Biodata Satoru Mochizuki, Pelatih Timnas Indonesia yang Pernah Juara Piala Dunia Wanita

Rabu, 21 Februari 2024 - 11:36 WIB
Biodata Satoru Mochizuki, Pelatih Timnas Indonesia yang Pernah Juara Piala Dunia Wanita. Foto: Istimewa
Satoru Mochizuki telah resmi ditunjuk PSSI sebagai pelatih baru timnas sepak bola wanita Indonesia. Kehadirannya diharapkan dapat membawa perubahan besar bagi dunia sepak bola wanita Tanah Air.

Beberapa waktu lalu PSSI di bawah Erick Thohir memang tengah gencar lakukan kerja sama dengan Federasi Sepakbola Jepang, JFA. Kolaborasi ini telah melahirkan beberapa poin penting yang salah satunya adalah pengembangan dan pendidikan sepak bola perempuan.





Jika melihat sepak bola perempuan, Jepang bisa dibilang jadi salah satu kekuatan besar di Asia. Mereka tercatat pernah juara dunia di tahun 2011, menyabet medali perak Olimpiade 2012, tiga kali medali emas Asian Games, serta dua kali juara Asia.

Tak heran jika sosok dibalik suksesnya timnas wanita Jepang yakni Satoru Mochizuki mencuri perhatian berbagai pihak termasuk PSSI.

Satoru Mochizuki yang lahir pada 18 Mei 1964 ini merupakan mantan pelatih timnas sepak bola wanita Jepang. Dirinya digambarkan sebagai sosok yang berjasa dalam mengembangkan sepak bola wanita Jepang selama lebih dari 10 tahun terakhir.

Mochizuki pernah membawa Timnas Wanita Jepang juara 4 Olimpiade Beijing (2008), juara 1 Piala Dunia Wanita FIFA (2011), dan juara 2 Olimpiade London (2012).

Sebelum menjadi pelatih, Mochizuki pernah menjadi pesepakbola yang membela beberapa klub besar Negeri Sakura seperti Urawa Red Diamonds dan Kyoto Sanga.

Selain menjadi pelatih, pria berusia 59 tahun ini juga pernah ditunjuk menjadi instruktur lisensi kepelatihan JFA (2005 dan 2014). Membuat sosoknya bukanlah orang sembarangan di sepak bola Negeri Matahari Terbit.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More