Promotor Tinju Eddie Hearn Bergulat dengan Skandal Tes Doping
Jum'at, 18 Agustus 2023 - 12:32 WIB
LONDON - Bos perusahaan promosi tinju Matchroom Boxing, Eddie Hearn tengah dipusingkan dengan sejumlah skandal tes doping atau obat-obatan dalam setahun terakhir. Beberapa petinju yang tampil di acaranya gagal dalam tes doping.
Drama hukum mulai mencuat ketika penantang kelas welter tak terkalahkan Conor Benn dinyatakan positif dalam dua tes obat tahun lalu. Kemudian, permasalahan obat kembali muncul jelang duel tinju kelas berat Dillian Whyte vs Anthony Joshua .
Ya, 2 pekan lalu, Dillian Whyte dinyatakan positif menggunakan obat peningkat performa. Alhasil, Whyte ditarik dalam laga tersebut. Sebagai gantinya, Joshua akhirnya dipertemukan dengan Robert Helenius dalam kontes pertarungan di O2 Arena, London, 13 Agustus lalu.
Terbaru, pada Rabu (16/8/2023) malam waktu setempat, juara dunia tinju wanita kelas bulu super tak terbantahkan, Alycia Baumgardner dinyatakan positif menggunakan dua zat terlarang. Hasil tersebut ditemukan sehubungan dengan duel ulangnya melawan Christina Linardatou di Detroit, 15 Juli lalu.
Terkait permasalahan tersebut, Baumgardner dengan tegas menepis dugaan memakai zat terlarang. Dia secara terbuka menyatakan bahwa dirinya tidak bersalah. Petinju wanita 29 tahun ini juga menjelaskan jika dia dinyatakan bersih dalam tes yang dilakukan pada 16 Juni, kemudian kembali dinyatakan bersih pada malam pertandingan. Sampel positif diambil pada 12 Juli.
Hearn memaparkan bahwa perusahaannya menginvestasikan lebih banyak uang untuk melakukan tes obat-obatan pada para petarung secara lebih konsisten. Dan sebagai hasilnya, akan ada lebih banyak petarung yang akan menjalani tes negatif.
"Saya melakukan wawancara kemarin dan seseorang berkata kepada saya 'jelas banyak orang akan menuding Matchroom'. Saya berkata 'untuk apa? Jika Anda ingin olahraga ini menjadi olahraga yang lebih aman. Saya tidak mencari tepukan di punggung... tetapi Anda harus menginginkan sebanyak mungkin pengujian di sebanyak mungkin pertarungan dalam olahraga ini," tutur Hearn kepada iFL TV, dikutip pada Jumat (18/8/2023).
"Itulah yang kami coba terapkan. Dan ini bukanlah sebuah kompetisi melawan perusahaan promosi lainnya. Ini adalah fakta bahwa kami adalah satu-satunya perusahaan promosi yang berinvestasi pada tingkat ini dalam hal pengujian untuk mencoba membuat olahraga ini sebersih mungkin," lanjutnya.
Drama hukum mulai mencuat ketika penantang kelas welter tak terkalahkan Conor Benn dinyatakan positif dalam dua tes obat tahun lalu. Kemudian, permasalahan obat kembali muncul jelang duel tinju kelas berat Dillian Whyte vs Anthony Joshua .
Ya, 2 pekan lalu, Dillian Whyte dinyatakan positif menggunakan obat peningkat performa. Alhasil, Whyte ditarik dalam laga tersebut. Sebagai gantinya, Joshua akhirnya dipertemukan dengan Robert Helenius dalam kontes pertarungan di O2 Arena, London, 13 Agustus lalu.
Terbaru, pada Rabu (16/8/2023) malam waktu setempat, juara dunia tinju wanita kelas bulu super tak terbantahkan, Alycia Baumgardner dinyatakan positif menggunakan dua zat terlarang. Hasil tersebut ditemukan sehubungan dengan duel ulangnya melawan Christina Linardatou di Detroit, 15 Juli lalu.
Terkait permasalahan tersebut, Baumgardner dengan tegas menepis dugaan memakai zat terlarang. Dia secara terbuka menyatakan bahwa dirinya tidak bersalah. Petinju wanita 29 tahun ini juga menjelaskan jika dia dinyatakan bersih dalam tes yang dilakukan pada 16 Juni, kemudian kembali dinyatakan bersih pada malam pertandingan. Sampel positif diambil pada 12 Juli.
Hearn memaparkan bahwa perusahaannya menginvestasikan lebih banyak uang untuk melakukan tes obat-obatan pada para petarung secara lebih konsisten. Dan sebagai hasilnya, akan ada lebih banyak petarung yang akan menjalani tes negatif.
"Saya melakukan wawancara kemarin dan seseorang berkata kepada saya 'jelas banyak orang akan menuding Matchroom'. Saya berkata 'untuk apa? Jika Anda ingin olahraga ini menjadi olahraga yang lebih aman. Saya tidak mencari tepukan di punggung... tetapi Anda harus menginginkan sebanyak mungkin pengujian di sebanyak mungkin pertarungan dalam olahraga ini," tutur Hearn kepada iFL TV, dikutip pada Jumat (18/8/2023).
"Itulah yang kami coba terapkan. Dan ini bukanlah sebuah kompetisi melawan perusahaan promosi lainnya. Ini adalah fakta bahwa kami adalah satu-satunya perusahaan promosi yang berinvestasi pada tingkat ini dalam hal pengujian untuk mencoba membuat olahraga ini sebersih mungkin," lanjutnya.
tulis komentar anda