Penyebab Jonatan Christie Tampil Inkonsisten, Pelatih: Dia Terbebani Ekspektasi
Senin, 13 November 2023 - 01:01 WIB
JAKARTA - Irwansyah, pelatih tunggal putra Indonesia, memberikan pengungkapan mengenai salah satu penyebab inkonsistensi dalam performa Jonatan Christie . Irwansyah menyatakan bahwa Jonatan terkadang terbebani dengan ekspektasinya sendiri. Menurutnya, jika Jonatan bisa menikmati permainan dan tampil tanpa beban, peluangnya untuk menjadi juara dalam setiap turnamen akan meningkat.
Jonatan Christie, yang dikenal dengan sebutan Jojo, telah menunjukkan penampilan yang sulit diprediksi sepanjang tahun ini. Dia dapat tampil sangat baik dalam satu turnamen dan langsung bermain buruk pada turnamen berikutnya. Contohnya, setelah meraih gelar juara di Hong Kong Open 2023 , Jonatan mengalami kegagalan di babak 32 besar pada Asian Games 2022 dan Denmark Open 2023. Namun, ia kembali meraih kemenangan di French Open 2023.
Irwansyah menyatakan bahwa inkonsistensi ini disebabkan oleh tekanan yang seringkali Jonatan berikan pada dirinya sendiri. Menurut Irwansyah, terlalu banyak ambisi bisa berdampak buruk pada mental pemain. Ia menekankan pentingnya untuk menikmati permainan tanpa tekanan berlebihan.
"Saya berharap bahwa jika dia bisa lebih yakin dan menikmati permainan tanpa memberikan tekanan pada dirinya sendiri, Jonatan pasti bisa tampil bagus," kata Irwansyah kepada awak media di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
Irwansyah juga menyatakan bahwa sebagai pelatih, mereka sedang fokus melatih mentalitas para pemain untuk mengatasi masalah inkonsistensi. Dukungan dan bimbingan terus diberikan untuk memberikan ketenangan dan kepercayaan diri kepada para pemain.
"Sebagai pelatih, kami harus terus memberikan dukungan, melatih mentalitas mereka, dan memberikan support agar mereka dapat tampil lebih konsisten. Kami harus memberikan dukungan tanpa memanjakan, memastikan para pemain merasa didukung, karena dalam olahraga ini, pemain dapat menghadapi berbagai tantangan, baik dalam kemenangan maupun kekalahan," tambahnya.
Melalui pendekatan ini, Irwansyah berharap Jonatan Christie dan pemain lainnya dapat mengatasi tekanan, menikmati permainan, dan tampil konsisten di berbagai turnamen mendatang.
Jonatan Christie, yang dikenal dengan sebutan Jojo, telah menunjukkan penampilan yang sulit diprediksi sepanjang tahun ini. Dia dapat tampil sangat baik dalam satu turnamen dan langsung bermain buruk pada turnamen berikutnya. Contohnya, setelah meraih gelar juara di Hong Kong Open 2023 , Jonatan mengalami kegagalan di babak 32 besar pada Asian Games 2022 dan Denmark Open 2023. Namun, ia kembali meraih kemenangan di French Open 2023.
Irwansyah menyatakan bahwa inkonsistensi ini disebabkan oleh tekanan yang seringkali Jonatan berikan pada dirinya sendiri. Menurut Irwansyah, terlalu banyak ambisi bisa berdampak buruk pada mental pemain. Ia menekankan pentingnya untuk menikmati permainan tanpa tekanan berlebihan.
"Saya berharap bahwa jika dia bisa lebih yakin dan menikmati permainan tanpa memberikan tekanan pada dirinya sendiri, Jonatan pasti bisa tampil bagus," kata Irwansyah kepada awak media di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
Irwansyah juga menyatakan bahwa sebagai pelatih, mereka sedang fokus melatih mentalitas para pemain untuk mengatasi masalah inkonsistensi. Dukungan dan bimbingan terus diberikan untuk memberikan ketenangan dan kepercayaan diri kepada para pemain.
"Sebagai pelatih, kami harus terus memberikan dukungan, melatih mentalitas mereka, dan memberikan support agar mereka dapat tampil lebih konsisten. Kami harus memberikan dukungan tanpa memanjakan, memastikan para pemain merasa didukung, karena dalam olahraga ini, pemain dapat menghadapi berbagai tantangan, baik dalam kemenangan maupun kekalahan," tambahnya.
Melalui pendekatan ini, Irwansyah berharap Jonatan Christie dan pemain lainnya dapat mengatasi tekanan, menikmati permainan, dan tampil konsisten di berbagai turnamen mendatang.
(sto)
tulis komentar anda