Format Baru Liga Champions Tanpa Fase Grup: Meritokrasi Sepak Bola Eropa?
Jum'at, 30 Agustus 2024 - 09:10 WIB
Pertandingan Liga Champions akan dijadwalkan dari September hingga Januari. Pada minggu-minggu standar, pertandingan akan diadakan pada hari Selasa dan Rabu, dengan beberapa minggu eksklusif di mana pertandingan akan diadakan dari Selasa hingga Kamis. Hari terakhir dari fase liga akan menampilkan semua pertandingan dimainkan secara bersamaan, menambah keseruan dan intensitas kompetisi.
Tidak hanya Liga Champions yang mengalami perubahan; format serupa juga diterapkan pada UEFA Europa League dan UEFA Conference League, yang akan berganti nama menjadi UEFA Conference League mulai musim 2024/25. Kedua kompetisi ini juga akan mengadopsi format fase liga dengan jumlah tim yang lebih banyak, yaitu 36 tim untuk Liga Europa dan 36 tim untuk Conference League.
Format baru ini memberikan berbagai manfaat, baik untuk penggemar maupun untuk ekosistem sepak bola Eropa secara keseluruhan. Bagi penggemar, ada keuntungan besar dalam hal jumlah pertandingan menarik yang dapat dinikmati. Dengan lebih banyak tim besar bertanding melawan satu sama lain lebih awal dalam kompetisi, penggemar akan memiliki kesempatan untuk menyaksikan laga-laga yang lebih seru dan kompetitif.
Dari perspektif sepak bola Eropa, perubahan ini diklaim memperkuat komitmen UEFA terhadap prinsip kompetisi terbuka dan meritokrasi olahraga. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), meritokrasi merupakan sistem yang memberikan kesempatan kepada seseorang (atau dalam hal ini klub) untuk memimpin berdasarkan kemampuan atau prestasi, bukan kekayaan, senioritas, dan sebagainya.
Format ini tidak hanya meningkatkan daya saing di level klub, tetapi juga mendukung keberlanjutan liga domestik dengan memastikan lebih banyak tim dan pelatih dapat bersaing di tingkat Eropa. Selain itu, UEFA juga berkomitmen untuk memastikan dukungan finansial bagi klub-klub yang tidak berpartisipasi dalam kompetisi Eropa, menjaga solidaritas dalam sepak bola Eropa.
Dengan pembaruan ini, UEFA berharap dapat menghadirkan pengalaman yang lebih dinamis dan adil bagi semua pihak yang terlibat dalam kompetisi, sekaligus memastikan masa depan yang cerah bagi sepak bola Eropa.
Tidak hanya Liga Champions yang mengalami perubahan; format serupa juga diterapkan pada UEFA Europa League dan UEFA Conference League, yang akan berganti nama menjadi UEFA Conference League mulai musim 2024/25. Kedua kompetisi ini juga akan mengadopsi format fase liga dengan jumlah tim yang lebih banyak, yaitu 36 tim untuk Liga Europa dan 36 tim untuk Conference League.
MeritokrasiSepak Bola Eropa
Format baru ini memberikan berbagai manfaat, baik untuk penggemar maupun untuk ekosistem sepak bola Eropa secara keseluruhan. Bagi penggemar, ada keuntungan besar dalam hal jumlah pertandingan menarik yang dapat dinikmati. Dengan lebih banyak tim besar bertanding melawan satu sama lain lebih awal dalam kompetisi, penggemar akan memiliki kesempatan untuk menyaksikan laga-laga yang lebih seru dan kompetitif.
Dari perspektif sepak bola Eropa, perubahan ini diklaim memperkuat komitmen UEFA terhadap prinsip kompetisi terbuka dan meritokrasi olahraga. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), meritokrasi merupakan sistem yang memberikan kesempatan kepada seseorang (atau dalam hal ini klub) untuk memimpin berdasarkan kemampuan atau prestasi, bukan kekayaan, senioritas, dan sebagainya.
Format ini tidak hanya meningkatkan daya saing di level klub, tetapi juga mendukung keberlanjutan liga domestik dengan memastikan lebih banyak tim dan pelatih dapat bersaing di tingkat Eropa. Selain itu, UEFA juga berkomitmen untuk memastikan dukungan finansial bagi klub-klub yang tidak berpartisipasi dalam kompetisi Eropa, menjaga solidaritas dalam sepak bola Eropa.
Dengan pembaruan ini, UEFA berharap dapat menghadirkan pengalaman yang lebih dinamis dan adil bagi semua pihak yang terlibat dalam kompetisi, sekaligus memastikan masa depan yang cerah bagi sepak bola Eropa.
(sto)
tulis komentar anda