Siap nggak kalau suatu hari nanti ditinggal kak Greysia?
Ribka: Karena kak Ge sudah sering ngajak kami ngobrol bahwa nanti pasti akan ada regenerasi, makanya kami sudah siap. Kami sering dibilangin untuk berpikir lebih dewasa, jangan kayak anak kecil. Kami sering diingatkan hal ini, lama-lama di pikiran suka keingat, oh iya ya kan kak Ge pernah ngomong begini, ngomong begitu, jadi kayak sudah nempel di kepala.
Kalau kak Ge suatu hari nanti pensiun, kami di ganda putri punya mbok Tut (Ni Ketut Mahadewi Istarani), kak Apri (Apriyani Rahayu) dan kak Yulfira (Yulfira Barkah).
Tadi sudah cerita karakter permainan, kalau karakter kepribadian Ribka/Fadia seperti apa?
Ribka: Kami orangnya sama-sama cuek. Teman saya di luar pelatnas sering tanya mengenai komentar nggak enak dari netizen, kalau saya sih jarang baca komentar seperti itu. Jadi, memang pada dasarnya saya orangnya cuek.
Fadia: Karakter kami sama, kami itu ibarat bluetooth dan speaker, kalau dekatan, bisa langsung klik, langsung nyambung. Memang pelatih juga bilang begitu.
Ribka: Kami kan seangkatan dari kecil bareng di PB Djarum, tapi memang nggak pernah dipasangin. Jadi sudah sama-sama ngerti aja.
Tapi pernah berantem?
Fadia dan Ribka: Ha ha ha pernah dong
Ribka: Jadi ceritanya waktu itu kami baru masuk pelatnas dan ada simulasi WJC (World Junior Championships) jelang ke Kanada. Saat itu kami jadi lawan, waktu itu kami lagi latih tanding dan saya marah ke Fadia, saya bilang 'Kalau nggak niat main sama gue, nggak usah main sama gue deh,'. terus Fadia bilang 'apaan sih' lalu dia nangis dan banting raketnya.
Habis itu saya bilang ke pelatih 'Lagian Fadia kayak nggak mau main sama aku, ngeremehin banget,'.
Fadia: Saat itu kan kami masih abege, masih gengsi-gengsian, kalau sakit hati bisa saling ngatain, jadinya berantem deh. Sekarang kami kalau ingat masa-masa itu suka ketawa berdua.
Waktu itu akhirnya baikan lagi bagaimana?
Fadia: Kami nggak lama kok berantemnya, habis marahan langsung baikan lagi. Sama-sama saling minta maaf, habis itu kami makan-makan bareng di pinggir kolam renang, duh terbayang banget deh masa-masa itu.
Kalau sekarang sudah nggak berantem lagi dong?
Fadia: Seiring bertambahnya umur, kami juga lebih dewasa, lebih bijak dan jaga perasaan masing-masing karena kan kami saling menggantungkan karier kami. Aku kalau sama partner ya mau jaga perasaan saja. Misalnya waktu latihan, Ribka bikin kesalahan melulu, ya sudah enggak apa-apa. Dia juga nggak mau begitu, nggak mungkin kan dia mau mati melulu, mana ada sih orang main mau mati melulu? Pasti kan dia juga mau menang.
Soalnya kalau nggak ada Ribka, saya nggak bisa menang, begitu juga sebaliknya. Jadi nggak ada yang bagus dan jelek, kalah menang itu hasil bersama.
Ribka/Fadia sering ngobrol di luar lapangan? Apa yang biasanya paling sering dibicarakan?
Ribka: Ha ha ha, sering banget, bahkan kami suka chat juga lewat handphone.
Fadia: Ngobrolnya bisa tentang apa saja, tentang bulu tangkis atau yang lain. Kadang Ribka chat dan bilang dia lagi nonton pertandingan dan dia minta saya nonton juga karena ada yang perlu kita bahas.
Fadia/Ribka paling sering nonton pertandingan siapa?
Ribka: Du Yue/Li Yin Hui (China) karena pola main kami sama banget sama mereka. Jadi kami ambil yang bagus-bagusnya dari mereka dan coba terapkan di lapangan
(aww)