Viking Menepi Sejenak di Laga Persib vs Dewa United

Rabu, 12 Juli 2023 - 02:00 WIB
"Distrik-distrik merasa kesulitan, terutama terkait dengan kenaikan harga tiket yang mendadak tanpa diimbangi dengan fasilitas yang memadai. Semua toilet masih sama dan fasilitas lainnya tetap seperti itu," ujarnya.

"Selain itu, yang paling utama adalah sistem pembelian tiket yang memberatkan. Kami tidak menolak sistem online karena kami sudah menerapkannya sejak musim lalu. Namun, sistem pembelian saat ini menjadi rumit karena harus melalui aplikasi yang harus diverifikasi. Ada yang verifikasinya cepat, ada yang lambat, dan setelah diverifikasi, harus membeli tiket secara individu. Namun, biasanya komunitas membeli tiket secara kolektif karena banyak yang datang rombongan dari luar kota dan sebagainya. Menurut kami, belum ada titik temu dari PT PBB karena mereka masih mengabaikan masalah ini," ungkapnya.

Selain itu, Tobias juga mengatakan bahwa aksi tidak hadir ke Stadion GBLA dilakukan untuk menguji kebenaran pernyataan PT PBB bahwa pendapatan klub dari tiket komunitas hanya sebesar 10 persen.

"Saya mendengar bahwa pendapatan dari penjualan tiket berada di urutan terbawah. Karena yang pertama adalah sponsorship, merchandise, dan hak siar. Pendapatan dari tiket berada di posisi terbawah. Bahkan dalam rilis terakhir yang kami lihat, pembelian tiket komunitas hanya sebesar 10 persen. Sehingga kami berasumsi bahwa keberadaan komunitas hanya sebesar 10 persen dan masih ada 90 persen penonton yang siap hadir ke stadion. Oleh karena itu, salah satu aksi kami adalah untuk menguji apakah keberadaan kami benar-benar hanya sebesar 10 persen atau tidak. Ketika kami menarik diri, apakah stadion akan penuh atau tidak," jelasnya.

Tobias mengakui bahwa sebenarnya mereka tidak ingin mengganggu konsentrasi para pemain dengan aksi yang dilakukan. Namun, dia merasa penting untuk menyampaikan aspirasi kepada PT PBB.

"Kami sangat terbuka jika manajemen ingin mengadakan dialog. Namun, kami menginginkan dialog yang terbuka untuk semua. Dialog tersebut dapat disaksikan oleh banyak orang, termasuk semua Bobotoh, sehingga tidak ada yang ditutup-tutupi. Kami tidak ingin pertemuan hanya melibatkan satu atau dua orang saja. Dialog yang terbuka untuk semua orang adalah yang terbaik, sehingga semua orang dapat menyampaikan aspirasinya dan mereka dapat mendengar keluhan langsung. Semua orang dapat menilai sendiri. Jadi, kami terbuka untuk diskusi yang lebih baik," tegasnya.

"Saat ini, kami sepakat untuk tidak hadir ke Stadion GBLA. Kami akan melihat bagaimana responsnya. Jika masih belum ada titik temu, kami mungkin akan melanjutkan aksi ini lebih lama. Awalnya, kami hanya ingin istirahat satu pertandingan, tetapi mungkin akan berlanjut hingga satu, dua, atau tiga pertandingan berikutnya. Kami tidak tahu sampai kapan ini akan berlangsung," pungkasnya.
(sto)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More