuhkan mengingat tidak adanya kejelasan dari kompetisi memberi tekanan tersendiri bagi mental pemain. Pemain yang sudah disiapkan sejak Februari lalu mengalami naik turun tensi kompetisinya dengan proses rencana perguliran kompetisi.
(aww)