Tangis Kazuto Ioka Pecah usai Cetak Sejarah Juara
Selasa, 27 Juni 2023 - 09:28 WIB
Tangis Kazuto Ioka pecah setelah mencetak sejarah diumumkan sebagai pemenang saat mengalahkan Joshua Franco dengan kemenangan angka. Kazuto Ioka menjadi juara dunia kelas terbang super (bantam junior) WBA dalam pertarungan di Ota-City General Gymnasium, Tokyo, Jepang, Sabtu (24/6/2023) malam.
Tiga juri memberikan kemenangan untuk mantan juara WBO asal Jepang tersebut. Juri Pawel Kardyni memberikan angka (115-113), Guillermo Perez (116-112) dan Giuseppe Quartarone (116-112) untuk kemenangan mutlak bagi Ioka, yang enam kali menjadi juara dunia dalam empat divisi.
Kemenangan itu membawa Kazuto Ioka membawa rekornya menjadi 30-2-1 (15KO), sebuah rekor yang mencakup 16-2-1 (7KO) dalam laga perebutan gelar utama di empat divisi. Ioka yang berusia 34 tahun kini memasuki perebutan gelar keduanya di kelas terbang super, saat ia melepaskan sabuk WBO miliknya untuk menjalani laga ulang pada hari Sabtu.
Sedangkan Joshua Franco mencatatkan rekor 18-2-3 (8KO) saat malam itu, dan mengakhiri sebuah perjalanan yang tidak akan pernah ia lupakan. Ini adalah minggu yang melelahkan secara emosional bagi petinju asal Amerika Serikat ini, yang hanya beberapa hari sebelum pertandingan ulang ini, ia meyakini bahwa pertandingan tersebut tidak akan terlaksana.
Tubuhnya tak kunjung pulih, saat ia gagal menimbang berat badan dan mengakhiri masa kejayaannya di atas timbangan. Kekalahan tersebut membuat Franco jatuh ke rekor 0-1-1 dalam laga perebutan gelar utama, keduanya melawan Ioka. Franco naik kelas menjadi pemegang gelar WBA penuh saat Juan Francisco Estrada dicopot dari status gelar 'Super' karena gagal memenuhi panggilan pertarungan konsolidasi gelar.
Ioka juga mengakhiri kekuasaannya di kelas bantam junior WBO setelah empat tahun dan enam kali mempertahankan gelar. Ia memilih untuk melanjutkan pertandingan ulang melawan Franco sebagai pengganti dari pertarungan wajib melawan rekan senegaranya, Junto Natakani, yang merebut sabuk yang lowong dengan kemenangan KO pada ronde ke-12 atas Andrew Moloney.
Estrada, Natakani dan bahkan pemenang perebutan gelar juara kelas bantam junior IBF Fernando Martinez-Jade Bornea malam ini di Amerika Serikat, kini menjadi target bagi Ioka yang ingin menyatukan divisi ini. Target ini sudah ada sejak malam tahun baru lalu, ketika Ioka berkesempatan untuk menjadi petinju pertama Jepang yang menyatukan dua gelar atau lebih dalam setidaknya dua divisi.
Naoya Inoue sekarang memiliki kesempatan untuk mengalahkannya, jika ia menang atas juara kelas bulu junior WBC/WBO, Stephen Fulton, pada tanggal 25 Juli di Tokyo. Hal tersebut tidak akan menyurutkan semangat Ioka untuk tetap menorehkan jejaknya dalam olahraga dan sejarah tinju Jepang, sesuatu yang sudah biasa ia lakukan selama 14 tahun kariernya. Hasil pada hari Sabtu hanyalah pintu masuk terbaru dalam kariernya yang ditakdirkan untuk masuk ke dalam Hall of Fame.
Tiga juri memberikan kemenangan untuk mantan juara WBO asal Jepang tersebut. Juri Pawel Kardyni memberikan angka (115-113), Guillermo Perez (116-112) dan Giuseppe Quartarone (116-112) untuk kemenangan mutlak bagi Ioka, yang enam kali menjadi juara dunia dalam empat divisi.
Baca Juga
Kemenangan itu membawa Kazuto Ioka membawa rekornya menjadi 30-2-1 (15KO), sebuah rekor yang mencakup 16-2-1 (7KO) dalam laga perebutan gelar utama di empat divisi. Ioka yang berusia 34 tahun kini memasuki perebutan gelar keduanya di kelas terbang super, saat ia melepaskan sabuk WBO miliknya untuk menjalani laga ulang pada hari Sabtu.
Sedangkan Joshua Franco mencatatkan rekor 18-2-3 (8KO) saat malam itu, dan mengakhiri sebuah perjalanan yang tidak akan pernah ia lupakan. Ini adalah minggu yang melelahkan secara emosional bagi petinju asal Amerika Serikat ini, yang hanya beberapa hari sebelum pertandingan ulang ini, ia meyakini bahwa pertandingan tersebut tidak akan terlaksana.
Tubuhnya tak kunjung pulih, saat ia gagal menimbang berat badan dan mengakhiri masa kejayaannya di atas timbangan. Kekalahan tersebut membuat Franco jatuh ke rekor 0-1-1 dalam laga perebutan gelar utama, keduanya melawan Ioka. Franco naik kelas menjadi pemegang gelar WBA penuh saat Juan Francisco Estrada dicopot dari status gelar 'Super' karena gagal memenuhi panggilan pertarungan konsolidasi gelar.
Ioka juga mengakhiri kekuasaannya di kelas bantam junior WBO setelah empat tahun dan enam kali mempertahankan gelar. Ia memilih untuk melanjutkan pertandingan ulang melawan Franco sebagai pengganti dari pertarungan wajib melawan rekan senegaranya, Junto Natakani, yang merebut sabuk yang lowong dengan kemenangan KO pada ronde ke-12 atas Andrew Moloney.
Estrada, Natakani dan bahkan pemenang perebutan gelar juara kelas bantam junior IBF Fernando Martinez-Jade Bornea malam ini di Amerika Serikat, kini menjadi target bagi Ioka yang ingin menyatukan divisi ini. Target ini sudah ada sejak malam tahun baru lalu, ketika Ioka berkesempatan untuk menjadi petinju pertama Jepang yang menyatukan dua gelar atau lebih dalam setidaknya dua divisi.
Naoya Inoue sekarang memiliki kesempatan untuk mengalahkannya, jika ia menang atas juara kelas bulu junior WBC/WBO, Stephen Fulton, pada tanggal 25 Juli di Tokyo. Hal tersebut tidak akan menyurutkan semangat Ioka untuk tetap menorehkan jejaknya dalam olahraga dan sejarah tinju Jepang, sesuatu yang sudah biasa ia lakukan selama 14 tahun kariernya. Hasil pada hari Sabtu hanyalah pintu masuk terbaru dalam kariernya yang ditakdirkan untuk masuk ke dalam Hall of Fame.
(aww)
tulis komentar anda