Bos Yamaha Kritik Kinerja Steward MotoGP

Senin, 22 Mei 2023 - 05:01 WIB
Lin Jarvis memberikan kritik terhadap kinerja steward yang bertugas di MotoGP 2023 / Foto: motorsport
LISMO - Lin Jarvis memberikan kritik terhadap kinerja steward yang bertugas di MotoGP 2023. Managing Director Yamaha menilai bahwa mereka tak konsisten saat memberi hukuman, termasuk kepada salah satu anak buahnya, yakni Franco Morbidelli.

Ini berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di Sirkuit Jerez pada akhir April lalu. Setelah balapan, penanggung jawab Yamaha Motor Racing (YMR) mengirimkan pernyataan tertulis kepada petinggi Federasi Balap Motor Dunia (FIM).

Pihak tim pabrikan Iwata mengecam dengan tegas bahwa mereka bertanggung jawab atas hukuman penalti putaran panjang yang tidak masuk akal yang diberikan kepada Morbidelli. Keputusan pertama para steward memutuskan bahwa rider Monster Energy Yamaha itu membalap dengan tidak bertanggung jawab ketika menjadi penyebab kecelakaan dalam balapan sprint di Jerez dan demikian membahayakan pembalap lain.





Ketika Yamaha mengajukan banding, itu ditolak oleh petugas banding MotoGP , Ralph Bohnhorst dan Mario Solana, dengan alasan bahwa Morbidelli terlalu ambisius ketika Alex Marquez mencoba menyalip, padahal dia memiliki sedikit ruang untuk itu sehingga menyebabkan kecelakaan kolektif.

Kasus tersebut hanya merupakan salah satu contoh dari sekian banyak keputusan aneh yang dibuat para steward FIM di MotoGP. Mereka terlalu sering menjatuhkan penalti kepada pembalap dengan sembarangan dan terlalu tergesa-gesa serta juga mengabaikan argumen yang diberikan para pembalap.

Padahal, bisa saja mereka lebih bersabar untuk menggunakan teknologi dengan banyaknya kamera yang tersedia di lintasan MotoGP sebelum kemudian membuat keputusan. Sayangnya, mereka justru terburu-buru menilai sebuah insiden dalam balapan sehingga mereka kurang konsisten saat memberikan keputusan.



Karena itu, Lin Jarvis melontarkan kritik pedas kepada para steward yang bertugas di MotoGP. Dia benar-benar tak mengerti mengapa Morbidelli dianggap terlalu ambisius karena sangat sulit untuk menilai kata ambisius tersebut.

"Alasan itu tidak masuk akal. Itu merupakan puncak dari semua keanehan dalam kasus ini. Karena Franky pertama kali terkena penalti 'putaran panjang' ini karena 'gaya mengemudinya yang tidak bertanggung jawab'," kata Jarvis dilansir dari Speedweek, Minggu (21/5/2023).

"Ya, jika seseorang mengemudi dengan berbahaya, mereka pantas mendapat penalti. Tapi jika Anda menghapus kata ini di seruan dan malah menyalahkan seorang pembalap MotoGP untuk gaya mengemudinya yang ambisius, tolong, apa artinya?" tambahnya.

"Jadi seorang pembalap tidak bisa lagi 'ambisius'? Apa yang Anda katakan tentang itu? Kami membela diri terhadap tuduhan baru di Jerez ini dengan para steward dan bertanya mengapa konsep mengemudi berbahaya dihilangkan? Itu berarti Franky tidak mengemudi dengan cara yang berbahaya. Tapi dia tetap mendapat hukuman!" imbuhnya.
(yov)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More