Viking Menepi Sejenak di Laga Persib vs Dewa United

Rabu, 12 Juli 2023 - 02:00 WIB
loading...
Viking Menepi Sejenak di Laga Persib vs Dewa United
Aksi walkout yang dilakukan Viking di tengah laga Persib Bandung vs Madura United di Stadion GBLA Minggu, 2 Juli 2023. /Twitter/@officialvpc
A A A
BANDUNG - Viking Persib Club (VPC) telah memutuskan untuk menepi sementara saat tim kesayangannya berhadapan dengan Dewa United dalam pertandingan ketiga Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Jumat (14/7/2023).

Keputusan untuk menepi tersebut diumumkan oleh Viking Persib Club melalui akun media sosial mereka setelah tidak ada tanggapan dari manajemen Persib atau PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) terkait masalah tiket pertandingan kandang Persib di Liga 1 2023/2024.

"Melihat situasi yang terjadi saat ini dan respons dari PT PBB yang tampaknya tidak responsif terhadap masalah yang dihadapi banyak Bobotoh, kami memutuskan untuk menepi sementara," tulis Viking Persib Club.



Viking Persib Club juga menyampaikan tiga poin sikap mereka mengenai kurangnya tanggapan dari PT PBB. Pertama, mereka tidak akan hadir langsung dalam pertandingan antara Persib vs Dewa United di stadion. Kemudian, mereka akan mendukung Persib di rumah dengan mengadakan nobar (nonton bareng) dan terakhir, mereka membuka ruang komunikasi baik melalui distrik maupun komunitas lain untuk melakukan diskusi bersama.

"Doa dan harapan kami tetap ada untuk tim Persib, agar mereka dapat mengembalikan penampilan terbaik, meraih kemenangan, dan menjadi juara Liga 1 2023/24, seperti yang kita idamkan selama ini," tulis pernyataan tersebut.

Ketua Umum Viking Persib Club, Tobias Ginanjar, menyatakan bahwa tindakan ini adalah kelanjutan dari apa yang telah dilakukan oleh komunitas mereka pada pertandingan perdana Persib saat melawan Madura United pada Minggu (2/7/2023) lalu.

"Setelah walkout dalam pertandingan pertama, kami merasa bahwa PT PBB tidak mengalami perubahan dan respons mereka masih sama, seolah-olah mereka mengabaikan masalah yang terjadi. Seperti semua berjalan dengan baik-baik saja. Yang disayangkan adalah mereka tidak membuka ruang komunikasi," kata Tobias Ginanjar.

Berdasarkan alasan tersebut, Tobias memutuskan bahwa Viking Persib Club tidak akan hadir langsung di Stadion GBLA. Apalagi, ada tekanan dari distrik-distrik yang merupakan anggota komunitas mereka.

"Distrik-distrik merasa kesulitan, terutama terkait dengan kenaikan harga tiket yang mendadak tanpa diimbangi dengan fasilitas yang memadai. Semua toilet masih sama dan fasilitas lainnya tetap seperti itu," ujarnya.

"Selain itu, yang paling utama adalah sistem pembelian tiket yang memberatkan. Kami tidak menolak sistem online karena kami sudah menerapkannya sejak musim lalu. Namun, sistem pembelian saat ini menjadi rumit karena harus melalui aplikasi yang harus diverifikasi. Ada yang verifikasinya cepat, ada yang lambat, dan setelah diverifikasi, harus membeli tiket secara individu. Namun, biasanya komunitas membeli tiket secara kolektif karena banyak yang datang rombongan dari luar kota dan sebagainya. Menurut kami, belum ada titik temu dari PT PBB karena mereka masih mengabaikan masalah ini," ungkapnya.

Selain itu, Tobias juga mengatakan bahwa aksi tidak hadir ke Stadion GBLA dilakukan untuk menguji kebenaran pernyataan PT PBB bahwa pendapatan klub dari tiket komunitas hanya sebesar 10 persen.

"Saya mendengar bahwa pendapatan dari penjualan tiket berada di urutan terbawah. Karena yang pertama adalah sponsorship, merchandise, dan hak siar. Pendapatan dari tiket berada di posisi terbawah. Bahkan dalam rilis terakhir yang kami lihat, pembelian tiket komunitas hanya sebesar 10 persen. Sehingga kami berasumsi bahwa keberadaan komunitas hanya sebesar 10 persen dan masih ada 90 persen penonton yang siap hadir ke stadion. Oleh karena itu, salah satu aksi kami adalah untuk menguji apakah keberadaan kami benar-benar hanya sebesar 10 persen atau tidak. Ketika kami menarik diri, apakah stadion akan penuh atau tidak," jelasnya.

Tobias mengakui bahwa sebenarnya mereka tidak ingin mengganggu konsentrasi para pemain dengan aksi yang dilakukan. Namun, dia merasa penting untuk menyampaikan aspirasi kepada PT PBB.

"Kami sangat terbuka jika manajemen ingin mengadakan dialog. Namun, kami menginginkan dialog yang terbuka untuk semua. Dialog tersebut dapat disaksikan oleh banyak orang, termasuk semua Bobotoh, sehingga tidak ada yang ditutup-tutupi. Kami tidak ingin pertemuan hanya melibatkan satu atau dua orang saja. Dialog yang terbuka untuk semua orang adalah yang terbaik, sehingga semua orang dapat menyampaikan aspirasinya dan mereka dapat mendengar keluhan langsung. Semua orang dapat menilai sendiri. Jadi, kami terbuka untuk diskusi yang lebih baik," tegasnya.

"Saat ini, kami sepakat untuk tidak hadir ke Stadion GBLA. Kami akan melihat bagaimana responsnya. Jika masih belum ada titik temu, kami mungkin akan melanjutkan aksi ini lebih lama. Awalnya, kami hanya ingin istirahat satu pertandingan, tetapi mungkin akan berlanjut hingga satu, dua, atau tiga pertandingan berikutnya. Kami tidak tahu sampai kapan ini akan berlangsung," pungkasnya.
(sto)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1682 seconds (0.1#10.140)