5 Pertarungan Tinju Penghasil PPV Terlaris dalam Sejarah: Next, Mike Tyson vs Jake Paul?
Selasa, 20 Agustus 2024 - 09:04 WIB
Mike Tyson dan Jake Paul mulai menabuh genderang perang jelang pertarungan di AT&T Stadium, 15 November 2024. Kedua petinju yang terpaut usia 31 tahun itu saling melempar kritik selama acara promosi pertarungan.
Pertarungan tersebut kemungkinan akan menarik penonton yang jumlahnya hampir 100.000 orang. Sehingga sudah dipastikan bahwa pertarungan ini menghasilkan banyak uang terutama dari pay-per-view (PPV).
Dengan jangkauan global Netflix dan ketersediaan Mike Tyson vs Jake Paul di jaringan tersebut, bukannya dengan membayar biaya tambahan, pihak penyelenggara menggembar-gemborkan bahwa acara ini akan menjadikan pertarungan ini sebagai duel paling banyak ditonton. Tetapi apakah PPV masih relevan?
Beberapa orang percaya bahwa acara ini tidak akan bertahan hingga pertarungan terakhirnya dengan streaming ilegal. Namun, PPV masuk ke ring dengan "kotak hitam" tahun 90-an, dan masih ada hingga saat ini. Orang-orang masih membayar uang hasil jerih payah mereka untuk menonton pertarungan tinju elit.
Sehingga tak aneh jika Paul mengklaim dapat meraup USD40 juta atau sekitar Rp628 miliar jika berhasil meng-KO Tyson. Tapi apakah Paul akan berhasil?
Dalam acara promosi pertarungan, Tyson menegaskan bahwa dia sebelumnya mungkin mengalami penurunan kesehatan sehingga pertarungan yang dijadwalkan bulan Juli terpaksa diundur ke November. Tapi sekarang dia sudah mulai pulih dan siap untuk meremukkan wajah The Problem Child.
"Saya mengalami sedikit kesulitan. Saya sakit, tetapi saya merasa baik-baik saja. Begitu saya berhasil menangkap orang ini (Jake Paul), semuanya akan berakhir, dia akan berlari. Dia akan berlari seperti pencuri," tegas Tyson.
Pertarungan tersebut kemungkinan akan menarik penonton yang jumlahnya hampir 100.000 orang. Sehingga sudah dipastikan bahwa pertarungan ini menghasilkan banyak uang terutama dari pay-per-view (PPV).
Dengan jangkauan global Netflix dan ketersediaan Mike Tyson vs Jake Paul di jaringan tersebut, bukannya dengan membayar biaya tambahan, pihak penyelenggara menggembar-gemborkan bahwa acara ini akan menjadikan pertarungan ini sebagai duel paling banyak ditonton. Tetapi apakah PPV masih relevan?
Beberapa orang percaya bahwa acara ini tidak akan bertahan hingga pertarungan terakhirnya dengan streaming ilegal. Namun, PPV masuk ke ring dengan "kotak hitam" tahun 90-an, dan masih ada hingga saat ini. Orang-orang masih membayar uang hasil jerih payah mereka untuk menonton pertarungan tinju elit.
Sehingga tak aneh jika Paul mengklaim dapat meraup USD40 juta atau sekitar Rp628 miliar jika berhasil meng-KO Tyson. Tapi apakah Paul akan berhasil?
Dalam acara promosi pertarungan, Tyson menegaskan bahwa dia sebelumnya mungkin mengalami penurunan kesehatan sehingga pertarungan yang dijadwalkan bulan Juli terpaksa diundur ke November. Tapi sekarang dia sudah mulai pulih dan siap untuk meremukkan wajah The Problem Child.
"Saya mengalami sedikit kesulitan. Saya sakit, tetapi saya merasa baik-baik saja. Begitu saya berhasil menangkap orang ini (Jake Paul), semuanya akan berakhir, dia akan berlari. Dia akan berlari seperti pencuri," tegas Tyson.
tulis komentar anda