Islam Makhachev Tuding UFC Diskriminasi Petarung Rusia
Sabtu, 18 Februari 2023 - 23:04 WIB
DAGESTAN - Juara kelas ringan UFC asal Rusia, Islam Makhachev (24-1), menyindir UFC setelah Alexander Volkanovski (25-2) masih berada di ranking satu dalam peringkat pound for pound terbaru meski sudah dikalahkan olehnya pada akhir pekan lalu. Menurutnya, UFC masih belum berlaku adil kepada para petarung dari Rusia, yang notabenenya rival abadi dari negara mereka, yakni Amerika Serikat.
Seperti diketahui, Makhachev berhasil melibas Volkanovski dalam pertarungan UFC 284 yang berlansung di Perth, Australia, pada akhir pekan lalu. Dia menang melalui keputusan bulat dengan skor 48-47, 48-47 dan 49-46 atas jagoan Negeri Kanguru itu.
Dengan hasil tersebut, petarung berusia 31 tahun itu sukses mempertahankan gelar juara kelas ringannya untuk kali pertama. Sedangkan Volkanovski, gagal menjadi juara dua divisi UFC.
Pasca laga tersebut, UFC pun sempat merilis di media sosial mereka bahwa Makhachev merupakan petarung nomor satu dalam peringkat pound for pound yang terbaru. Murid Khabib Nurmagomedov itu pun menyebut dirinya sebagai petarung terbaik di dunia setelah menghajar Volkanovski.
Akan tetapi, pada kenyataannya Volkanovski masih berada di peringkat nomor satu dalam ranking pound for pound teranyar yang dirilis UFC. Sedangkan Makhachev masih tertahan di peringkat dua walaupun sudah mengalahkan rivalnya itu.
Alhasil, Makhachev pun memberikan sindiran kepada UFC yang menurutnya masih belum bisa berlaku adil kepada para petarung Rusia, termasuk dirinya dan juga kompatriotnya, Magomed Ankalaev (17-1) dan Petr Yan (16-4). Namun menurutnya, yang terpenting dia sudah membuktikan bisa menjadi juara dengan mengalahkan petarung terbaik mereka, yakni Vokanovski.
“Jalan pulang selalu bagus, tidak peduli berapa lama kamu terbang. Tentang peringkat, saya tidak pernah mengharapkan keadilan dan masih belum, karena kami melihat pada contoh petarung kami yang lain,) Ankalaev, Petr Yan, kami selalu melihat sikap mereka (UFC) terhadap kami,” kata Makhachev dilansir dari BJPENN, Kamis (16/2/2023).
“Yang utama, saya terbang 13.000 kilometer ke sana, mengalahkan juara mereka. Mereka mengangkat tangan saya, dan dengan tangan terangkat, dengan percaya diri dengan sabuk, saya terbang pulang,” tambahnya.
Sebagai informasi, penyusunan daftar peringkat pound for pound sendiri punya unsure subjektivitas yang kuat. Pasalnya, hal itu ditentukan oleh tim pemilih yang terdiri dari perwakilan media.
Seperti diketahui, Makhachev berhasil melibas Volkanovski dalam pertarungan UFC 284 yang berlansung di Perth, Australia, pada akhir pekan lalu. Dia menang melalui keputusan bulat dengan skor 48-47, 48-47 dan 49-46 atas jagoan Negeri Kanguru itu.
Baca Juga
Dengan hasil tersebut, petarung berusia 31 tahun itu sukses mempertahankan gelar juara kelas ringannya untuk kali pertama. Sedangkan Volkanovski, gagal menjadi juara dua divisi UFC.
Pasca laga tersebut, UFC pun sempat merilis di media sosial mereka bahwa Makhachev merupakan petarung nomor satu dalam peringkat pound for pound yang terbaru. Murid Khabib Nurmagomedov itu pun menyebut dirinya sebagai petarung terbaik di dunia setelah menghajar Volkanovski.
Akan tetapi, pada kenyataannya Volkanovski masih berada di peringkat nomor satu dalam ranking pound for pound teranyar yang dirilis UFC. Sedangkan Makhachev masih tertahan di peringkat dua walaupun sudah mengalahkan rivalnya itu.
Alhasil, Makhachev pun memberikan sindiran kepada UFC yang menurutnya masih belum bisa berlaku adil kepada para petarung Rusia, termasuk dirinya dan juga kompatriotnya, Magomed Ankalaev (17-1) dan Petr Yan (16-4). Namun menurutnya, yang terpenting dia sudah membuktikan bisa menjadi juara dengan mengalahkan petarung terbaik mereka, yakni Vokanovski.
“Jalan pulang selalu bagus, tidak peduli berapa lama kamu terbang. Tentang peringkat, saya tidak pernah mengharapkan keadilan dan masih belum, karena kami melihat pada contoh petarung kami yang lain,) Ankalaev, Petr Yan, kami selalu melihat sikap mereka (UFC) terhadap kami,” kata Makhachev dilansir dari BJPENN, Kamis (16/2/2023).
“Yang utama, saya terbang 13.000 kilometer ke sana, mengalahkan juara mereka. Mereka mengangkat tangan saya, dan dengan tangan terangkat, dengan percaya diri dengan sabuk, saya terbang pulang,” tambahnya.
Sebagai informasi, penyusunan daftar peringkat pound for pound sendiri punya unsure subjektivitas yang kuat. Pasalnya, hal itu ditentukan oleh tim pemilih yang terdiri dari perwakilan media.
(sto)
tulis komentar anda