Semua karena Roman Abramovich
A
A
A
Sejak Roman Abramovich datang ke Stamford Bridge pada 2003, Chelsea berubah menjadi tim kelas dunia yang dihuni banyak pesepak bola kelas satu. Hingga akhir musim 2014/2015 The Blues berhasil mengumpulkan 15 trofi juara pada semua kompetisi resmi.
Liga Primer (4 kali), Piala FA (4 kali), Piala Liga (3 kali), Community Shield (2 kali), Liga Champions (1 kali), dan Liga Europa (1 kali) dihasilkan Chelsea murni dari kucuran dana taipan asal Rusia itu. Dalam periode tersebut, hanya Manchester United (MU) yang berhasil mengumpulkan trofi lebih banyak dari Chelsea, yaitu 16 kali. Koleksi Manchester City (Man City), Arsenal, Liverpool, hingga Tottenham Hotspur jauh di bawah The Blues.
Hebatnya, jumlah 15 trofi tersebut telah melebihi 11 trofi yang diraih sepanjang periode terbentuknya klub sejak 1905 hingga kedatangan Abrahomich. Bahkan, sejak 1991 hingga 2003 mereka hanya mampu menghasilkan lima trofi. Trofi yang paling bergengsi pada periode tersebut hanya Piala Winners 1997/1998 dan Piala Super Eropa 1998. Sejarah juga mencatat pertama kali Chelsea era Abramovich berjaya di Liga Primer adalah pada musim 2004/2005.
Itu gelar perdana klub London Barat tersebut setelah menanti 50 tahun. Saat itu Chelsea menjadi juara seusai mengalahkan Wolverhampton Wanderers, Portsmouth, dan Sunderland pada klasemen akhir Football League First Division (nama kompetisi Inggris sebelum Liga Primer). Yang menarik lain dari kehadiran Abramovich adalah tentang belanja pemain.
Catatan menunjukkan, dia tidak segan menggelontorkan dana untuk mendatangkan pemain-pemain mahal. Beberapa di antaranya bahkan mampu memecahkan rekor transfer di Liga Primer, seperti Fernando Torres (50 juta pounds), Diego Costa (32 juta pounds), Andriy Shevchenko (30 juta pounds). Pada awal musim ini Abramovich juga mengeluarkan 30 juta pounds untuk Cesc Fabregas.
Peran penting Abramovich diakui Jose Mourinho. Juru taktik asal Portugal itu bahkan berjanji akan tetap setia bersama Chelsea selama terus dipercaya Abramovich. Dalam sebuah kesempatan, mantan pelatih FC Porto, Inter Milan, hingga Real Madrid itu mengatakan tujuan utama The Blues bermain adalah membuat sang bos besar gembira.
“Saya akan tinggal di sini (Chelsea) selama mungkin, selama Abramovich menginginkan. Jika dia ingin saya pergi, saya akan pergi. Ingat, dialah orang yang telah memberikan banyak gelar bagi Chelsea. Kami bermain untuk membuatnya senang,” ujar Mourinho, dilansir ESPN.
Alimansyah
Liga Primer (4 kali), Piala FA (4 kali), Piala Liga (3 kali), Community Shield (2 kali), Liga Champions (1 kali), dan Liga Europa (1 kali) dihasilkan Chelsea murni dari kucuran dana taipan asal Rusia itu. Dalam periode tersebut, hanya Manchester United (MU) yang berhasil mengumpulkan trofi lebih banyak dari Chelsea, yaitu 16 kali. Koleksi Manchester City (Man City), Arsenal, Liverpool, hingga Tottenham Hotspur jauh di bawah The Blues.
Hebatnya, jumlah 15 trofi tersebut telah melebihi 11 trofi yang diraih sepanjang periode terbentuknya klub sejak 1905 hingga kedatangan Abrahomich. Bahkan, sejak 1991 hingga 2003 mereka hanya mampu menghasilkan lima trofi. Trofi yang paling bergengsi pada periode tersebut hanya Piala Winners 1997/1998 dan Piala Super Eropa 1998. Sejarah juga mencatat pertama kali Chelsea era Abramovich berjaya di Liga Primer adalah pada musim 2004/2005.
Itu gelar perdana klub London Barat tersebut setelah menanti 50 tahun. Saat itu Chelsea menjadi juara seusai mengalahkan Wolverhampton Wanderers, Portsmouth, dan Sunderland pada klasemen akhir Football League First Division (nama kompetisi Inggris sebelum Liga Primer). Yang menarik lain dari kehadiran Abramovich adalah tentang belanja pemain.
Catatan menunjukkan, dia tidak segan menggelontorkan dana untuk mendatangkan pemain-pemain mahal. Beberapa di antaranya bahkan mampu memecahkan rekor transfer di Liga Primer, seperti Fernando Torres (50 juta pounds), Diego Costa (32 juta pounds), Andriy Shevchenko (30 juta pounds). Pada awal musim ini Abramovich juga mengeluarkan 30 juta pounds untuk Cesc Fabregas.
Peran penting Abramovich diakui Jose Mourinho. Juru taktik asal Portugal itu bahkan berjanji akan tetap setia bersama Chelsea selama terus dipercaya Abramovich. Dalam sebuah kesempatan, mantan pelatih FC Porto, Inter Milan, hingga Real Madrid itu mengatakan tujuan utama The Blues bermain adalah membuat sang bos besar gembira.
“Saya akan tinggal di sini (Chelsea) selama mungkin, selama Abramovich menginginkan. Jika dia ingin saya pergi, saya akan pergi. Ingat, dialah orang yang telah memberikan banyak gelar bagi Chelsea. Kami bermain untuk membuatnya senang,” ujar Mourinho, dilansir ESPN.
Alimansyah
(bbg)