Mahasiswa Tuding Imam Nahrawi Pencopet Uang Rakyat
A
A
A
JAKARTA - Untuk kesekian kalinya mahasiswa menggeruduk Kementerian Pemuda dan Olah Raga. Dalam aksinya mahasiswa menuding Menpora Imam Nahrawi sebagai pencopet uang rakyat karena menggunakan uang ABPN untuk membentuk Tim Transisi.
Aksi demonstrasi kali ini tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Para kelompok pendemo yang menamakan diri Barisan Mahasiswa Anti-Intervensi menilai Imam telah mematikan PSSI sebagai pemegang otoritas sepak bola tertinggi di Indonesia. Para pendemo terlihat membawa keranda dan 100 bendera kuning sebagai simbol matinya PSSI.
Mereka menolak kepengurusan Tim Transisi yang diplot untuk menjalankan kompetisi usai Menpora membekukan PSSI. Dalam aksinya mahasiswa menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh Imam merupakan bentuk merampas hak rakyat serta mengebiri organisai persepakbolaan tanah air. (Baca juga : Bekukan PSSI, Mahasiswa Hadiahi Menpora Pakaian Dalam Wanita)
Bayu Mahendra, Koordinator Aksi mengatakan, di jaman Jokowi setiap instansi pemerintahan selalu kisruh, seperti Polri dengan KPK, olah raga di Indonesia pun tidak luput menjadi sasaran untuk dikisruhkan. Untuk itu dirinya meminta kepada Menpora untuk segera mempertanggungjawabkan dana operasional Tim 9 dan Tim Transisi sebesar Rp2 miliar. "Menpora harus mempertanggungjawabkan dana APBN yang digunakan untuk tim transisi," tuturnya.
Kemudian mahasiswa juga meminta penegak hukum untuk memanggil Menpora untuk dimintai keterangan terkait penggunaan dana Tim Transisi. Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh pemuda dan atlet olah raga untuk sadar bahwa Menpora saat ini adalah seorang pencopet uang rakyat.
Aksi demonstrasi kali ini tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Para kelompok pendemo yang menamakan diri Barisan Mahasiswa Anti-Intervensi menilai Imam telah mematikan PSSI sebagai pemegang otoritas sepak bola tertinggi di Indonesia. Para pendemo terlihat membawa keranda dan 100 bendera kuning sebagai simbol matinya PSSI.
Mereka menolak kepengurusan Tim Transisi yang diplot untuk menjalankan kompetisi usai Menpora membekukan PSSI. Dalam aksinya mahasiswa menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh Imam merupakan bentuk merampas hak rakyat serta mengebiri organisai persepakbolaan tanah air. (Baca juga : Bekukan PSSI, Mahasiswa Hadiahi Menpora Pakaian Dalam Wanita)
Bayu Mahendra, Koordinator Aksi mengatakan, di jaman Jokowi setiap instansi pemerintahan selalu kisruh, seperti Polri dengan KPK, olah raga di Indonesia pun tidak luput menjadi sasaran untuk dikisruhkan. Untuk itu dirinya meminta kepada Menpora untuk segera mempertanggungjawabkan dana operasional Tim 9 dan Tim Transisi sebesar Rp2 miliar. "Menpora harus mempertanggungjawabkan dana APBN yang digunakan untuk tim transisi," tuturnya.
Kemudian mahasiswa juga meminta penegak hukum untuk memanggil Menpora untuk dimintai keterangan terkait penggunaan dana Tim Transisi. Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh pemuda dan atlet olah raga untuk sadar bahwa Menpora saat ini adalah seorang pencopet uang rakyat.
(bbk)