Harus Sempurna

Selasa, 05 Mei 2015 - 09:31 WIB
Harus Sempurna
Harus Sempurna
A A A
TURIN - Sukses memastikan scudetto Seri A, Juventus dalam percaya diri tinggi menjamu Real Madrid pada leg pertama semifinal Liga Champions di Juventus Stadium, dini hari nanti.

Namun, kepercayaan diri saja belumlah cukup untuk menyingkirkan sang juara bertahan. La Vecchia Signora alias Si Nyonya Tua tak punya waktu untuk merayakan keberhasilan mereka memastikan trofi Seri A musim ini setelah menang 1-0 atas Sampdoria, Sabtu (2/5). Sebab, ada ujian yang lebih berat, yakni meladeni Madrid dalam perebutan tiket final Liga Champions.

Secara kasta di Benua Biru, Juve memang di bawah raksasa asal Spanyol itu. Musim lalu, di saat Madrid menjadi juara Eropa untuk kesepuluh kali, Carlos Tevez dkk justru disingkirkan Benfica pada semifinal Liga Europa, menyusul kegagalan mereka menembus fase knock-out Liga Champions musim lalu. Juve terakhir kali bertakhta di Eropa pada 1996 ketika mereka menyingkirkan Madrid di perempat final sebelum melibas Ajax Amsterdam melalui adu penalti di final.

Il Tecnico Juve Massimiliano Allegri sadar superioritas lawan yang dihadapi. Karena itu, dia menginstruksikan pasukannya melupakan keberhasilan mereka meraih scudetto untuk langsung fokus menatap laga penting ini. Menurutnya, ini ujian berat karena mereka menghadapi klub paling sukses di kolong langit.

Apalagi, ambisi Juve menembus final Eropa untuk pertama kali sejak 2003 terganjal dengan cedera yang dialami Paul Pogba, Kwadwo Asamoah, Martin Caceres, dan Luca Marrone. “Selasa ini kami menghadapi tim hebat yang dipenuhi pemain fantastis yang tak boleh diberi ruang sedikit pun. Tapi, laga ini dimainkan lebih dari 180 menit dan kami sangat memiliki peluang menuju final. Kami butuh kesempurnaan melawan Real Madrid,” ungkap nakhoda berusia 47 tahun itu kepada Corriere dello Sport.

Menurut Allegri, Madrid jauh berkembang di tangan Carlo Ancelotti. Mantan arsitek Juve itu memberi banyak pengalaman internasional kepada El Real . “Ada banyak hal yang kami tak boleh lakukan melawan Madrid. Mereka tim luar biasa yang kaya akan teknik dan kecepatan,” tutur Allegri.

Di tangan Allegri, Juve juga semakin berkembang. Si Nyonya Tua menjadi lebih fleksibel memainkan skema. Mereka bisa menghamparkan pola 4-3-1-2, atau 3-5-2 tergantung lawan yang dihadapi. Hasilnya, Allegri bisa mencuri cinta para Juventini yang awalnya mencibir keputusan direksi klub memilihnya menggantikan Antonio Conte awal musim ini. Terbukti, Allegri mampu membawa Juve melewati salah satu musim terbaik mereka.

Setelah memastikan scudetto Seri A untuk keempat kali beruntun dengan empat laga tersisa, raksasa Italia itu juga masih berpotensi menambah dua gelar di Liga Champions, dan Coppa Italia. Duel ini berpotensi ditentukan ketajaman dua mesin gol masing-masing tim. Jika Juve punya Tevez yang sudah mengoleksi 28 gol di seluruh kompetisi musim ini, Madrid bisa berharap banyak kepada sang ikon Cristiano Ronaldo yang sudah 53 kali menjebol gawang lawan di semua kejuaraan bersama El Real musim ini.

CR7 diharapkan mampu membantu El Real menjadi tim pertama yang mempertahankan trofi Eropa sejak terakhir AC Milan melakukannya pada 1990. Masalahnya, dukungan kepada striker asal Portugal itu sedikit berkurang lantaran cedera ligamen lutut yang dialami Luka Modric.

Karim Benzema pun masih belum bisa dimainkan meski sudah kembali berlatih setelah terbebas dari masalah lutut. Beruntung, Gareth Bale sudah kembali tampil setelah mengalami kendala pada betisnya. “Kabar baiknya adalah Bale mampu bermain 30 menit (kontra Sevilla) tanpa masalah. Kami mendapat suntikan pemain penting saat menghadapi Juventus,” papar Ancelotti.

Abdul Haris
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0878 seconds (0.1#10.140)