Kesialan Masih Berlanjut Jelang Liga Champions
A
A
A
LEVERKUSEN - Rentetan kejadian tidak mengenakan masih ditemui Bayern Muenchen jelang menghadapi Barcelona pada leg pertama semifinal Liga Champions, Rabu (6/5).
Setelah tersingkir dari DFB Pokal, FC Hollywood juga takluk di Bundesliga. Meski shield Bundesliga telah diamankan; kekalahan 0-2 dari Bayer Leverkusen di Bay Arena, Sabtu (2/5), menjadi sinyal bagi Josep Guardiola. Sebab, dengan cedera sejumlah pemain penting, nakhoda asal Spanyol itu melakukan eksperimen dengan memainkan sejumlah pemain muda.
Sayang, skenario yang dirancang mantan arsitek El Barca itu tidak mulus. Gagal memetik tiga poin atas Leverkusen, ternyata tidak membuat Guardiola kecewa. Dia justru cukup puas dengan performa para pemain muda Bayern, seperti Mitchell Weiser, 21, Rico Strieder, 22, serta Gianluca Gaudino, 18. Hasil akhir tidak dianggap Guardiola sebagai parameter objektif untuk menggambarkan kesiapan Bayern menghadapi Barcelona.
“Ini pertandingan yang membutuhkan perjuangan keras karena kekuatan kedua tim merata. Kami harus menciptakan lebih banyak peluang. Kami memang gagal menang. Namun, saya puas dengan kinerja tim secara keseluruhan. Para pemain muda kami menjalankan tugas dengan baik,” kata Guardiola, dilansir goal.com.
Keputusan Guardiola merotasi timnya sebenarnya bisa dimaklumi. Sebab, Bayern tidak memiliki kepentingan apa pun di laga melawan Leverkusen lantaran telah memastikan diri menjadi juara Bundesliga. Artinya, Guardiola hanya ingin melihat Bayern berada dalam kondisi terbaik saat bertandang ke Camp Nou.
Karena itu, langkah Guardiola mengistirahatkan sebagian besar pemain utama diakui Manuel Neuer sebagai strategi yang tepat. Sang kiper mengatakan, Bayern dapat tampil lebih maksimal saat melawan El Barca jika tidak dihantui cedera pemain. Sosok berusia 29 tahun itu menilai, Bayern masih memiliki kelemahan yang harus diperbaiki, khususnya ketika menghadapi skenario bola-bola mati.
“Kami tidak mampu mencetak gol dan kebobolan melalui tendangan bebas. Hal itu bisa terjadi kapan saja. Namun, hal penting yang dapat kami ambil dari laga melawan Leverkusen adalah kami tidak mengalami masalah cedera. Tentu sangat sulit mengalahkan Barcelona. Namun, kami akan melakukan apa pun untuk mencapai final,” papar Neuer. Bagi Bayern, berjaya di Liga Champions sangat penting.
Pasalnya, musim lalu mereka dikalahkan Real Madrid pada semifinal. Menyandang status sebagai juara bertahan, mereka justru menyerah dengan agregat 0-5 (0-1, 0-4). Pada akhir kompetisi Madrid menjadi juara seusai mengecundangi tim satu kota Atletico Madrid di Lisabon.
“Liga Champions selalu menjadi kompetisi yang menarik. Juara di ajang ini akan membuat Anda dikenang untuk waktu yang lama. Musim ini kami sudah mencapai semifinal. Kami ingin ke final dan juara lagi,” pungkas Neuer.
Alimansyah
Setelah tersingkir dari DFB Pokal, FC Hollywood juga takluk di Bundesliga. Meski shield Bundesliga telah diamankan; kekalahan 0-2 dari Bayer Leverkusen di Bay Arena, Sabtu (2/5), menjadi sinyal bagi Josep Guardiola. Sebab, dengan cedera sejumlah pemain penting, nakhoda asal Spanyol itu melakukan eksperimen dengan memainkan sejumlah pemain muda.
Sayang, skenario yang dirancang mantan arsitek El Barca itu tidak mulus. Gagal memetik tiga poin atas Leverkusen, ternyata tidak membuat Guardiola kecewa. Dia justru cukup puas dengan performa para pemain muda Bayern, seperti Mitchell Weiser, 21, Rico Strieder, 22, serta Gianluca Gaudino, 18. Hasil akhir tidak dianggap Guardiola sebagai parameter objektif untuk menggambarkan kesiapan Bayern menghadapi Barcelona.
“Ini pertandingan yang membutuhkan perjuangan keras karena kekuatan kedua tim merata. Kami harus menciptakan lebih banyak peluang. Kami memang gagal menang. Namun, saya puas dengan kinerja tim secara keseluruhan. Para pemain muda kami menjalankan tugas dengan baik,” kata Guardiola, dilansir goal.com.
Keputusan Guardiola merotasi timnya sebenarnya bisa dimaklumi. Sebab, Bayern tidak memiliki kepentingan apa pun di laga melawan Leverkusen lantaran telah memastikan diri menjadi juara Bundesliga. Artinya, Guardiola hanya ingin melihat Bayern berada dalam kondisi terbaik saat bertandang ke Camp Nou.
Karena itu, langkah Guardiola mengistirahatkan sebagian besar pemain utama diakui Manuel Neuer sebagai strategi yang tepat. Sang kiper mengatakan, Bayern dapat tampil lebih maksimal saat melawan El Barca jika tidak dihantui cedera pemain. Sosok berusia 29 tahun itu menilai, Bayern masih memiliki kelemahan yang harus diperbaiki, khususnya ketika menghadapi skenario bola-bola mati.
“Kami tidak mampu mencetak gol dan kebobolan melalui tendangan bebas. Hal itu bisa terjadi kapan saja. Namun, hal penting yang dapat kami ambil dari laga melawan Leverkusen adalah kami tidak mengalami masalah cedera. Tentu sangat sulit mengalahkan Barcelona. Namun, kami akan melakukan apa pun untuk mencapai final,” papar Neuer. Bagi Bayern, berjaya di Liga Champions sangat penting.
Pasalnya, musim lalu mereka dikalahkan Real Madrid pada semifinal. Menyandang status sebagai juara bertahan, mereka justru menyerah dengan agregat 0-5 (0-1, 0-4). Pada akhir kompetisi Madrid menjadi juara seusai mengecundangi tim satu kota Atletico Madrid di Lisabon.
“Liga Champions selalu menjadi kompetisi yang menarik. Juara di ajang ini akan membuat Anda dikenang untuk waktu yang lama. Musim ini kami sudah mencapai semifinal. Kami ingin ke final dan juara lagi,” pungkas Neuer.
Alimansyah
(ftr)