Jonatan Christie Puas dengan Posisi Runner Up di Japan Open 2023
Senin, 31 Juli 2023 - 02:02 WIB
TOKYO - Jonatan Christie, atlet tunggal putra Indonesia, menyatakan kepuasannya meski harus puas sebagai runner up di Japan Open 2023 setelah mengalami kekalahan dalam partai final melawan bintang Denmark, Viktor Axelsen, dengan skor 7-21 dan 18-21. Menurut Jonatan, pencapaiannya dalam turnamen Super 750 ini sudah sangat baik, dan dia telah memetik banyak pelajaran berharga dari laga tersebut.
Bertanding di Yoyogi National Stadium, Tokyo, Jepang, pada Minggu (30/7/2023) siang WIB, Jonatan menghadapi serangan mematikan dari Axelsen di awal gim pertama. Dia kesulitan untuk mengatasi tekanan dan akhirnya tertinggal jauh 0-13, mengakibatkan kekalahan telak dengan skor 7-21.
Namun, pada gim kedua, pemain ranking sembilan dunia itu menunjukkan permainan yang lebih baik. Meski sempat tertinggal 2-4, Jonatan bangkit dari keterpurukan dan berhasil unggul 8-4. Bahkan, dia memimpin hingga angka 13-8.
Namun, Axelsen tidak menyerah dan mampu menyamakan kedudukan menjadi 14-14 dan kemudian 16-16. Pada akhirnya, pemain ranking satu dunia itu berhasil melampaui Jonatan pada angka 17-16 dan meraih kemenangan di gim kedua dengan skor 21-18.
Meski harus mengakui keunggulan lawan, Jonatan merasa puas dengan hasil yang ia raih di Japan Open. Dia menganggap posisi runner up ini sebagai prestasi yang cukup baik, terutama setelah kemenangannya dalam Indonesia Masters 2023 pada Januari lalu.
"Terlebih lagi, saya ingin mengucapkan puji syukur kepada Tuhan atas hasil yang saya dapat di Japan Open ini. Meskipun harus menjadi runner up, saya merasa pencapaian saya sudah sangat memuaskan," ungkap Jonatan seperti yang dilansir dari rilis PBSI.
Keempat kalinya Jonatan menelan kekalahan dari Axelsen, namun hal ini memberinya kesempatan untuk mengevaluasi dan memperbaiki permainannya agar lebih baik jika bertemu dengan pemain berusia 29 tahun itu di kesempatan berikutnya.
"Ada beberapa hal yang harus diperbaiki, terutama dalam menghadapi Viktor (Axelsen). Saya telah belajar banyak dari pertandingan tadi dan akan menganalisisnya di Jakarta," tambah Jonatan, yang kini berusia 25 tahun.
Hasil minor ini juga membuat Jonatan harus mengulangi pencapaian yang sama dari empat tahun lalu di turnamen Super 750. Pada waktu itu, dia juga menjadi runner up setelah dikalahkan oleh jagoan tuan rumah, Kento Momota, di partai final.
Sementara untuk Axelsen, kemenangan ini menambah koleksi gelar juara keempatnya pada tahun ini dan akan semakin mengukuhkan posisinya sebagai peringkat satu dunia.
Bertanding di Yoyogi National Stadium, Tokyo, Jepang, pada Minggu (30/7/2023) siang WIB, Jonatan menghadapi serangan mematikan dari Axelsen di awal gim pertama. Dia kesulitan untuk mengatasi tekanan dan akhirnya tertinggal jauh 0-13, mengakibatkan kekalahan telak dengan skor 7-21.
Namun, pada gim kedua, pemain ranking sembilan dunia itu menunjukkan permainan yang lebih baik. Meski sempat tertinggal 2-4, Jonatan bangkit dari keterpurukan dan berhasil unggul 8-4. Bahkan, dia memimpin hingga angka 13-8.
Namun, Axelsen tidak menyerah dan mampu menyamakan kedudukan menjadi 14-14 dan kemudian 16-16. Pada akhirnya, pemain ranking satu dunia itu berhasil melampaui Jonatan pada angka 17-16 dan meraih kemenangan di gim kedua dengan skor 21-18.
Meski harus mengakui keunggulan lawan, Jonatan merasa puas dengan hasil yang ia raih di Japan Open. Dia menganggap posisi runner up ini sebagai prestasi yang cukup baik, terutama setelah kemenangannya dalam Indonesia Masters 2023 pada Januari lalu.
"Terlebih lagi, saya ingin mengucapkan puji syukur kepada Tuhan atas hasil yang saya dapat di Japan Open ini. Meskipun harus menjadi runner up, saya merasa pencapaian saya sudah sangat memuaskan," ungkap Jonatan seperti yang dilansir dari rilis PBSI.
Keempat kalinya Jonatan menelan kekalahan dari Axelsen, namun hal ini memberinya kesempatan untuk mengevaluasi dan memperbaiki permainannya agar lebih baik jika bertemu dengan pemain berusia 29 tahun itu di kesempatan berikutnya.
"Ada beberapa hal yang harus diperbaiki, terutama dalam menghadapi Viktor (Axelsen). Saya telah belajar banyak dari pertandingan tadi dan akan menganalisisnya di Jakarta," tambah Jonatan, yang kini berusia 25 tahun.
Hasil minor ini juga membuat Jonatan harus mengulangi pencapaian yang sama dari empat tahun lalu di turnamen Super 750. Pada waktu itu, dia juga menjadi runner up setelah dikalahkan oleh jagoan tuan rumah, Kento Momota, di partai final.
Sementara untuk Axelsen, kemenangan ini menambah koleksi gelar juara keempatnya pada tahun ini dan akan semakin mengukuhkan posisinya sebagai peringkat satu dunia.
(sto)
tulis komentar anda