Bukan Tyson Fury, Anthony Joshua Jadi Petinju Terbaik WBC
Rabu, 26 Juni 2024 - 14:01 WIB
JAKARTA - Anthony Joshua secara resmi menjadi petinju kelas berat Inggris terbaik menurut WBC. Kok bisa? WBC juga menjelaskan kekalahan Anthony Joshua dari Oleksandr Usyk.
Anthony Joshua dan Tyson Fury telah lama berjuang untuk mendapatkan status petinju kelas berat Inggris terhebat di era modern dan sempat berada di titik puncak perebutan gelar tak terbantahkan antara 2020-2021 sebelum Anthony Joshua kehilangan sabuknya dari Oleksandr Usyk di London.
Anthony Joshua dan Tyson Fury kemudian bertanding ulang dan Joshua kalah lagi, meninggalkan kariernya dalam kondisi sulit dan sekarang setelah membangunnya kembali.
Anthony Joshua yang melakukan comeback ini dianggap sebagai salah satu yang terbaik oleh WBC, bahkan di atas Fury, setelah Fury, baru-baru ini juga dikalahkan oleh Oleksandr Usyk.
“Tyson Fury pada peringkat sebelumnya adalah juara kelas berat WBC,” kata Presiden WBC, Mauricio Sulaiman kepada TalkSport.
“Dan Anthony Joshua telah menjadi penantang nomor satu di peringkat WBC selama beberapa bulan. Dia telah menjalani dua pertarungan dengan kemenangan KO (Otto Wallin dan Francis Ngannou) dan Tyson Fury ditempatkan sebagai No.2 oleh komite pemeringkatan setelah kekalahannya dari Oleksandr Usyk. Juara tidak selalu turun peringkat," tutur dia lagi.
Meskip hampir dihentikan oleh petinju Ukraina itu pada ronde kesembilan pertarungan mereka di Kingdom Arena di Arab Saudi pada 18 Mei, Fury menegaskan dia merasa memenangkan pertarungan tersebut.
Mantan juara WBC itu kini akan mulai mempersiapkan pertandingan ulang mereka pada 21 Desember 2024 di Riyadh, Arab Saudi.
Dengan Joshua menduduki peringkat pertama WBC, satu peringkat di bawah sang juara, akankah kita melihat pertarungan trilogi antara petinju berusia 34 tahun itu dan raja tinju yang tak terbantahkan saat ini?
Menurut dewan tinju, menduduki peringkat lawan terbaik berikutnya bukan jaminan menjadi penantang wajib sabuk emas sehingga tidak ada kewajiban bagi Usyk untuk kembali menghadapi peraih medali emas Olimpiade 2012 itu.
“Kami tidak memiliki pesaing wajib saat ini. WBC mempunyai kewenangan mutlak untuk menunjuk penantang wajib ketika mereka memenangkan pertarungan eliminator terakhir atau ketika mereka melalui suatu proses dan terpilih menjadi penantang wajib," ucap Sulaiman.
“Pesaing wajib haruslah lawan tingkat tertinggi yang seharusnya dimiliki seorang juara dan kami sudah sangat jelas dalam hal itu. Mengapa memaksakan wajib ketika Anda sudah mengkonfirmasi pertandingan ulang Fury dan Usyk?" ujarnya.
Anthony Joshua dan Tyson Fury telah lama berjuang untuk mendapatkan status petinju kelas berat Inggris terhebat di era modern dan sempat berada di titik puncak perebutan gelar tak terbantahkan antara 2020-2021 sebelum Anthony Joshua kehilangan sabuknya dari Oleksandr Usyk di London.
Anthony Joshua dan Tyson Fury kemudian bertanding ulang dan Joshua kalah lagi, meninggalkan kariernya dalam kondisi sulit dan sekarang setelah membangunnya kembali.
Anthony Joshua yang melakukan comeback ini dianggap sebagai salah satu yang terbaik oleh WBC, bahkan di atas Fury, setelah Fury, baru-baru ini juga dikalahkan oleh Oleksandr Usyk.
“Tyson Fury pada peringkat sebelumnya adalah juara kelas berat WBC,” kata Presiden WBC, Mauricio Sulaiman kepada TalkSport.
“Dan Anthony Joshua telah menjadi penantang nomor satu di peringkat WBC selama beberapa bulan. Dia telah menjalani dua pertarungan dengan kemenangan KO (Otto Wallin dan Francis Ngannou) dan Tyson Fury ditempatkan sebagai No.2 oleh komite pemeringkatan setelah kekalahannya dari Oleksandr Usyk. Juara tidak selalu turun peringkat," tutur dia lagi.
Meskip hampir dihentikan oleh petinju Ukraina itu pada ronde kesembilan pertarungan mereka di Kingdom Arena di Arab Saudi pada 18 Mei, Fury menegaskan dia merasa memenangkan pertarungan tersebut.
Mantan juara WBC itu kini akan mulai mempersiapkan pertandingan ulang mereka pada 21 Desember 2024 di Riyadh, Arab Saudi.
Dengan Joshua menduduki peringkat pertama WBC, satu peringkat di bawah sang juara, akankah kita melihat pertarungan trilogi antara petinju berusia 34 tahun itu dan raja tinju yang tak terbantahkan saat ini?
Menurut dewan tinju, menduduki peringkat lawan terbaik berikutnya bukan jaminan menjadi penantang wajib sabuk emas sehingga tidak ada kewajiban bagi Usyk untuk kembali menghadapi peraih medali emas Olimpiade 2012 itu.
“Kami tidak memiliki pesaing wajib saat ini. WBC mempunyai kewenangan mutlak untuk menunjuk penantang wajib ketika mereka memenangkan pertarungan eliminator terakhir atau ketika mereka melalui suatu proses dan terpilih menjadi penantang wajib," ucap Sulaiman.
“Pesaing wajib haruslah lawan tingkat tertinggi yang seharusnya dimiliki seorang juara dan kami sudah sangat jelas dalam hal itu. Mengapa memaksakan wajib ketika Anda sudah mengkonfirmasi pertandingan ulang Fury dan Usyk?" ujarnya.
(tdy)
tulis komentar anda