Angela Tanoesoedibjo, Menpora dan Gibran Nobar Timnas Indonesia U-23 di Solo
Minggu, 27 Agustus 2023 - 07:16 WIB
SOLO - Menpora Dito Ariotedjo bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dan Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo nonton bareng (nobar) pertandingan final piala AFF U-23 di Plasa Balai Kota Solo, Sabtu (26/8/2023) malam. Sayangnya timnas harus kalah dalam pertandingan tersebut.
Timnas asuhan Shin Tae-yong kalah dalam babak adu penalti setelah Kiper Ernando Ari Sutaryadi gagal mengeksekusi tendangan penalti dengan baik. Hasilnya Indonesia kalah 5-6. Meski disambut kecewa puluhan ribu warga yang hadir, namun warga membubarkan diri dengan tertib.
"Kalah penalti menurut saya itu masalah garis tangan saja," ujar Menpora setelah pertandingan.
Menurut Dito, Timnas Indonesia U-23 sudah bermain dengan sangat baik. Mereka bisa membangun serangan dan bertahan dengan sangat luar biasa.
"Jadi kalah penalti lebih besar faktor keberuntungan, bukan masalah skill," lanjut dia.
Dito juga mengungkapkan bahwa kegiatan nobar di Solo bersama Gibran dan Angela baru direncanakan kemarin malam. Menurutnya Nobar bersama puluhan ribu warga sangat seru.
"Ini juga acara yang sangat dadakan baru direncanakan kemarin malam karena kebetulan ini asa konser tapi lebih baik ini nobar di Balai Kota. Seru banget," katanya.
Disinggung soal evaluasi ke depan Dito menambahkan, untuk sepak bola PSSI sudah memiliki roadmap dalam peta biru pembinaan sampai 50 tahun ke depan.
"Saya rasa programnya sudab terstruktur, terukur, dan sistematis," ujarnya.
Sementara itu, Gibran juga tidak berkomentar banyak soal kekalahan timnas Indonesia. Dia juga mengapresiasi antusias masyarakat yang hadir.
"Nanti lain kali menang. Bagus-bagus. Ini kan keramaian terbagi di 3 titik. Lebih banyak yang nonton bola. Rasa nasionalisme tinggi sekali," tutupnya.
Lihat Juga: Babak Grand Finale SKF Road to Gothia Cup 2025 Siap Digelar di Jakarta, 20 Tim Unjuk Kebolehan
Timnas asuhan Shin Tae-yong kalah dalam babak adu penalti setelah Kiper Ernando Ari Sutaryadi gagal mengeksekusi tendangan penalti dengan baik. Hasilnya Indonesia kalah 5-6. Meski disambut kecewa puluhan ribu warga yang hadir, namun warga membubarkan diri dengan tertib.
"Kalah penalti menurut saya itu masalah garis tangan saja," ujar Menpora setelah pertandingan.
Menurut Dito, Timnas Indonesia U-23 sudah bermain dengan sangat baik. Mereka bisa membangun serangan dan bertahan dengan sangat luar biasa.
"Jadi kalah penalti lebih besar faktor keberuntungan, bukan masalah skill," lanjut dia.
Dito juga mengungkapkan bahwa kegiatan nobar di Solo bersama Gibran dan Angela baru direncanakan kemarin malam. Menurutnya Nobar bersama puluhan ribu warga sangat seru.
"Ini juga acara yang sangat dadakan baru direncanakan kemarin malam karena kebetulan ini asa konser tapi lebih baik ini nobar di Balai Kota. Seru banget," katanya.
Disinggung soal evaluasi ke depan Dito menambahkan, untuk sepak bola PSSI sudah memiliki roadmap dalam peta biru pembinaan sampai 50 tahun ke depan.
"Saya rasa programnya sudab terstruktur, terukur, dan sistematis," ujarnya.
Sementara itu, Gibran juga tidak berkomentar banyak soal kekalahan timnas Indonesia. Dia juga mengapresiasi antusias masyarakat yang hadir.
"Nanti lain kali menang. Bagus-bagus. Ini kan keramaian terbagi di 3 titik. Lebih banyak yang nonton bola. Rasa nasionalisme tinggi sekali," tutupnya.
Lihat Juga: Babak Grand Finale SKF Road to Gothia Cup 2025 Siap Digelar di Jakarta, 20 Tim Unjuk Kebolehan
(sto)
tulis komentar anda