Sejarah 10 Legenda Tinju yang Punya Ciri Khas di Atas Ring, Bagian 1 (Bersambung)
Selasa, 20 Juni 2023 - 18:18 WIB
Di atas ring, Ali adalah seorang maestro pertarungan. Dia kerap kali menari-nari di atas ring dengan gerak kaki yang memukau lawan-lawannya. Sehingga sebutan "Ali Shuffle" pun menjadi terkenal dan itu merupakan ciri khasnya, yang digunakan untuk pamer dan membuat penonton merasa terhibur.
Legenda kelas berat Rocky "The Brockton Blockbuster" Mariano adalah salah satu petinju terpopuler di masanya karena gaya bertarungnya yang menarik. Dia dianggap sebagai salah satu kelas berat terbaik terakhir dari Zaman Keemasan tinju.
Apa yang membuat Marciano begitu hebat adalah pengondisian, etos kerja, dan hatinya yang tak tertandingi. Dia bertarung dengan semangat yang luar biasa, dan selalu meninggalkan semuanya di atas ring. Dia juga memiliki salah satu pukulan terkeras yang pernah tercatat dalam sejarah olahraga tersebut.
Salah satu senjata utama Marciano adalah pukulan overhand kanan yang sangat kuat. Dia pun mendapat julukan Suzie Q. Dengan kekuatan itu, ia mampu menyelesaikan 43 dari 49 lawannya di atas ring, dengan rasio KO (persentase 87 persen).
Marciano secara resmi pensiun pada 1956 di usia 32 tahun untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya. Dia mengakhiri kariernya dengan rekor murni 49-0.
Juara dunia multi-divisi "Sugar" Ray Robinson tidak diragukan lagi adalah salah satu petinju terhebat sepanjang masa. Mantan raja divisi kelas ringan, welter, menengah dan kelas berat ringan ini telah menginspirasi banyak generasi setelahnya, banyak di antaranya menjadi superstar saat ini.
Rekan legenda Joe Louis dan bahkan Muhammad Ali mengatakan Robinson adalah petinju terhebat yang pernah ada. Pada satu titik, Robinson memenangkan 91 pertarungan berturut-turut, sesuatu yang belum pernah terdengar hari ini.
Robinson menyelesaikan kariernya pada 1965 setelah menyelesaikan 200 pertarungan. Dengan rincian, 174 kali menang. Salah satu yang ditakuti lawan adalah uppercut.
Pukulan yang mengarah dari bawah ke dagu lawan itu berhasil meruntuhkan 109 lawannya. Dia mendaratkan uppercut dengan presisi, mengatur waktu musuhnya saat mereka berada dalam jangkauan pukulan.
2. Rocky "Brockton Blockbuster" Marciano
Legenda kelas berat Rocky "The Brockton Blockbuster" Mariano adalah salah satu petinju terpopuler di masanya karena gaya bertarungnya yang menarik. Dia dianggap sebagai salah satu kelas berat terbaik terakhir dari Zaman Keemasan tinju.
Apa yang membuat Marciano begitu hebat adalah pengondisian, etos kerja, dan hatinya yang tak tertandingi. Dia bertarung dengan semangat yang luar biasa, dan selalu meninggalkan semuanya di atas ring. Dia juga memiliki salah satu pukulan terkeras yang pernah tercatat dalam sejarah olahraga tersebut.
Salah satu senjata utama Marciano adalah pukulan overhand kanan yang sangat kuat. Dia pun mendapat julukan Suzie Q. Dengan kekuatan itu, ia mampu menyelesaikan 43 dari 49 lawannya di atas ring, dengan rasio KO (persentase 87 persen).
Marciano secara resmi pensiun pada 1956 di usia 32 tahun untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya. Dia mengakhiri kariernya dengan rekor murni 49-0.
3. Ray Robinson
Juara dunia multi-divisi "Sugar" Ray Robinson tidak diragukan lagi adalah salah satu petinju terhebat sepanjang masa. Mantan raja divisi kelas ringan, welter, menengah dan kelas berat ringan ini telah menginspirasi banyak generasi setelahnya, banyak di antaranya menjadi superstar saat ini.
Rekan legenda Joe Louis dan bahkan Muhammad Ali mengatakan Robinson adalah petinju terhebat yang pernah ada. Pada satu titik, Robinson memenangkan 91 pertarungan berturut-turut, sesuatu yang belum pernah terdengar hari ini.
Robinson menyelesaikan kariernya pada 1965 setelah menyelesaikan 200 pertarungan. Dengan rincian, 174 kali menang. Salah satu yang ditakuti lawan adalah uppercut.
Pukulan yang mengarah dari bawah ke dagu lawan itu berhasil meruntuhkan 109 lawannya. Dia mendaratkan uppercut dengan presisi, mengatur waktu musuhnya saat mereka berada dalam jangkauan pukulan.
tulis komentar anda