Arema FC Pertimbangkan Bubar Pascakericuhan Demonstrasi di Malang
Senin, 30 Januari 2023 - 11:31 WIB
Pilihan pembubaran Arema FC menurut Tatang agar tercipta kondisi kondisif di Malang dan untuk merespons anggapan bahwa manajemen belum memenuhi keinginan banyak pihak, termasuk Aremania dan masyarakat.
“Tentu kami merespons atas insiden ini. Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa. Sebelumnya, kita memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepak bola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima, sampai usaha kecil lainnya," tuturnya.
"Tapi, jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusivitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa, tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” imbuhnya.
Menurutnya, kerugian yang dialami pada pengerusakan kantor Arema FC Minggu, diakui tidak sebanding dengan rasa suka yang dialami Aremania dalam peristiwa tragedi Kanjuruhan Sabtu (1/10/2022).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada Minggu siang (29/1/2023) aksi demonstrasi Aremania di depan kantor Arema FC berakhir ricuh. Ratusan massa Aremania merusak toko resmi merchandise Arema FC.
Tak hanya itu beberapa orang juga terlihat luka akibat baku hantam dan dikeroyok massa aksi demonstran yang mayoritas menggunakan pakaian hitam - hitam. Akibatnya tiga orang terlihat terluka, dimana salah satunya perlu perawatan lebih lanjut di rumah sakit.
Terlihat kerusakan terjadi di beberapa bagian kantor utamanya di toko resmi merchandise Arema FC di Jalan Mayjen Panjaitan Nomor 42. Kaca toko pecah, sementara barang - barang dagangan seperti jersey tim, syal, hingga merchandise resmi tim lainnya ikut berantakan akibat dirusak sekelompok suporter Aremania saat demonstrasi.
“Tentu kami merespons atas insiden ini. Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa. Sebelumnya, kita memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepak bola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima, sampai usaha kecil lainnya," tuturnya.
"Tapi, jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusivitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa, tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” imbuhnya.
Menurutnya, kerugian yang dialami pada pengerusakan kantor Arema FC Minggu, diakui tidak sebanding dengan rasa suka yang dialami Aremania dalam peristiwa tragedi Kanjuruhan Sabtu (1/10/2022).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada Minggu siang (29/1/2023) aksi demonstrasi Aremania di depan kantor Arema FC berakhir ricuh. Ratusan massa Aremania merusak toko resmi merchandise Arema FC.
Tak hanya itu beberapa orang juga terlihat luka akibat baku hantam dan dikeroyok massa aksi demonstran yang mayoritas menggunakan pakaian hitam - hitam. Akibatnya tiga orang terlihat terluka, dimana salah satunya perlu perawatan lebih lanjut di rumah sakit.
Terlihat kerusakan terjadi di beberapa bagian kantor utamanya di toko resmi merchandise Arema FC di Jalan Mayjen Panjaitan Nomor 42. Kaca toko pecah, sementara barang - barang dagangan seperti jersey tim, syal, hingga merchandise resmi tim lainnya ikut berantakan akibat dirusak sekelompok suporter Aremania saat demonstrasi.
(sha)
Lihat Juga :
tulis komentar anda