Diincar Chelsea, Havertz Dibanderol 90 Juta Poundsterling
Senin, 24 Agustus 2020 - 12:39 WIB
LONDON - Membanderol pemain muda dengan harga gila-gilaan menjadi trik klub untuk meraih keuntungan pada bursa transfer . Kali ini korbannya adalah Chelsea. Perjuangan The Blues mendapatkan tanda tangan Kai Havertz semakin berliku lantaran Bayer Leverkusen memagari pemain berusia 21 itu dengan banderol mahal.
Tidak tanggung-tanggung, Direktur Olahraga Leverkusen Rudi Voller mematok harga senilai 90 juta poundsterling bagi Chelsea atau klub manapun yang ingin mendatangkan Havertz pada musim panas ini. Voller bahkan mengklaim hingga saat ini belum ada perkembangan apa pun terkait usaha The Blues terhadap Havertz. Voller menegaskan timnya tetap berpegang teguh pada harga Havertz dan telah memberi tahu para peminat bahwa tidak akan ada ‘diskon Covid-19’ untuk playmaker berbakat mereka.
Itu bertolak belakang dengan kondisi saat ini. Implikasi finansial akibat pandemi Covid-19 memaksa banyak klub memikirkan kembali model dan strategi bisnis mereka. Mereka menurunkan harga untuk pemain yang telah ditempatkan di pasar transfer. (Baca: Koeman Dukung Rencana Barcelona Jual Tiga Pemain Inti)
“Di masa pandemi seperti saat ini, mungkin sebenarnya biaya transfer turun untuk banyak pemain. Tapi, ada atau tidaknya Covid-19, tidak demikian halnya dengan pemain luar biasa, seperti Havertz atau Jadon Sancho. Tidak ada diskon Covid-19 untuk klub yang meminati mereka,” kata Voller dilansir dailymail.
Legenda tim nasional Jerman tersebut bahkan menyatakan akan melakukan segala upaya untuk mempertahankan Havertz di Bay Arena, musim depan. Dia menilai Leverkusen akan tetap kompetitif dengan keberadaannya. “Tentu saja, kami akan sangat senang jika Havertz bertahan selama satu tahun lagi. Jelas bahwa kepergian pemain seperti itu, meski dengan biaya transfer tinggi, selalu berarti kerugian. Lihatlah apa yang terjadi dengan Leipzig dan Timo Werner,” kata Voller.
Banderol mahal Leverkusen terhadap Havertz jelas membuat Chelsea harus berusaha lebih keras lagi. Maklum, sang pemain merupakan salah satu target utama pelatih Frank Lampard dalam misinya membangun kekuatan tim musim depan setelah memboyong Hakim Ziyech dan Timo Werner.
Havertz begitu didambakan oleh Chelsea dan klub-klub elite di seluruh Eropa berkat kinerja impresifnya bersama Leverkusen. Tercatat dia membuat 45 penampilan untuk Leverkusen pada musim 2019–2020 dan mencetak 18 gol. Pemain kelahiran Aachen, Jerman, itu sangat potensial karena bisa dimainkan di beberapa posisi, seperti gelandang serang dan sayap. (Baca juga: Zulhas Sebut Gaya Kepemimpinan Amien Rais Ibarat Pesawat)
Harapan Chelsea sejatinya besar, mengingat Havertz tertarik bergabung ke Stamford Bridge. Keinginannya bermain di Liga Champions menjadi faktor penting lainnya karena Leverkusen dipastikan hanya berlaga di Liga Europa musim depan lantaran finis di urutan kelima Bundesliga.
Sementara dari Barcelona, pelatih Ronald Koeman terus berpacu dengan waktu dalam misinya membangun era baru timnya. Dikabarkan Blaugrana kembali membidik penyerang Inter Milan, Lautaro Martinez. Barca bersemangat lantaran selama Juli, klausul pelepasan Lautaro sebesar 111 juta Euro telah habis masa berlakunya. Hal itu membuat mereka bebas menegosiasikan biaya transfer yang lebih rendah, tetapi juga memberi Inter kebebasan untuk menentukan harga. (Lihat videonya: Pembunuh Keji Satu Keluarga di Sukoharjo Ditangkap)
Untuk memuluskan kedatangan Martinez, Barca menyiapkan uang plus beberapa pemain dalam proses negosiasi. Namun, jika gagal mendapatkan Martinez, Barca menjadikan kapten Olympique Lyon, Memphis Depay, sebagai alternatif. Kans mendapatkan Depay tergolong besar karena Koeman mengenalnya dengan baik. Sebab, pernah bekerja dengannya bersama tim nasional Belanda. Harga transfer Depay diyakini tidak akan sebesar Lautaro, yakni hanya sekitar 50 juta euro. Lini depan merupakan prioritas pembenahan Barca musim panas ini. Mereka membutuhkan pengganti sepadan karena kemungkinan besar akan melepas Luis Suarez. (Alimansyah)
Tidak tanggung-tanggung, Direktur Olahraga Leverkusen Rudi Voller mematok harga senilai 90 juta poundsterling bagi Chelsea atau klub manapun yang ingin mendatangkan Havertz pada musim panas ini. Voller bahkan mengklaim hingga saat ini belum ada perkembangan apa pun terkait usaha The Blues terhadap Havertz. Voller menegaskan timnya tetap berpegang teguh pada harga Havertz dan telah memberi tahu para peminat bahwa tidak akan ada ‘diskon Covid-19’ untuk playmaker berbakat mereka.
Itu bertolak belakang dengan kondisi saat ini. Implikasi finansial akibat pandemi Covid-19 memaksa banyak klub memikirkan kembali model dan strategi bisnis mereka. Mereka menurunkan harga untuk pemain yang telah ditempatkan di pasar transfer. (Baca: Koeman Dukung Rencana Barcelona Jual Tiga Pemain Inti)
“Di masa pandemi seperti saat ini, mungkin sebenarnya biaya transfer turun untuk banyak pemain. Tapi, ada atau tidaknya Covid-19, tidak demikian halnya dengan pemain luar biasa, seperti Havertz atau Jadon Sancho. Tidak ada diskon Covid-19 untuk klub yang meminati mereka,” kata Voller dilansir dailymail.
Legenda tim nasional Jerman tersebut bahkan menyatakan akan melakukan segala upaya untuk mempertahankan Havertz di Bay Arena, musim depan. Dia menilai Leverkusen akan tetap kompetitif dengan keberadaannya. “Tentu saja, kami akan sangat senang jika Havertz bertahan selama satu tahun lagi. Jelas bahwa kepergian pemain seperti itu, meski dengan biaya transfer tinggi, selalu berarti kerugian. Lihatlah apa yang terjadi dengan Leipzig dan Timo Werner,” kata Voller.
Banderol mahal Leverkusen terhadap Havertz jelas membuat Chelsea harus berusaha lebih keras lagi. Maklum, sang pemain merupakan salah satu target utama pelatih Frank Lampard dalam misinya membangun kekuatan tim musim depan setelah memboyong Hakim Ziyech dan Timo Werner.
Havertz begitu didambakan oleh Chelsea dan klub-klub elite di seluruh Eropa berkat kinerja impresifnya bersama Leverkusen. Tercatat dia membuat 45 penampilan untuk Leverkusen pada musim 2019–2020 dan mencetak 18 gol. Pemain kelahiran Aachen, Jerman, itu sangat potensial karena bisa dimainkan di beberapa posisi, seperti gelandang serang dan sayap. (Baca juga: Zulhas Sebut Gaya Kepemimpinan Amien Rais Ibarat Pesawat)
Harapan Chelsea sejatinya besar, mengingat Havertz tertarik bergabung ke Stamford Bridge. Keinginannya bermain di Liga Champions menjadi faktor penting lainnya karena Leverkusen dipastikan hanya berlaga di Liga Europa musim depan lantaran finis di urutan kelima Bundesliga.
Sementara dari Barcelona, pelatih Ronald Koeman terus berpacu dengan waktu dalam misinya membangun era baru timnya. Dikabarkan Blaugrana kembali membidik penyerang Inter Milan, Lautaro Martinez. Barca bersemangat lantaran selama Juli, klausul pelepasan Lautaro sebesar 111 juta Euro telah habis masa berlakunya. Hal itu membuat mereka bebas menegosiasikan biaya transfer yang lebih rendah, tetapi juga memberi Inter kebebasan untuk menentukan harga. (Lihat videonya: Pembunuh Keji Satu Keluarga di Sukoharjo Ditangkap)
Untuk memuluskan kedatangan Martinez, Barca menyiapkan uang plus beberapa pemain dalam proses negosiasi. Namun, jika gagal mendapatkan Martinez, Barca menjadikan kapten Olympique Lyon, Memphis Depay, sebagai alternatif. Kans mendapatkan Depay tergolong besar karena Koeman mengenalnya dengan baik. Sebab, pernah bekerja dengannya bersama tim nasional Belanda. Harga transfer Depay diyakini tidak akan sebesar Lautaro, yakni hanya sekitar 50 juta euro. Lini depan merupakan prioritas pembenahan Barca musim panas ini. Mereka membutuhkan pengganti sepadan karena kemungkinan besar akan melepas Luis Suarez. (Alimansyah)
(ysw)
tulis komentar anda