Kepala Medis FIFA Meminta Semua Liga Musim Ini Dibatalkan
Rabu, 29 April 2020 - 15:10 WIB
NEW YORK - Kepala medis FIFA Michel D'Hooghe mengatakan seharusnya tidak ada sepak bola sampai awal musim depan dengan kekhawatiran atas "serangan kedua" dari coronavirus.
Musim Ligue 1 dan Ligue 2 di Prancis berakhir pada hari Selasa, (28/04/2020) ketika Perdana Menteri Perancis Edouard Philippe mengumumkan bahwa sepakbola profesional tidak akan dapat dilanjutkan sebelum September.
Eredivisie juga telah dibatalkan bersamaan dengan musim domestik di Argentina, tetapi negara-negara seperti Inggris, Spanyol, Jerman dan Italia berencana untuk melanjutkan lagi liga mereka.
D'Hooghe prihatin bahwa keuangan sedang dikedepankan di tengah wabah yang mengancam nyawa tersebut.
"Kita semua tunduk pada keputusan di tingkat nasional dari otoritas publik. Ini sangat sederhana. Sepak bola tiba-tiba menjadi bukan hal yang paling penting dalam hidup,"
kata dia kepada Daily Telegraph.
"Saya akan senang jika kita bisa memulai, dengan cara yang mudah, kejuaraan berikutnya dan tidak memiliki apa pun sebelum awal musim depan," jelas dia.
“Jika mereka bisa memulai musim 2020-21 pada akhir Agustus atau awal September saya akan senang. Kemudian mereka akhirnya bisa menghindari serangan kedua dari virus ini," jelasnya.
"Semua orang harus sangat berhati-hati untuk saat ini. Saya telah mendengar di banyak negara mereka berpikir tentang bermain sepakbola lagi, dengan atau tanpa publik," ungkapnya.
"Dalam karir panjang saya, saya telah melihat banyak situasi di mana ada keseimbangan antara ekonomi dan kesehatan. Sebagian besar ekonomi menang, apakah itu tentang jetlag atau sepak bola di ketinggian atau dalam kondisi ekstrem seperti situasi polusi," jelasnya.
"Jika ada satu keadaan di mana argumen medis harus menang melawan argumen ekonomi, itu sekarang. Itu bukan masalah uang, itu masalah hidup dan mati. Ini sangat sederhana," ungkapnya.
Musim Ligue 1 dan Ligue 2 di Prancis berakhir pada hari Selasa, (28/04/2020) ketika Perdana Menteri Perancis Edouard Philippe mengumumkan bahwa sepakbola profesional tidak akan dapat dilanjutkan sebelum September.
Eredivisie juga telah dibatalkan bersamaan dengan musim domestik di Argentina, tetapi negara-negara seperti Inggris, Spanyol, Jerman dan Italia berencana untuk melanjutkan lagi liga mereka.
D'Hooghe prihatin bahwa keuangan sedang dikedepankan di tengah wabah yang mengancam nyawa tersebut.
"Kita semua tunduk pada keputusan di tingkat nasional dari otoritas publik. Ini sangat sederhana. Sepak bola tiba-tiba menjadi bukan hal yang paling penting dalam hidup,"
kata dia kepada Daily Telegraph.
"Saya akan senang jika kita bisa memulai, dengan cara yang mudah, kejuaraan berikutnya dan tidak memiliki apa pun sebelum awal musim depan," jelas dia.
“Jika mereka bisa memulai musim 2020-21 pada akhir Agustus atau awal September saya akan senang. Kemudian mereka akhirnya bisa menghindari serangan kedua dari virus ini," jelasnya.
"Semua orang harus sangat berhati-hati untuk saat ini. Saya telah mendengar di banyak negara mereka berpikir tentang bermain sepakbola lagi, dengan atau tanpa publik," ungkapnya.
"Dalam karir panjang saya, saya telah melihat banyak situasi di mana ada keseimbangan antara ekonomi dan kesehatan. Sebagian besar ekonomi menang, apakah itu tentang jetlag atau sepak bola di ketinggian atau dalam kondisi ekstrem seperti situasi polusi," jelasnya.
"Jika ada satu keadaan di mana argumen medis harus menang melawan argumen ekonomi, itu sekarang. Itu bukan masalah uang, itu masalah hidup dan mati. Ini sangat sederhana," ungkapnya.
(agn)
tulis komentar anda