Simalakama Persegres: Makin Tekor Atau Bubar!
A
A
A
GRESIK - Persegres Gresik United dalam dilema rumit setelah bubarnya kompetisi QNB League 2015. Maksud hati ingin mempertahankan tim, namun di sisi lain harus menghadapi konsekuensi kerugian yang terus menggelembung.
Tak berlebihan jika Persegres sangat sayang untuk membubarkan tim yang dilatih Liestiadi. Tim berjuluk Laskar Jaka Samudra telah mengawali musim dengan sempurna dan hingga kompetisi dibubarkan, mereka mencatatkan diri sebagai pemimpin klasemen.
Persegres mencatat start terbaik sepanjang keikutsertaan di liga level satu dalam empat musim terakhir. Bermaksud mempertahankan skuad yang ada, tim kebanggaan Ultrasmania dihadapkan pada pemenuhan finansial yang dipastikan macet.
"Sangat sayang sebenarnya kalau kami membubarkan tim, karena mereka telah menunjukkan prospek yang bagus di awal musim. Justru ketika kami sudah memulai dengan baik, situasinya seperti ini. Kami dihadapkan pada pilihan sulit," ucap Manager Persegres Bagoes Cahyo Yuwono.
Bak melahap buah simalakama, Persegres juga tidak mungkin mempertahankan eksistensi tim tanpa ada kegiatan kompetisi. Sementara kalkulasi manajemen hingga akhir April lalu kerugian sudah mencapai nominal Rp10 miliar.
"Kalau kami meneruskan, dana dari mana untuk menghidupi tim. Solusi paling praktis memang membubarkan tim alias memutus kontrak pemain. Itu menjadi pilihan paling pahit bagi semua klub, tapi memang tak ada pilihan lain," tambah Bagoes.
Persegres sebelumnya berharap ada kompetisi alternatif jika memang QNB League 2015 tak berlanjut. Namun hasil pertemuan klub dengan PT Liga Indonesia menyebutkan bahwa musim 2015 resmi ditiadakan dan nantinya baru ada musim kompetisi 2016.
Belum lagi kegaduhan antara Menpora dan PSSI tak kunjung menemui titik temu. Kompetisi yang
digagas tim transisi bentukan Menpora pun tak membuat tim yang bermarkas di Stadion Petrokimia ini berselera. Persegres sudah memutuskan tak akan terlibat di liga selain bentukan federasi sepak bola yang resmi.
Hingga berita ditulis pada Kamis (7/5), Persegres belum membuat keputusan final terkait nasib tim ke depannya. Namun melihat kondisi di Gresik, tampaknya pemutusan kontrak alias pembubaran tim sangat sulit dihindari.
Tak berlebihan jika Persegres sangat sayang untuk membubarkan tim yang dilatih Liestiadi. Tim berjuluk Laskar Jaka Samudra telah mengawali musim dengan sempurna dan hingga kompetisi dibubarkan, mereka mencatatkan diri sebagai pemimpin klasemen.
Persegres mencatat start terbaik sepanjang keikutsertaan di liga level satu dalam empat musim terakhir. Bermaksud mempertahankan skuad yang ada, tim kebanggaan Ultrasmania dihadapkan pada pemenuhan finansial yang dipastikan macet.
"Sangat sayang sebenarnya kalau kami membubarkan tim, karena mereka telah menunjukkan prospek yang bagus di awal musim. Justru ketika kami sudah memulai dengan baik, situasinya seperti ini. Kami dihadapkan pada pilihan sulit," ucap Manager Persegres Bagoes Cahyo Yuwono.
Bak melahap buah simalakama, Persegres juga tidak mungkin mempertahankan eksistensi tim tanpa ada kegiatan kompetisi. Sementara kalkulasi manajemen hingga akhir April lalu kerugian sudah mencapai nominal Rp10 miliar.
"Kalau kami meneruskan, dana dari mana untuk menghidupi tim. Solusi paling praktis memang membubarkan tim alias memutus kontrak pemain. Itu menjadi pilihan paling pahit bagi semua klub, tapi memang tak ada pilihan lain," tambah Bagoes.
Persegres sebelumnya berharap ada kompetisi alternatif jika memang QNB League 2015 tak berlanjut. Namun hasil pertemuan klub dengan PT Liga Indonesia menyebutkan bahwa musim 2015 resmi ditiadakan dan nantinya baru ada musim kompetisi 2016.
Belum lagi kegaduhan antara Menpora dan PSSI tak kunjung menemui titik temu. Kompetisi yang
digagas tim transisi bentukan Menpora pun tak membuat tim yang bermarkas di Stadion Petrokimia ini berselera. Persegres sudah memutuskan tak akan terlibat di liga selain bentukan federasi sepak bola yang resmi.
Hingga berita ditulis pada Kamis (7/5), Persegres belum membuat keputusan final terkait nasib tim ke depannya. Namun melihat kondisi di Gresik, tampaknya pemutusan kontrak alias pembubaran tim sangat sulit dihindari.
(aww)