5 Kandidat Kuat Peraih Sepatu Emas di Euro 2024, Ada Mbappe dan Harry Kane
Rabu, 12 Juni 2024 - 23:00 WIB
3. Cristiano Ronaldo
Saat Euro 2020, Timnas Portugal berakhir di babak 16 besar melawan Belgia, tetapi Ronaldo mengalahkankan Patrik Schick hanya dalam empat pertandingan dan melakukannya dengan cukup baik untuk memenangkan Sepatu Emas melalui raihan lima gol dan satu assist.
Ronaldo pun memegang rekor pertandingan Euro terbanyak yang dimainkan (25), gol yang dicetak (14), assist terbanyak (6 - sejak 1972), dan rekor gol (5). Namanya tercatat sebagai pemain paling produktif di ajang Euro sejak 1972. Ia mengalahkan rekor mantan pemain Timnas Perancis Michel Platini (10-9 gol, 1 assist) dengan 20-14 gol, 6 assist.
Ronaldo mungkin tidak lagi bermain di level teratas sepak bola Eropa, tetapi ia mencetak rekor satu musim baru dengan 35 gol di Liga Pro Saudi 2023/24, melampaui total xG-nya sebesar 30,68. Dia juga mencetak 10 gol dalam sembilan pertandingan kualifikasi. Masih ada keraguan mengenai kemampuan Ronaldo untuk beradaptasi dengan struktur yang konsisten tanpa bola, namun ia kemungkinan besar akan memanfaatkan peluang tersebut ketika saatnya tiba.
4. Romelu Lukaku
Lukaku menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Timnas Belgia pada 2018. Saat ini, dia mengoleksi 85 gol dalam 115 pertandingan internasional bersama Timnas senior. Sebanyak 11 gol tersebut tercipta di Piala Dunia dan Liga Eropa. Namun, saat berlaga di Piala Dunia di Qatar, dia hanya mencetak dua gol untuk negaranya di babak sistem gugur.
Performa Lukaku mulai bangkit. Dia mencetak 14 gol yang mencengangkan dalam delapan pertandingan kualifikasi Euro 2024. Dia sekaligus mencetak rekor baru untuk satu musim kualifikasi dengan rata-rata satu gol setiap 39 menit, mengkonversi hampir separuh tembakannya (29) dan menyumbang 63,6 persen dari seluruh gol yang dicetak tim asuhan Domenico Tedesco (22).
5. Alvaro Morata
Euro 2020 akan selalu diingat oleh striker Atletico Madrid Morata, tapi mungkin bukan karena alasan yang tepat. Dia mencetak tiga gol saat Spanyol mencapai semifinal, tetapi dia juga dikritik karena kehilangan lebih banyak peluang besar (6) dibandingkan pemain lain di turnamen tersebut. Lebih buruk lagi, penaltinya yang belum dikonversi membuat Italia bisa mengalahkan La Roja melalui adu penalti di semifinal.
tulis komentar anda