Kovac Janji Akan Bantu Monaco Runtuhkan Dominasi PSG

Rabu, 22 Juli 2020 - 19:05 WIB
Niko Kovac sudah tidak sabar menyambut musim 2020/2021 bersama AS Monaco. Dia ingin memulihkan reputasi tim anyarnya yang kerap kalah bersaing dari PSG. Foto: reuters
MONACO - Niko Kovac mengaku sudah tidak sabar menyambut musim 2020/2021 bersama AS Monaco. Pelatih berusia 48 tahun itu ingin segera memulihkan reputasi Les Monegasques yang kerap kalah dari Paris Saint Germain (PSG) dalam persaingan perebutan gelar Ligue 1 .

(Baca Juga: Siap Bertugas Lagi, Blanc Tunggu Panggilan Kerja dari Barcelona )

Setelah dipecat Bayern Muenchen pada 3 November lalu, Kovac hanya menganggur sekitar sembilan bulan. Dia bertugas lagi setelah resmi mengganggatikan Robert Moreno pada 19 Juli kemarin. Itu membuatnya mengusung ambisi besar, yakni mengembalikan kejayaan Monaco.



Setelah memenangi Ligue 1 pada 2016/2017, prestasi Monaco merosot tajam. Mereka hanya jadi runner-up di musim berikutnya. Bahkan nyaris terdegradasi dipengujung 2018/2019 lantaran finisih di posisi 17.

Sedangkan pada 2019/2020, Monaco harus rela hampa gelar. Artinya, Cesc Fabregas dkk terus gagal meraih trofi selama tiga musim berturut-turut. Kutukan itu yang ingin diakhiri Kovac. Pelatih kelahiran Jerman berpaspor Kroasia itu minimal menargetkan titel Ligue 1 pada musim depan.

“Itu cukup mengejutkan, semuanya berjalan sangat cepat. Itu sebabnya saya hanya berbicara dengan bahasa Inggris, bukan Prancis. Alasannya sederharna. AS Monaco adalah klub besar dengan tradisi bagus,” ucap Kovac, dilansir skysport.

(Baca Juga: Persaingan yang Menggemaskan dan Menyebalkan di Seri A )

“Tapi, beberapa musim terakhir tidak sesuai harapan disini. Karena itu, tujuan utama kami, misi kami adalah untuk membawa Monaco kembali merebut posisi pertama di Ligue 1 (musim 2020/2021),” lanjutnya.

Wajar jika Kovac punya ambisi besar seperti itu. Sebab, dia pernah membawa Bayern mencatat treble winner domestik pada 2018/2019 dengan menjuari DFL-Supercup, Bundesliga dan DFB-Pokal. Eintracht Frankfurt juga sempat dibantunya memengani DFB-Pokal pada 2017/2018.

“Setiap pelatih punya filosofi sendiri, dan pemikiran sendiri soal sepak bola. Pada masa lalu saya pernah bermain atau bekerja di klub seperti (Eintracht) Frankfurt atau Bayern Muenchen. Kami harus bisa beradaptasi dan menganalisa kualitas pemain. Lalu, kita bisa memilih taktik yang sesuai,” tutupnya.
(mirz)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More