Polda Jateng Bantah Terjadi Kericuhan di Stadion Jatidiri Semarang: Cuma Luapan Emosi Sesaat
Senin, 03 April 2023 - 02:23 WIB
SEMARANG - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah membantah peristiwan kerusuhan di Stadion Jatidiri Semarang saat laga PSIS Semarang vs PSS Sleman di Liga 1 2022/2023. Menurut polisi, suporter yang masuk ke dalam lapangan cuma meluapkan emosi sesaat.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (2/4/2023) malam berakhir dengan kemenangan tuan rumah PSIS Semarang, 5-2. Di babak kedua, sekitar pukul 21.20 WIB, laga sempat terhenti selama 20 menit akibat kericuhan yang dipicu penonton masuk ke dalam lapangan.
Di waktu yang sama, di luar stadion, tepatnya di sekitar pintu A, pendukung PSIS Semarang berulang kali mencoba menerobos pintu masuk -termasuk dengan memanjat pagar pembatas. Sempat terjadi pelemparan batu ke pagar diduga dilakukan suporter tanpa tiket.
Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iqbal Alqudusy, mengatakan peristiwa tersebut bukan kericuhan suporter. Melainkan situasi di mana pendukung cuma emosi sesaat.
“Terlalu melebihkan (disebut kericuhan, red), yang ada hanyalah luapan emosi sesaat di mana situasi saat itu masih dapat dikendalikan,” kata Iqbal.
Petugas, kata Iqbal, saat itu mengambil langkah dengan memberi imbauan.
“Mereka bisa tertib setelah itu kita melokalisir agar tidak berkembang, itu pun bisa tertib. Saat ini biasa saja dan penonton pulang dengan tertib,” lanjutnya.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (2/4/2023) malam berakhir dengan kemenangan tuan rumah PSIS Semarang, 5-2. Di babak kedua, sekitar pukul 21.20 WIB, laga sempat terhenti selama 20 menit akibat kericuhan yang dipicu penonton masuk ke dalam lapangan.
Di waktu yang sama, di luar stadion, tepatnya di sekitar pintu A, pendukung PSIS Semarang berulang kali mencoba menerobos pintu masuk -termasuk dengan memanjat pagar pembatas. Sempat terjadi pelemparan batu ke pagar diduga dilakukan suporter tanpa tiket.
Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iqbal Alqudusy, mengatakan peristiwa tersebut bukan kericuhan suporter. Melainkan situasi di mana pendukung cuma emosi sesaat.
“Terlalu melebihkan (disebut kericuhan, red), yang ada hanyalah luapan emosi sesaat di mana situasi saat itu masih dapat dikendalikan,” kata Iqbal.
Petugas, kata Iqbal, saat itu mengambil langkah dengan memberi imbauan.
“Mereka bisa tertib setelah itu kita melokalisir agar tidak berkembang, itu pun bisa tertib. Saat ini biasa saja dan penonton pulang dengan tertib,” lanjutnya.
(sto)
tulis komentar anda