Akuisisi Milan Mandek
A
A
A
MILAN - Proses akuisisi kepemilikan AC Milan menemui jalan terjal. Silvio Berlusconi selaku pemilik I Rossonerimasih ragu untuk melepaskan sahamnya kepada pengusaha asal Thailand Bee Taechaubol.
Berlusconi dan Taechaubol sebenarnya telah melakukan pertemuan untuk membicarakan dan telah menandatangani prakontrak untuk pembelian 51% saham Milan. Namun, negosiasi berjalan buntu. Pertemuan lanjutan yang semula berlangsung, Kamis (30/4) justru mengalami penundaan. Taechaubol pun hanya berdiam di hotel tempatnya menginap, Park Hyatt.
Keengganan Berlusconi menjadi penyebab mengapa diskusi mandek. Mantan Perdana Menteri Italia tersebut berdalih mengaku sangat berat untuk melepaskan klub dikuasainya sejak 1985 itu. “Saya tidak bisa keluar dari sini (Milan) sebagai pecundang. Saya tidak ingin menjual klub, sementara saya berseberangan dengan tifosi,” kata Berlusconi, dilansir Football Italia.
Tapi, apa uang dilakukan Berluconi diyakini hanya bagian dari strategi semata. Maklum, dia dilaporkan lebih tertarik untuk menjual 75% saham klub. Berlusconi memilih melakukan hal itu guna menghindari tanggung jawab lebih besar, terutama dari sisi keuangan. Berlusconi bersama induk perusahaannya, Milan Fininvest, mengadakan pertemuan tertutup sambil menunggu langkah Taechaubol selanjutnya, apakah ingin menggelontorkan uang untuk membeli saham lebih besar atau tidak.
Selain itu terdapat skenario lain yang dapat dilakukan. Berlusconi diperkirakan ingin tetap sebagai presiden kehormatan klub. Berlusconi juga ingin putrinya, Barbara Berlusconi, dipertahankan sebagai CEO.
Sementara Adriano Galliani diperkirakan akan tetap setidaknya berada di posisi tengahtengah antara dua pemilik mayoritas. Tapi, pembagian peran ini belum dibicarakan. Buntunya negosiasi tersebut membuat Taechaubol kecewa dan mulai ragu.
Di sisi lain, penundaan negosiasi dengan Mr Bee secara tidak langsung menjadi pertanda jika Berlusconi memberikan kesempatan kepada investor lainnya untuk mengajukan penawaran. Selain Taechaubol, konsorsium China yang dipimpin Richard Lee juga tertarik untuk mengakuisisi Milan.
Alimansyah
Berlusconi dan Taechaubol sebenarnya telah melakukan pertemuan untuk membicarakan dan telah menandatangani prakontrak untuk pembelian 51% saham Milan. Namun, negosiasi berjalan buntu. Pertemuan lanjutan yang semula berlangsung, Kamis (30/4) justru mengalami penundaan. Taechaubol pun hanya berdiam di hotel tempatnya menginap, Park Hyatt.
Keengganan Berlusconi menjadi penyebab mengapa diskusi mandek. Mantan Perdana Menteri Italia tersebut berdalih mengaku sangat berat untuk melepaskan klub dikuasainya sejak 1985 itu. “Saya tidak bisa keluar dari sini (Milan) sebagai pecundang. Saya tidak ingin menjual klub, sementara saya berseberangan dengan tifosi,” kata Berlusconi, dilansir Football Italia.
Tapi, apa uang dilakukan Berluconi diyakini hanya bagian dari strategi semata. Maklum, dia dilaporkan lebih tertarik untuk menjual 75% saham klub. Berlusconi memilih melakukan hal itu guna menghindari tanggung jawab lebih besar, terutama dari sisi keuangan. Berlusconi bersama induk perusahaannya, Milan Fininvest, mengadakan pertemuan tertutup sambil menunggu langkah Taechaubol selanjutnya, apakah ingin menggelontorkan uang untuk membeli saham lebih besar atau tidak.
Selain itu terdapat skenario lain yang dapat dilakukan. Berlusconi diperkirakan ingin tetap sebagai presiden kehormatan klub. Berlusconi juga ingin putrinya, Barbara Berlusconi, dipertahankan sebagai CEO.
Sementara Adriano Galliani diperkirakan akan tetap setidaknya berada di posisi tengahtengah antara dua pemilik mayoritas. Tapi, pembagian peran ini belum dibicarakan. Buntunya negosiasi tersebut membuat Taechaubol kecewa dan mulai ragu.
Di sisi lain, penundaan negosiasi dengan Mr Bee secara tidak langsung menjadi pertanda jika Berlusconi memberikan kesempatan kepada investor lainnya untuk mengajukan penawaran. Selain Taechaubol, konsorsium China yang dipimpin Richard Lee juga tertarik untuk mengakuisisi Milan.
Alimansyah
(ftr)