Ini Janji PSS Sleman kepada Pemain
A
A
A
SLEMAN - Penghentian kompetisi memaksa manajemen PSS Sleman harus menanggung beban kerugian. Kendati mengalami kerugian, manajemen PSS Sleman berjanji tetap akan memenuhi semua tanggung jawab kepada pemain.
"Hak pemain akan tetap kita penuhi karena itu adalah kewajiban kami dan hak mereka sesuai dengan kontrak yang dibuat,"janji General Manager PT Putra Sleman Sembada (PSS) yang menaungi PSS Sleman Soekoco.
Dari sisi pemasukan di laga kandang PSS Sleman tercatat mampu meraup pendapatan cukup lumayan. Dengan pendapatan mencapai Rp150-an juta untuk sekali laga kandang, tercatat jumlah tersebut menjadi yang terbanyak dibandingkan dengan dua sudaranya PSIM Yogyakarta dan Persiba Bantul.
Agenda uji coba pramusim yang sudah digelar beberapa kali di Stadion Maguwoharjo menunjukkan animo masyarakat untuk menonton PSS Sleman di kandangnya cukup tinggi. Tercatat pendapatan tiket laga kandang terbanyak adalah mencapai Rp300-an juta saat PSS Sleman mencoba kekuatan saudaranya, Persiba Bantul.
Soekoco mengaku tidak mengetahui secara detail kerugian yang dialami timnya akibat ketidakjelasan pelaksanaan kompetisi. "Untuk jumlahnya saya tidak bisa menyebutkan. Namun jelas PSS Sleman rugi kompetisi dihentikan karena kami harus memenuhi hak-hak pemain," ujarnya.
Sementara untuk kelanjutan nasib para pemain di musim 2015 PSS Sleman menunggu dua agenda yakni pertemuan dengan PT Liga selaku operator kompetisi yang digelar Kamis (7/5). Soekoco menyebutkan, pihaknya akan mengkaji secara mendalam mengenai keberlangsungan kompetisi yang akan diikuti.
Diharapkannya, polemik yang terjadi antara PSSI dan Menpora bisa segera selesai dan kompetisi bisa segera digulirkan. Harapan tersebut dipengaruhi oleh persiapan tim yang sudah sangat jauh untuk mengarungi kompetisi di tahun ini.
"Hak pemain akan tetap kita penuhi karena itu adalah kewajiban kami dan hak mereka sesuai dengan kontrak yang dibuat,"janji General Manager PT Putra Sleman Sembada (PSS) yang menaungi PSS Sleman Soekoco.
Dari sisi pemasukan di laga kandang PSS Sleman tercatat mampu meraup pendapatan cukup lumayan. Dengan pendapatan mencapai Rp150-an juta untuk sekali laga kandang, tercatat jumlah tersebut menjadi yang terbanyak dibandingkan dengan dua sudaranya PSIM Yogyakarta dan Persiba Bantul.
Agenda uji coba pramusim yang sudah digelar beberapa kali di Stadion Maguwoharjo menunjukkan animo masyarakat untuk menonton PSS Sleman di kandangnya cukup tinggi. Tercatat pendapatan tiket laga kandang terbanyak adalah mencapai Rp300-an juta saat PSS Sleman mencoba kekuatan saudaranya, Persiba Bantul.
Soekoco mengaku tidak mengetahui secara detail kerugian yang dialami timnya akibat ketidakjelasan pelaksanaan kompetisi. "Untuk jumlahnya saya tidak bisa menyebutkan. Namun jelas PSS Sleman rugi kompetisi dihentikan karena kami harus memenuhi hak-hak pemain," ujarnya.
Sementara untuk kelanjutan nasib para pemain di musim 2015 PSS Sleman menunggu dua agenda yakni pertemuan dengan PT Liga selaku operator kompetisi yang digelar Kamis (7/5). Soekoco menyebutkan, pihaknya akan mengkaji secara mendalam mengenai keberlangsungan kompetisi yang akan diikuti.
Diharapkannya, polemik yang terjadi antara PSSI dan Menpora bisa segera selesai dan kompetisi bisa segera digulirkan. Harapan tersebut dipengaruhi oleh persiapan tim yang sudah sangat jauh untuk mengarungi kompetisi di tahun ini.
(aww)