Final Liga Europa, Beda Gaya di Laga Pamungkas

Jum'at, 21 Agustus 2020 - 15:19 WIB
Meski demikian, kepercayaan diri Lopetegui dan Sevilla dengan penguasaan bola yang diandalkan selama ini bakal mendapatkan tantangan serius dari Inter. I Nerazzurri menerapkan permainan dengan defensif solid. Gawang Samir Handanovic baru kebobolan satu kali dalam tujuh pertandingan terakhir. (Baca juga: Gesek ATM Mulai Gak Laku, Nasabah Lebih Memilih Digital Banking)

Pelatih Antonio Conte mengandalkan pola 3-5-2. Menempatkan dua penyerang dengan dua gelandang dinamis di depan pemain bertahan dan dua bek sayap menyerang. Build-up dimulai dari belakang, menarik tekanan lawan, dan kemudian mencari dua penyerang, khususnya Romelu Lukaku dengan umpan-umpan panjang ke depan.

Inter sangat berbahaya lewat permainan serangan baik cepat yang tergolong efektif. Terbukti, sejak memulai perjalanan di Liga Europa musim ini dari babak 32 besar hingga final, mereka telah menggelontorkan 13 gol. Jauh lebih banyak dari Sevilla yang hanya mencetak enam gol dari babak 32 besar hingga final.

Bagusnya produktivitas Inter tidak terlepas dari kinerja Lukaku dan Lautaro Martinez yang tengah on fire. Lukaku telah mencetak 33 gol dalam 50 pertandingan, sedangkan Martinez sekarang memiliki 21 gol dalam 48 pertandingan. Ketajaman keduanya wajib diwaspadai barisan pertahanan Sevilla.

Final kali ini menjadi momentum terbaik Inter menyudahi puasa gelar 10 tahun di pentas Eropa. Terakhir kali I Nerazzurri menjuarai Liga Champions di era Jose Mourinho pada musim 2009/10. Itu melengkapi torehan fenomenal treble winners, di mana Inter juga memenangkan scudetto dan Coppa Italia. (Lihat videonya: Jejak Tradisi Malam 1 Suro dan Suronan di Pesantren)

Conte mengingatkan pasukannya untuk fokus, mengingat Sevilla sangat berpengalaman dan telah memenangkan gelar terbanyak di Liga Europa selama dekade terakhir. Menurut dia, Inter harus mengoptimalkan semua potensi mereka untuk mengalahkan Sevilla . Conte menganggap gelar Liga Europa bakal menjadi penutup musim yang sempurna setelah menempati posisi runner up Seri A

“Ini kesempatan memenangkan trofi. Saya yakin ini adalah musim yang positif secara keseluruhan. Kami telah melakukan hal-hal penting dan telah melakukan peningkatan besar. Kami harus tampil dengan semangat dan keberanian besar, seperti yang telah kami lakukan sejauh ini. Ini final dan hanya tim terbaik yang bisa mencapai final,” kata Conte. (Alimansyah)
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More