Big Four Seri A Sulit Jaga Konsistensi
Rabu, 15 Juli 2020 - 12:38 WIB
SASSUOLO - Perjalanan Seri A masih terbilang menegangkan. Juventus yang awalnya diprediksi melangkah mulus dan bisa mengunci scudetto dalam waktu dekat, tak semulus dibayangkan. Jadwal padat membuat tim-tim kesulitan dalam menjaga konsistensi performa mereka.
Termasuk mereka yang terlibat dalam perburuan gelar seperti Juventus, Lazio, Inter Milan, dan Atalanta. Juve yang berada di puncak klasemen sementara Seri A hanya mendapatkan 13 poin dari kemungkinan 18 poin. Juve mencatatkan empat kemenangan, satu imbang, dan sekali kalah. Untuk pertama kali, sejak pekan ke-14 dan 15, mereka gagal meraih kemenangan di dua pertandingan berturut-turut.
Lazio lebih buruk. Hasil negatif Juve gagal mereka manfaatkan untuk mendekatkan jarak dengan pemuncak klasemen. Pasukan Simone Inzaghi terlihat kedodoran karena hanya bisa mendapatkan enam poin atau dua kemenangan dari enam laga yang sudah dijalani sejak Seri A kembali.
Deret hasil buruk ini membuat Lazio digusur Inter dari urutan kedua. Pasukan Antonio Conte ini perlahan mulai sedikit bisa mengendurkan tekanan. Romelu Lukaku dkk kehilangan tujuh poin dari kemungkinan 18 yang bisa didulang. (Baca: Man City Bebas dari Sanksi, Klopp: Sepak Bola Akan Jadi Milik Orang Berduit)
Hasil lebih baik didapatkan Atalanta. Selain lolos ke babak 16 besar Liga Champions, anak asuh Gian Piero Gasperini juga memanaskan bursa juara setelah mereka hanya kehilangan dua poin dari enam laga terakhir. Satu-satunya noda perjalanan Atalanta terjadi saat melawan Juventus.
“Konsistensi akan menjadi penting. Saya melihat bahwa pada saat ini semua tim berjuang dalam penampilan mereka selama periode yang panjang," kata Pelatih Juventus Maurizio Sarri, dikutip Football-Italia.
Alasan konsistensi ini yang membuat Sarri sepertinya enggan mengubah formasi dan komposisi pemain dalam lima bahkan enam pertandingan terakhir. Di lini depan, misalnya. Cristiano Ronaldo, Paulo Dybala, dan Federico Bernardeschi selalu mengisi pos penyerang. Gonzalo Higuain hanya menjadi pengganti.
Lini tengah, belakang, dan penjaga gawang juga hampir tak berubah. Rodrigo Bentacur, Miralem Pianic, dan Adrien Rabiot sebagai pengawal di tengah. Sementara empat pemain di belakang, tiga di antaranya hampir tak tergantikan: Giorgio Chiellini, Matthijs de Ligt, dan Juan Cuadrado.
Satu posisi lagi bergantian antara Danilo, Mattia De Sciglio, Alex Sandro, sampai Blaise Matuidi. Komposisi ini pula yang kemungkinan akan digunakan untuk melawat ke kandang Sassuolo di Mapei Stadium, dini hari nanti. La Vecchia Signora butuh esktrawaspada karena ?pasukan Roberto De Zerbi sedang dalam kondisi membaik.
Termasuk mereka yang terlibat dalam perburuan gelar seperti Juventus, Lazio, Inter Milan, dan Atalanta. Juve yang berada di puncak klasemen sementara Seri A hanya mendapatkan 13 poin dari kemungkinan 18 poin. Juve mencatatkan empat kemenangan, satu imbang, dan sekali kalah. Untuk pertama kali, sejak pekan ke-14 dan 15, mereka gagal meraih kemenangan di dua pertandingan berturut-turut.
Lazio lebih buruk. Hasil negatif Juve gagal mereka manfaatkan untuk mendekatkan jarak dengan pemuncak klasemen. Pasukan Simone Inzaghi terlihat kedodoran karena hanya bisa mendapatkan enam poin atau dua kemenangan dari enam laga yang sudah dijalani sejak Seri A kembali.
Deret hasil buruk ini membuat Lazio digusur Inter dari urutan kedua. Pasukan Antonio Conte ini perlahan mulai sedikit bisa mengendurkan tekanan. Romelu Lukaku dkk kehilangan tujuh poin dari kemungkinan 18 yang bisa didulang. (Baca: Man City Bebas dari Sanksi, Klopp: Sepak Bola Akan Jadi Milik Orang Berduit)
Hasil lebih baik didapatkan Atalanta. Selain lolos ke babak 16 besar Liga Champions, anak asuh Gian Piero Gasperini juga memanaskan bursa juara setelah mereka hanya kehilangan dua poin dari enam laga terakhir. Satu-satunya noda perjalanan Atalanta terjadi saat melawan Juventus.
“Konsistensi akan menjadi penting. Saya melihat bahwa pada saat ini semua tim berjuang dalam penampilan mereka selama periode yang panjang," kata Pelatih Juventus Maurizio Sarri, dikutip Football-Italia.
Alasan konsistensi ini yang membuat Sarri sepertinya enggan mengubah formasi dan komposisi pemain dalam lima bahkan enam pertandingan terakhir. Di lini depan, misalnya. Cristiano Ronaldo, Paulo Dybala, dan Federico Bernardeschi selalu mengisi pos penyerang. Gonzalo Higuain hanya menjadi pengganti.
Lini tengah, belakang, dan penjaga gawang juga hampir tak berubah. Rodrigo Bentacur, Miralem Pianic, dan Adrien Rabiot sebagai pengawal di tengah. Sementara empat pemain di belakang, tiga di antaranya hampir tak tergantikan: Giorgio Chiellini, Matthijs de Ligt, dan Juan Cuadrado.
Satu posisi lagi bergantian antara Danilo, Mattia De Sciglio, Alex Sandro, sampai Blaise Matuidi. Komposisi ini pula yang kemungkinan akan digunakan untuk melawat ke kandang Sassuolo di Mapei Stadium, dini hari nanti. La Vecchia Signora butuh esktrawaspada karena ?pasukan Roberto De Zerbi sedang dalam kondisi membaik.
tulis komentar anda