MotoGP 2024 Hadirkan 22 Balapan, Fabio Quartararo: Hal Mustahil!
Sabtu, 07 Oktober 2023 - 09:02 WIB
Fabio Quartararo menyuarakan kritikan pedas kepada Dorna Sports selaku otoritas tertinggi di ajang balap motor ketika ia mengetahui bahwa MotoGP 2024 bakal menggelar 22 seri balapan. Pembalap Monster Energy Yamaha menjelaskan bahwa itu merupakan hal yang mustahil.
Sejatinya musim 2022 dan 2023, MotoGP menggelar 21 balapan. Namun, karena ada satu seri balapan pada tiap tahunnya yang batal digelar, alhasil pada dua musim tersebut hanya dilangsungkan 20 seri balapan.
Musim depan, para pembalap dijadwalkan akan melakoni total 22 seri balapan. Hal itu dikarenakan adanya penambahan seri di Kazakhstan dan Aragon pada tahun depan.
"Menurut saya, ini sudah batas maksimal. Masalahnya, kami tidak hanya ikut 22 balapan, tetapi juga ada 22 sprint race. Dari segi mental dan fisik, akhir pekan sangatlah berbeda," jelas Quartararo, dilansir dari Speedweek, Jumat (6/10/2023).
Pada musim ini, terdapat format baru. Selain balapan utama, para pembalap juga akan menjalani sprint race sehari sebelum balapan utama dan persaingan untuk sesi kualifikasi juga dimajukan pada hari Jumat.
"Bisa dilihat tahun ini ada berapa pembalap yang mengalami cedera. Sejak Jumat pagi, kami sudah harus tampil maksismal. Tahun lalu, kami bisa menjalani latihan bebas 1 (FP1) dengan lebih santai, kemudian mulai mencari waktu di FP2, dan tancap gas di FP3," kata Quartararo.
"Dengan format yang ada saat ini, kami dipaksa untuk langsung tampil maksimal dalam tiap sesi. Menurut saya, itulah masalahnya. Menjalani lebih dari 22 seri balapan hal yang mustahil menurut saya," tegasnya.
Pembalap yang dijuluki El Diablo itu mengatakan bahwa 22 seri balapan sudah menjadi jumlah maksimal bagi para pembalap untuk bisa tampil dengan maksimal. Menurutnya, balapan MotoGP dan F1 tidak bisa dissamakan karena sangat berbeda.
Sejatinya musim 2022 dan 2023, MotoGP menggelar 21 balapan. Namun, karena ada satu seri balapan pada tiap tahunnya yang batal digelar, alhasil pada dua musim tersebut hanya dilangsungkan 20 seri balapan.
Musim depan, para pembalap dijadwalkan akan melakoni total 22 seri balapan. Hal itu dikarenakan adanya penambahan seri di Kazakhstan dan Aragon pada tahun depan.
"Menurut saya, ini sudah batas maksimal. Masalahnya, kami tidak hanya ikut 22 balapan, tetapi juga ada 22 sprint race. Dari segi mental dan fisik, akhir pekan sangatlah berbeda," jelas Quartararo, dilansir dari Speedweek, Jumat (6/10/2023).
Pada musim ini, terdapat format baru. Selain balapan utama, para pembalap juga akan menjalani sprint race sehari sebelum balapan utama dan persaingan untuk sesi kualifikasi juga dimajukan pada hari Jumat.
"Bisa dilihat tahun ini ada berapa pembalap yang mengalami cedera. Sejak Jumat pagi, kami sudah harus tampil maksismal. Tahun lalu, kami bisa menjalani latihan bebas 1 (FP1) dengan lebih santai, kemudian mulai mencari waktu di FP2, dan tancap gas di FP3," kata Quartararo.
"Dengan format yang ada saat ini, kami dipaksa untuk langsung tampil maksimal dalam tiap sesi. Menurut saya, itulah masalahnya. Menjalani lebih dari 22 seri balapan hal yang mustahil menurut saya," tegasnya.
Pembalap yang dijuluki El Diablo itu mengatakan bahwa 22 seri balapan sudah menjadi jumlah maksimal bagi para pembalap untuk bisa tampil dengan maksimal. Menurutnya, balapan MotoGP dan F1 tidak bisa dissamakan karena sangat berbeda.
(yov)
tulis komentar anda