Dirut PT LIB Bicara Tunggakan Gaji Pemain Kalteng Putra: Saya Tahu Dapur Mereka
Rabu, 07 Februari 2024 - 03:03 WIB
JAKARTA - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, angkat bicara terkait penunggakan gaji pemain tim Liga 2 , Kalteng Putra. Ferry menilai kalau masalah utama tim berjuluk Laskar Isen Mulang itu karena finansial klub tak mumpuni.
Sebagaimana diketahui, Kalteng Putra menunggak gaji 29 pemainnya. Rata-rata dari masing-masing pemain belum menerima gaji selama satu bulan sampai empat bulan. Hal itu membuat para pemain mogok main pada laga kontra PSCS Cilacap, Sabtu (27/1/2024) lalu.
Menanggapi situasi itu, Ferry menjelaskan bahwa PT LIB telah bekerja membantu pemain Kalteng Putra yang haknya belum dibayar. Di antaranya yakni dengan melunasi tunggakan lewat dana kontribusi yang akan diterima pihak klub.
Namun nyatanya, dana kontribusi yang dimiliki Kalteng Putra untuk melunasi tunggakan gaji juga masih belum cukup. Oleh karenanya dibutuhkan solusi lain. PT LIB dan PSSI pun akan mencari solusi terbaik untuk membereskan masalah tersebut.
“Mengklarifikasi beberapa hal kaitannya dengan tunggakan-tunggakan, untuk saat ini memang yang paling bermasalah Kalteng Putra,” tutur Ferry kepada awak media di Jakarta, dikutip Selasa (6/2/2024).
“Untuk tunggakan atau masalah pembayaran gaji yang musim lalu itu sudah kita lock, itu aman. Nah sekarang ini yang masih akan bermasalah karena memang dana yang kita lock dikontribusi yang ada tidak mencukupi dari kewajiban pembayaran gaji,” sambungnya.
“Tentunya setelah ini pasti Komdis juga akan bersidang untuk mencari cara bagaimana penyelesaian dari tunggakan itu. Kalau dari sisi liga sesuai dengan kapasitasnya liga, kita lock pembayaran kontribusi yang terakhir untuk membayar sebagian dari tunggakan yang sekarang ini,” lanjutnya.
Lebih jauh, Ferry mengklaim tahu persis titik permasalahan yang menghantui Kalteng Putra. Tapi menurutnya, secara garis besar masalah yang menimpa Laskar Isen Mulang itu karena finansial klub yang tak mumpuni.
“Saya pikir kesiapan finansial ya. Karena memang kalau kemarin kita berhitung dari matematika yang ada, artinya kalau Kalteng Putra dua pertandingan bisa menang pasti dia juga akan bisa lolos. Jadi saya tahu dapur yang ada di sana, atau ada kekecewaan atau ketidaknyamanan, yang pasti secara finansial memang ada masalah,” papar Ferry.
Sementara itu, Komdis PSSI telah menjatuhkan sanksi kepada klub dan pemain Kalteng Putra. Hukuman itu dijatuhkan karena mereka tidak hadir di lokasi pertandingan saat melawan PSCS Cilacap.
Komdis PSSI menjatuhkan hukuman pengurangan poin serta denda sebesar Rp500 juta kepada Kalteng Putra. Sementara sebanyak 25 pemain Laskar Isen Mulang mendapat hukuman berupa teguran keras.
Sebagaimana diketahui, Kalteng Putra menunggak gaji 29 pemainnya. Rata-rata dari masing-masing pemain belum menerima gaji selama satu bulan sampai empat bulan. Hal itu membuat para pemain mogok main pada laga kontra PSCS Cilacap, Sabtu (27/1/2024) lalu.
Menanggapi situasi itu, Ferry menjelaskan bahwa PT LIB telah bekerja membantu pemain Kalteng Putra yang haknya belum dibayar. Di antaranya yakni dengan melunasi tunggakan lewat dana kontribusi yang akan diterima pihak klub.
Namun nyatanya, dana kontribusi yang dimiliki Kalteng Putra untuk melunasi tunggakan gaji juga masih belum cukup. Oleh karenanya dibutuhkan solusi lain. PT LIB dan PSSI pun akan mencari solusi terbaik untuk membereskan masalah tersebut.
“Mengklarifikasi beberapa hal kaitannya dengan tunggakan-tunggakan, untuk saat ini memang yang paling bermasalah Kalteng Putra,” tutur Ferry kepada awak media di Jakarta, dikutip Selasa (6/2/2024).
“Untuk tunggakan atau masalah pembayaran gaji yang musim lalu itu sudah kita lock, itu aman. Nah sekarang ini yang masih akan bermasalah karena memang dana yang kita lock dikontribusi yang ada tidak mencukupi dari kewajiban pembayaran gaji,” sambungnya.
“Tentunya setelah ini pasti Komdis juga akan bersidang untuk mencari cara bagaimana penyelesaian dari tunggakan itu. Kalau dari sisi liga sesuai dengan kapasitasnya liga, kita lock pembayaran kontribusi yang terakhir untuk membayar sebagian dari tunggakan yang sekarang ini,” lanjutnya.
Lebih jauh, Ferry mengklaim tahu persis titik permasalahan yang menghantui Kalteng Putra. Tapi menurutnya, secara garis besar masalah yang menimpa Laskar Isen Mulang itu karena finansial klub yang tak mumpuni.
“Saya pikir kesiapan finansial ya. Karena memang kalau kemarin kita berhitung dari matematika yang ada, artinya kalau Kalteng Putra dua pertandingan bisa menang pasti dia juga akan bisa lolos. Jadi saya tahu dapur yang ada di sana, atau ada kekecewaan atau ketidaknyamanan, yang pasti secara finansial memang ada masalah,” papar Ferry.
Sementara itu, Komdis PSSI telah menjatuhkan sanksi kepada klub dan pemain Kalteng Putra. Hukuman itu dijatuhkan karena mereka tidak hadir di lokasi pertandingan saat melawan PSCS Cilacap.
Komdis PSSI menjatuhkan hukuman pengurangan poin serta denda sebesar Rp500 juta kepada Kalteng Putra. Sementara sebanyak 25 pemain Laskar Isen Mulang mendapat hukuman berupa teguran keras.
(sto)
tulis komentar anda