Anfield Akan Catat Sejarah tapi Awas Tamu Bisa Rusak Pesta
Rabu, 22 Juli 2020 - 10:35 WIB
Pelatih asal Jerman itu sudah dianggap menjadi bagian dari keluarga besar scouser, bukan sekadar pelatih yang datang tanpa kesan. “Saya pikir, dia scouser yang menyamar. Saya tidak berpikir dia benar-benar Jerman, karena dia melambangkan semua yang diinginkan orang-orang Liverpool, yang diinginkan klub sepak bola dan kota,” ujar legendaris The Reds, Kenny Dalglish. (Baca juga: Menikmati Eksotika Danau Singkarak dari Ketinggian Aur Serumpun)
Namun, sebelum seremoni mengangkat trofi dilakukan, The Red harus menghadapi Chelsea. Tim yang datang dengan kepercayaan diri tinggi karena baru saja menundukkan Manchester United di semifinal Piala FA. The Blues bisa saja menjadi perusak pesta Liverpool dan melengkapi noda gelar mereka. Walaupun pasukan Lampard datang untuk mengamankan peluang mereka mendapatkan tempat di Liga Champions.
Sejauh ini dengan dua laga tersisa, masih ada empat sampai lima tim secara teori berpeluang mendapatkan dua tiket Liga Champions, karena dua lainnya menjadi milik Liverpool dan Manchester City. Selain Chelsea, empat tim lain adalah Leicester City, Manchester United (MU), Wolverhampton Wanderers, dan Tottenham Hotspur.
Tentu dengan persentase berbeda, Tottenham dan Wolverhampton hanya mendapatkan peluang jika tiga tim di atasnya gagal mendapatkan kemenangan pada laga tersisa. Sedangkan Chelsea, Leicester, dan MU memiliki peluang nyaris sama. The Blues di peringkat ketiga hanya terpaut satu angka dari peringkat empat Leicester dan dua poin dari MU di posisi kelima. (Baca juga: Armada Laut Utsmani Kian Perkasa Setelah Taklukkan Konstantinopel)
MU bahkan sudah bisa menggeser Chelsea dini hari nanti saat pasukan Frank Lampard menghadapi Liverpool, dengan catatan mereka mengalahkan West Ham United. “Kami sekarang memiliki tiga final di depan, dua di liga dan kemudian Arsenal. Kami ingin memenangkan banyak hal. Tiga pertandingan tidak akan menentukan kemajuan yang kami buat, tetapi kami berada di ujung bisnis,” kata Lampard setelah pertandingan menghadapi MU.
Lampard kini sedang melanjutkan proses yang dibangunnya mulai awal musim. Mendapatkan embargo transfer pemain, mantan pelatih Derby County ini sukses menyusun puzzle besar tim. Dia berhasil mengembangkan pemain muda dan menumbuhkan harmonisasi internal tim yang juga ditempati pemain senior.
Harmonisasi ini penting karena internal Chelsea tidak bisa dibilang tenang. Lampard harus bisa meredam keinginan Willian dan Oliver Giroud pergi. Dua pemain yang berperan penting dalam beberapa pertandingan terakhir. Willian urung pergi karena jendela transfer diperlonggar. Giroud juga sama, dia batal pindah ke Seri A gara-gara pandemi korona. “Dia memberi contoh luar biasa. Dia terus berlatih dengan baik, memiliki sikap paling positif, dan dia memperlihatkan profesionalitas,” kata Lampard. (Lihat videonya: Miris, Tak Punya HP Anak Pemulung Numpang Belajar di Rumah Tetangga)
Profesionalitas yang membuat mereka menjadi elemen penting dalam perebutan tiket final Piala FA dan perebutan Liga Champions. “Terima kasih untuk Spurs karena Leicester tidak menang, namun kami harus fokus ke Liga Primer karena ingin finis di tiga besar dan tentu saja menjuarai Piala FA lagi,” tuturnya. (Maruf)
Namun, sebelum seremoni mengangkat trofi dilakukan, The Red harus menghadapi Chelsea. Tim yang datang dengan kepercayaan diri tinggi karena baru saja menundukkan Manchester United di semifinal Piala FA. The Blues bisa saja menjadi perusak pesta Liverpool dan melengkapi noda gelar mereka. Walaupun pasukan Lampard datang untuk mengamankan peluang mereka mendapatkan tempat di Liga Champions.
Sejauh ini dengan dua laga tersisa, masih ada empat sampai lima tim secara teori berpeluang mendapatkan dua tiket Liga Champions, karena dua lainnya menjadi milik Liverpool dan Manchester City. Selain Chelsea, empat tim lain adalah Leicester City, Manchester United (MU), Wolverhampton Wanderers, dan Tottenham Hotspur.
Tentu dengan persentase berbeda, Tottenham dan Wolverhampton hanya mendapatkan peluang jika tiga tim di atasnya gagal mendapatkan kemenangan pada laga tersisa. Sedangkan Chelsea, Leicester, dan MU memiliki peluang nyaris sama. The Blues di peringkat ketiga hanya terpaut satu angka dari peringkat empat Leicester dan dua poin dari MU di posisi kelima. (Baca juga: Armada Laut Utsmani Kian Perkasa Setelah Taklukkan Konstantinopel)
MU bahkan sudah bisa menggeser Chelsea dini hari nanti saat pasukan Frank Lampard menghadapi Liverpool, dengan catatan mereka mengalahkan West Ham United. “Kami sekarang memiliki tiga final di depan, dua di liga dan kemudian Arsenal. Kami ingin memenangkan banyak hal. Tiga pertandingan tidak akan menentukan kemajuan yang kami buat, tetapi kami berada di ujung bisnis,” kata Lampard setelah pertandingan menghadapi MU.
Lampard kini sedang melanjutkan proses yang dibangunnya mulai awal musim. Mendapatkan embargo transfer pemain, mantan pelatih Derby County ini sukses menyusun puzzle besar tim. Dia berhasil mengembangkan pemain muda dan menumbuhkan harmonisasi internal tim yang juga ditempati pemain senior.
Harmonisasi ini penting karena internal Chelsea tidak bisa dibilang tenang. Lampard harus bisa meredam keinginan Willian dan Oliver Giroud pergi. Dua pemain yang berperan penting dalam beberapa pertandingan terakhir. Willian urung pergi karena jendela transfer diperlonggar. Giroud juga sama, dia batal pindah ke Seri A gara-gara pandemi korona. “Dia memberi contoh luar biasa. Dia terus berlatih dengan baik, memiliki sikap paling positif, dan dia memperlihatkan profesionalitas,” kata Lampard. (Lihat videonya: Miris, Tak Punya HP Anak Pemulung Numpang Belajar di Rumah Tetangga)
Profesionalitas yang membuat mereka menjadi elemen penting dalam perebutan tiket final Piala FA dan perebutan Liga Champions. “Terima kasih untuk Spurs karena Leicester tidak menang, namun kami harus fokus ke Liga Primer karena ingin finis di tiga besar dan tentu saja menjuarai Piala FA lagi,” tuturnya. (Maruf)
(ysw)
tulis komentar anda